FF [4 Season Stories] “Autumn Scene” -OneShoot-

[4 Season Stories] Autumn Scene

 

Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)

Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun

Twitter : @IchaGaemGyu

Blog : http://www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com

 

Main Cast : Donghae Super Junior a.k.a Lee Donghae

                        Eftarinda Irmania Monellaricco a.k.a Cho Yeon Ri

Sub Cast : Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun

                        Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Yoon Yeon Hyo

Genre : AU!, Romance, Fantasy, Hurt

Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu

                        Super Junior milik ELF, tapi Kyuhyun dan Fanfiction ini hanya milik Yeon Hyo XD

Credit pict : Masih Lestari Edited

Recommended Song :: Yiruma – Autumn Scene

 

[4 Season Stories] “Autumn Scene” –OneShoot-

———————————————————-

 

“Cinta..

Adakah hubungan antara cinta dengan gugurnya daun-daun maple pada saat akhir musim gugur

Jika tidak ada hubungan, lalu kenapa cinta yang pada awalnya mekar pada musim semi seketika berguguran bersamaan dengan pergantian dari musim panas ke musim gugur?

Dan mungkinkah jika cinta itu membeku seiring dengan hadirnya musim dingin?

Atau bertahan dalam diam dan menunggu angin untuk menerbangkan segalanya? Kenangan yang tersisa?”

———————————————————

 

 

~XXX~

 

            Hari masih pagi. Kabut tipis tampak menyelimuti sebagian besar kota Seoul. Seorang gadis bertubuh mungil berjalan dengan langkah tergesa menyelusuri lorong-lorong sempit yang tampak berdesakan.

Gadis itu melirik arloji putih yang melingkar dipergelangan tangannya sambil terus berjalan. Beberapa menit kemudian, gadis itu berbelok di ujung tikungan mengarah ke halte bus yang masih sepi.

Aish! Jinjja? Kenapa belum datangnya juga? Aku sudah hampir terlambat!” gerutu gadis itu sendirian sambil berdiri menatap ke arah jalan yang masih lenggang. Jam masih menunjukkan pukul setengah enam pagi. Terlalu pagi untuk ukuran seorang gadis berangkat bekerja. Tapi mau bagaimana lagi? Gadis itu bekerja di sebuah perusahaan penerbitan terkenal di wilayah Gwangjin, Seoul. Perusahaan itu harus beroperasi mulai jam enam pagi sampai jam tiga sore.

Itu sebabnya Cho Yeon Ri –nama gadis itu- harus berangkat dari rumahnya yang berada di kawasan Nowon pukul lima lewat dua puluh menit. Dan berjalan kaki sekitar lima ratus meter untuk bisa mencapai halte bus yang selalu ia gunakan pada hari jam kerja.

Dan sialnya, hari ini alarm berbentuk bebek yang dipasang Yeon Ri pada pukul lima pagi itu malah tidak berbunyi. Membuat gadis itu kelabakan karena terlambat bangun.

Cho Yeon Ri adalah putri dari keluarga Cho. Dia mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Cho Kyuhyun. Keluarga mereka kaya raya. Tapi Yeon Ri lebih memilih untuk bekerja di perusahaan penerbitan milik Yeon Hyo yang merupakan tunangan dari kakaknya sendiri. Yeon Ri bukan gadis yang manja, menurutnya bekerja di perusahaan yang bukan milik keluarganya itu justru merupakan suatu tantangan yang bisa mendatangkan pengalaman.

Setiap pagi, Yeon Ri selalu menggunakan bus umum untuk berangkat bekerja. Dia tidak mempunyai kemampuan menyetir mobil. Itu sebabnya walaupun kaya raya, Yeon Ri tidak pernah terlihat membawa mobil sendiri.

Dan seperti biasa, pagi ini terjadi lagi. Yeon Ri kembali menemukan seorang namja tampan berperawakan tinggi tengah duduk di halte bus dengan pandangan mata kosong. Raut wajah itu selalu datar, tanpa ekspresi.

Yeon Ri mengusap tengkuknya dan mulai berjalan mendekati namja itu. Rasa penasaran semakin menghantuinya. Selama sebulan terakhir ini, Yeon Ri selalu menemukan namja itu di halte bus ini. Seperti tengah menunggu seseorang. Tapi entah kenapa Yeon Ri tidak pernah melihat siapa pun menyapa namja itu.

Annyeong haseyo..” sapa Yeon Ri yang membuat namja tampan itu menoleh.

“Eerr.. Boleh kah aku duduk disampingmu?” tanya Yeon Ri memberanikan diri. Namja itu tidak menjawab. Hanya mengangguk ringan dan kembali memalingkan mukanya dari pandangan Yeon Ri.

“Kau menunggu siapa?” tanya Yeon Ri lagi.

“Seseorang…” jawab namja itu singkat. Yeon Ri mengangguk. Gadis itu kemudian duduk tepat disamping namja itu sambil tersenyum.

“Siapa namamu?”

“Donghae.. Lee Donghae…” sahut namja itu sambil menoleh ke arah Yeon Ri. Suaranya terdengar dalam dan merdu. Begitu juga dengan wajahnya yang tampan dan terkesan lembut. Walaupun namja ini terlihat dingin terhadap Yeon Ri. Tapi gadis itu bisa merasakan kalau namja yang sedang duduk disampingnya itu adalah seorang pribadi yang hangat.

“Kalau kau siapa?” tanya sang namja yang membuat Yeon Ri tersentak.

“Cho Yeon Ri.. Kau bisa memanggilku Yeon Ri…”

“Nama yang bagus..” komentar Donghae sambil tersenyum. Yeon Ri terpana. Selama sebulan, Yeon Ri hanya berani melirik takut-takut ke arah Donghae. Tapi pagi ini, ia cukup beruntung karena mendapatkan senyuman manis dari namja tampan itu.

“Kau menunggu seseorang?” tanya Yeon Ri penasaran.

Ne…”

“Setiap hari?”

“Begitu lah..” sahut Donghae datar. Yeon Ri mengangguk.

“Lalu kenapa aku tak pernah melihatmu bertemu dengan temanmu itu?”

“Karena dia tak pernah datang..”

Mwo?!” Yeon Ri mengernyit. Namja dihadapannya ini benar-benar aneh. Sangat aneh. Bagaimana bisa ia menunggu orang yang sama setiap pagi disini, jika sebenarnya ia tahu kalau orang yang ditunggunya itu tak kan pernah datang?

“Bus-mu datang..” ucap Donghae yang membuat Yeon Ri menoleh.

“Aahh~ Kau benar! Aku pergi dulu, ne? Sampai bertemu besok pagi!” seru Yeon Ri sambil cepat-cepat bangkit dan berlari kecil meninggalkan Donghae. Gadis itu masuk kedalam bus dan memilih tempat duduk kosong yang terletak di pojok kiri dekat jendela.

Yeon Ri menghela nafas dan menoleh ke arah jendela besar bening itu dengan cepat. Beberapa detik kemudian, gadis itu mengernyit. Bukankah Yeon Ri baru saja masuk kedalam? Lalu kenapa ia tak dapat menemukan Donghae lagi disana?

~XXX~

 

“Aku baru saja bertemu denganmu tak sampai lima menit..

Tapi kenapa rasanya aku mengenalmu lebih dari lima abad?

Apakah ini nyata? Atau cuma perasaanku saja?”

 

~XXX~

    

            “Pagi!” sapa Yeon Ri riang.

Namja tampan yang sejak tadi menatap kosong ke arah jalanan sepi dihadapannya itu sontak menoleh dan tersenyum tipis.

“Pagi..” sahutnya pelan.

Yeon Ri melangkah dengan cepat dan duduk disamping namja itu seperti biasa.

“Eerr.. Ternyata kau selalu disini setiap pagi.. Apakah orang itu belum datang juga?” tanya Yeon Ri yang membuat namja itu menggeleng.

“Dia tak pernah datang..”

“Kau sudah mengatakan hal itu kemarin.. Hhmm.. Kalau dia tak pernah datang.. Lalu kenapa kau masih menunggunya?”

Lee Donghae tidak menjawab. Namja itu hanya mengangkat bahu dan kembali tersenyum.

“Apa kau tidak bosan?” tanya Yeon Ri lagi.

“Tidak..”

“Kau aneh…” komentar Yeon Ri jujur. Donghae menggeleng.

“Aku sudah berjanji akan selalu menunggunya disini.. Jadi aku akan tetap menunggunya walaupun dia tidak akan pernah datang..” sahut Donghae yang membuat Yeon Ri mengernyit.

“Kenapa tidak kau coba saja untuk menghubunginya?”

“Kalau ada cara seperti itu.. Tentu aku sudah melakukannya sejak dulu..”

“Eh? Kau tak punya nomor ponselnya?”

“Menurutmu?”

Molla…” jawab Yeon Ri sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Namja disampingnya ini sungguh aneh. Dengan raut wajah tampan tanpa cacat itu, setiap pagi ia terlihat menunggu seseorang di halte bus yang sama dan pada jam yang sama. Entah kenapa, walaupun Yeon Ri berangkat lebih cepat dari biasanya, gadis itu tetap melihat Donghae disana tetap dengan pandangan kosong yang ia miliki. Begitu aneh dan hal itu benar-benar nyata dimata Yeon Ri.

“Bus-mu datang..” ucap Donghae tiba-tiba yang sukses membuat Yeon Ri tersadar dari lamunannya. Gadis itu buru-buru mengalihkan pandangannya dari Donghae dan menatap ke arah sebuah bus besar yang akan membawanya sampai ditempat gadis itu bekerja sehari-hari.

“Aahh~ Aku pergi dulu! Sampai bertemu besok pagi, Donghae-ssi!” seru Yeon Ri sambil bergegas bangkit dari tempatnya duduk. Gadis itu setengah berlari masuk kedalam bus dan mencari tempat duduk yang kosong didekat jendela agar bisa melihat Donghae lagi.

Tapi lagi-lagi hal aneh itu terjadi. Saat Yeon Ri mendapatkan tempat duduk dan menoleh ke arah kaca besar untuk melihat Donghae, namja itu sudah tidak berada lagi disana. Hilang tak berbekas.

~XXX~

 

“Pagi…

Pagi membangunkanku dari ruang gelap yang paling ku takuti saat terlelap.

Pagi menyadarkanku tentang kehidupan dan makna hidup lebih berarti..

Pagi juga mengajarkanku tentang rasa bersyukur karena masih bisa melihat matahari..

Apakah kau tahu kenapa aku suka sekali dengan kedatangan pagi?

Karena pagi membuatku kembali bisa melihatmu lagi..”


 

~XXX~

 

“Selamat pagi, Donghae-ssi!”

Yeon Ri melambaikan tangannya penuh semangat dan bergegas mendekati Donghae yang tampaknya sudah sadar dengan kedatangan gadis itu.

“Pagi..”

“Kau sudah sarapan? Aku membawakan sandwich buatan sendiri untukmu..” ucap Yeon Ri sambil menyodorkan kotak bekal ke arah Donghae. Namja itu tersenyum dan menggeleng perlahan.

“Aku tidak lapar..” sahut Donghae yang membuat senyuman di raut wajah Yeon Ri perlahan memudar.

“Tapi aku akan menerima ini.. Terima kasih karena telah bersusah payah membuatnya untukku..” sambung Donghae lembut. Namja itu kemudian menerima kotak bekal itu dari tangan Yeon Ri. Gadis itu mengangguk dan tersenyum senang. Rasanya bahagia sekali jika Donghae mau menerima pemberiannya itu.

Eerr.. Kenapa kau tidak langsung memakannya?” tanya Yeon Ri penasaran.

“Nanti saja..”

“Ku kira kau tidak suka sandwich…”

Aniya, itu adalah makanan kesukaanku..” jawab Donghae ringan.

Jeongmal?” tanya Yeon Ri dengan mata berbinar. Gadis itu tampak senang sekali dengan kenyataan bahwa Donghae menyukai masakannya itu.

Ne…”

“Hahahaa! Sudah ku duga!” sahut Yeon Ri riang.

Donghae tidak menjawab. Namja itu hanya tersenyum. Manis sekali.

“Bus-mu datang..” ucap Donghae yang membuat senyuman Yeon Ri kembali memudar. Entah kenapa rasanya begitu aneh dan janggal. Saat Donghae berkata kalau bus-nya sudah datang, Yeon Ri merasa dia akan menjalani waktu yang sangat lama untuk bisa melihat pagi lagi keesokan harinya.

Arraseo.. Aku pergi dulu, Donghae-ssi!” sahut Yeon Ri sambil bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mundur. Donghae yang mengamati keanehan sikap gadis itu sontak mengernyit.

“Kau kenapa?” tanya Donghae begitu Yeon Ri melangkah mundur untuk yang kelima kalinya.

Aniya, gwaenchana..” jawab Yeon Ri gugup. Matanya tak lepas dari sosok Donghae. Gadis itu masuk kedalam bus tanpa melepaskan pandangannya dari Donghae. Hingga akhirnya pada saat Yeon Ri mulai melangkah mencari tempat duduk. Kakinya secara tidak sengaja menginjak salah satu penumpang bus yang membuat gadis itu membungkuk meminta maaf berulang kali.

Mianhamnida ahjumma.. Mianhamnida..” ucap Yeon Ri cepat. Yeoja paruh baya itu mengangguk. Begitu Yeon Ri mendapatkan permintaan maaf dari orang yang kakinya tidak sengaja terinjak olehnya itu, Yeon Ri buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah kaca besar bus dan mencari sosok namja tampan yang ternyata mulai mengisi ruang hatinya itu.

“Sudah tidak ada?” desis Yeon Ri lirih. Gadis itu lalu menghempaskan tubuhnya dan menghela nafas kesal.

“Kemana dia?”

~XXX~

 

“Melihat senyuman diwajahmu saja, sudah membuatku bahagia..

Apalagi memilikimu?

Tentu aku akan menjadi orang yang paling bahagia didunia ini..”

 

~XXX~

 

            “Pagi..” ucap Yeon Ri sambil tersenyum.

“Pagi..”

“Hari yang cerah, ne?”

Ne, cuaca bagus sekali..” komentar Donghae yang lagi-lagi membuat gadis itu mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Membentuk sebuah senyuman yang tulus dan manis.

“Donghae-ssi.. Ada hal yang ingin ku tanyakan padamu..”

“Apa?”

“Kau bangun jam berapa setiap pagi? Kenapa walaupun aku datang kemari lebih cepat dari biasanya, kau selalu ada disini? Eerr.. Itu aneh dan membuatku penasaran..” ujar Yeon Ri sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kebiasaannya saat gugup bertemu seseorang.

“Jam empat..”

Jeongmal?”

Ne, memangnya kenapa?”

Aish! Itu pagi sekali!” seru Yeon Ri tak percaya.

Donghae tersenyum dan kembali mengalihkan pandangannya ke depan.

“Bus-mu datang..” ucap namja itu yang sontak membuat Yeon Ri menghela nafas kesal. Selalu seperti ini.

“Aahh~ ya, aku pergi dulu..” ujar Yeon Ri malas.

Gadis itu kemudian melambaikan tangannya ke arah Donghae dan cepat-cepat berlari masuk kedalam bus sambil sesekali menoleh ke arah Donghae yang tersenyum padanya.

Donghae masih ada disana. Dan hal itu membuat Yeon Ri senang. Gadis itu cepat-cepat mengambil tempat duduk yang masih kosong dan kemudian menatap keluar jendela bus seperti biasanya.

Aish! Kemana dia sebenarnya?” gerutu Yeon Ri saat melihat tidak ada siapa pun yang duduk menunggu di halte bus itu. Lagi-lagi sosok Donghae lenyap dalam hitungan detik. Dan Yeon Ri sama sekali tidak tahu kemana perginya namja itu.

~XXX~

 

“Bagaimana caranya ku ungkapkan semua?

Jika waktu selalu bergerak terlampau cepat dan kesempatan telah hilang dalam sekejap..

Bagaimana caranya ku ungkapkan semua?

Jika sebenarnya takdir tak selalu berpihak pada kita…”

 

~XXX~

 

“Pagi sekali kau bangun!” sindir seorang namja tampan berkulit putih susu yang sontak membuat Yeon Ri menoleh.

“Memangnya tidak boleh?” sahut Yeon Ri ketus. Kyuhyun mendengus.

Namja itu menarik kursi kosong yang berada disamping kanan Yeon Ri dan duduk diatasnya. Kemudian menghirup aroma pancake yang terhidang tepat dihadapannya.

“Biasanya kau bangun jam lima pagi.. Dan sarapan sekitar jam lima lewat sepuluh menit.. Sekarang? Hhmm.. Masih jam lima pagi dan kau sudah menghabiskan sarapanmu! Aneh sekali!” komentar Kyuhyun sambil menyambar segelas susu cokelat yang berada didekat piring Yeon Ri.

Cho Yeon Ri tidak menjawab. Gadis itu hanya tersenyum kecil sambil memainkan ponselnya. Beberapa detik kemudian, Yeon Ri meraih secangkir kopi panas dan meletakkan ponselnya diatas meja. Lalu gadis itu mulai meminum kopi panas buatannya sendiri itu dengan hati-hati.

“Kau kenapa, eh? Jatuh cinta?” tebak Kyuhyun yang sukses membuat Yeon Ri tersedak hebat. Gadis itu terbatuk-batuk sambil menyambar sehelai tissue untuk membersihkan kemeja hijaunya yang terkena percikan kopi.

Kyuhyun mengernyit. Tak lama kemudian, senyum jahil mewarnai wajahnya yang tampan.

“Kau jatuh cinta! Hahhaha! Mengaku saja Yeon Ri-ya!” seru Kyuhyun sambil tertawa. Yeon Ri mendengus.

Aniya, siapa bilang aku jatuh cinta, huh? Oppa jangan menuduhku macam-macam!” elak Yeon Ri yang semakin membuat Kyuhyun tak  bisa menghentikan tawanya.

Aish! Aku pergi dulu!” ucap Yeon Ri sambil menyambar ponsel silver yang tadi ia letakkan di atas meja dan tak lupa meraih tas berwarna biru pastel yang tersampir disalah satu kursi ruang makan yang kosong.

Ya! Ya!! Tidak mau ku antar?” cegah Kyuhyun cepat.

Yeon Ri menghentikan langkah dan menatap kakak kandungnya itu dengan enggan.

Jinjja? Bukankah Oppa biasanya tidak mau mengantarku?” todong Yeon Ri sambi melemparkan tatapan tajam ke arah Kyuhyun. Namja itu lagi-lagi tersenyum.

“Ada janji dengan Yeon Hyo pagi ini.. Jadi sekalian saja..” sahut Kyuhyun enteng.

“Sudah ku duga!” gerutu Yeon Ri sebal.

“Hahahhaa! Karena itu kau tunggu lah dimobil, ne? Lima menit lagi kita berangkat!”

~XXX~

 

“Beralih dari kenyataan dan menatap mimpi..

Bagaimana jika semuanya sudah terlambat tanpa disadari?

Tidak ada yang bisa menyalahkan takdir..

Dan waktu juga yang akan membawanya kesana..”

 

~XXX~

 

            “Kau terlambat sepuluh menit!” seru Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun mendengus.

“Kenapa pagi sekali, huh? Ada berapa banyak alarm yang kau gunakan untuk membangunkanmu sepagi ini?”

Ya!! Aku hanya menggunakan sebuah alarm hello kitty untuk membantuku bangun! Jangan menuduhku macam-macam, Tuan Cho!” sahut Yeon Hyo tak terima. Kyuhyun tertawa.

“Aahh~ ya, aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu pagi ini, Yeon Hyo-ya.. Ada perlu apa kau menyuruhku kemari?” todong Kyuhyun sambil melirik Yeon Ri yang sedari tadi hanya duduk diam disampingnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

“Kau kenapa? Sakit gigi?” tebak Kyuhyun yang membuat Yeon Ri bereaksi. Gadis itu menggeleng cepat dan mendengus. Kyuhyun memang terlalu jahil untuk ukuran seorang pria dewasa. Dan Yeon Ri paham sekali akan hal itu.

“Hari ini peringatan—“

“Tak perlu diteruskan! Aku sudah ingat!” potong Kyuhyun yang membuat Yeon Ri menoleh.

“Peringatan? Peringatan apa?” tanya Yeon Ri penasaran. Kyuhyun menggeleng cepat dan menyenggol bahu Yeon Hyo. Mengisyaratkan agar gadis itu bungkam dan tidak mengatakan apapun pada Yeon Ri.

“Eerr.. Peringatan tiga tahun hubungan kami!” sambar Yeon Hyo sambil tersenyum lebar. Kyuhyun mengangguk.

“Eh? Jeongmal? Aahh~ chukkae!!” seru Yeon Ri senang. Gadis itu memeluk Yeon Hyo dan Kyuhyun secara bergantian.

“Lalu dimana acara akan diselenggarakan?” tanya Yeon Ri antusias. Hari ini adalah hari sabtu. Yeon Ri diperbolehkan untuk tidak bekerja hari ini oleh Yeon Hyo.

Yeon Hyo tidak menjawab. Gadis itu hanya bisa saling berpandangan dengan Kyuhyun.

“Kau mau ikut?” tanya Kyuhyun hati-hati.

“Tentu saja! Lagipula hari ini libur! Eerr.. Tapi kenapa acaranya diselenggarakan pagi sekali? Kenapa tidak malam saja?”

“Itu…itu—“

“Untuk mencari suasana baru!” sambar Kyuhyun dengan tujuan membantu Yeon Hyo menjawab pertanyaan Yeon Ri. Gadis itu mengangguk, tanda membenarkan.

Jinjja? Kedengarannya seru sekali! Eonni-ya! Kita pergi sekarang, ne?” ucap Yeon Ri sambil bangkit dari tempat duduknya dan menarik pergelangan tangan Yeon Hyo.

“Sekarang?” tanya Yeon Hyo tampak bodoh. Kyuhyun mendengus.

Ne, kita pergi sekarang!”

~XXX~

 

“Ini kisah kita..

Yang terbentang antara kenangan dan kenyataan didepan mata..

Ini kisah kita..

Yang membuatku selalu bertanya akan kebenaran waktu dan keinginan..

Ini kisah kita..

Yang mengutukku menjadi orang yang tidak bertanggung jawab karena menghilangkan bayanganmu..

Sebuah kisah yang dipermainkan oleh waktu dan takdir..

Kisah yang indah pada awalnya.. Dan membunuhku pada akhirnya…”

 

~XXX~

 

            Yeon Ri berjalan secara perlahan memasuki sebuah ruangan serba putih yang sepertinya telah lama ditinggalkan. Debu terlihat dimana-mana. Bahkan sofa putih itu terlihat begitu kumal dan lusuh.

Gadis itu mengedarkan pandangannya. Rasanya Yeon Ri pernah datang kemari. Tapi entahlah, gadis itu tidak begitu ingat. Dan kenapa juga perayaan hari peringatan hubungan Yeon Hyo dan Kyuhyun diselenggarakan di apartemen yang berdebu ini?

            “Ini…” desis Yeon Ri sambil menatap tak percaya ke arah sebuah bingkai foto yang terpajang diatas meja kecil disamping sofa. Gadis itu meraih bingkai foto itu dan lantas menatap Kyuhyun heran. Tanda meminta penjelasan.

“Kau memang tidak mengingatnya Yeon Ri-ya.. Karena memang hal ini tidak pernah diceritakan padamu..” ucap Kyuhyun yang membuat nafas Yeon Ri tercekat. Rasanya oksigen disekitarnya sudah menipis dan tidak memberinya kesempatan untuk hidup.

Jeongmal? Benar kah ini aku?” tanya Yeon Ri parau. Yeon Hyo mengangguk dan tersenyum kecut.

“Dia..dia siapa?” sahut Yeon Ri dengan bibir bergetar. Rasanya gadis itu ingin mati hari ini saja daripada mengetahui kenyataan yang sebenarnya.

“Kau tidak mengenalinya?” jawab Yeon Hyo sambil memberikan bingkai foto itu pada Yeon Ri.

“Ini… Lee Donghae..” ucap Yeon Ri yang membuat Yeon Hyo mengernyit.

“Kau mengingatnya?” tanya Kyuhyun sambil tersenyum.

“Ingat? Mengingat soal apa?” desak Yeon Ri bingung.

“Bukankah aku baru melihatnya sebulan yang lalu? Dan mengajaknya bicara beberapa hari belakangan ini? Aku tidak merasa pernah mengambil gambar berdua saja dengannya.. Lalu kenapa disini aku—“

“Mengajaknya bicara beberapa hari belakangan ini?” sambar Yeon Hyo aneh. Kyuhyun menatap Yeon Ri dan mengamati perubahan ekspresi yang ditimbulkan gadis itu.

Ne…”

Jeongmal? Itu tidak mungkin!” timpal Kyuhyun cepat.

“Tidak mungkin? Justru berfoto berdua saja dengannya seperti ini adalah hal yang tidak mungkin!” sahut Yeon Ri keras kepala. Gadis itu bersikukuh baru mengenal Donghae beberapa hari ini. Dan rasanya tidak mungkin jika gadis itu bisa berfoto dengan Donghae tanpa ia sadari.

“Yeon Ri-ya, jangan bercanda! Lee Donghae bahkan sudah meninggal setahun yang lalu!” seru Kyuhyun yang membuat Yeon Ri terdiam.

Mata gadis itu membulat dan menatap Kyuhyun tak percaya. Benarkah? Benarkah kalau namja yang berada didalam bingkai foto itu adalah Lee Donghae yang ia kenal? Dan Kyuhyun mengatakan kalau namja itu sudah meninggal setahun yang lalu? Apakah itu benar?

Yeon Ri menggeleng cepat dan meremas kerah bajunya dengan kuat. Rasanya sesak sekali.

Aniya, itu tidak mungkin Oppa! Aku baru mengenalnya dan tidak mungkin Donghae sudah meninggal setahun yang lalu! Mustahil! Itu adalah hal paling gila yang pernah ku dengar!” pekik Yeon Ri sambil menutup kedua telinganya dengan cepat. Seakan tidak ingin mendengar penjelasan Kyuhyun.

“Kyuhyun benar, Yeon Ri-ya.. Donghae adalah sepupu-ku.. Dia meninggal setahun yang lalu dalam sebuah kecelakaan mobil saat ingin mengantarmu bekerja.. Pagi itu ia menunggu di halte bus seperti biasa karena kau tidak suka jika langsung dijemput dirumah.. Halte bus itu juga merupakan tempat kau bertemu dengan Donghae pertama kalinya.. Tapi ternyata baru saja kau pergi beberapa meter dari rumah, kau kecelakaan Yeon Ri-ya.. Kau ditabrak dan langsung tak sadarkan diri..” ucap Yeon Hyo yang membuat Yeon Ri terdiam. Kilauan bening mulai mengaburkan pandangan matanya.

Kyuhyun menghela nafas dan tersenyum kecut.

“Aku yang pada saat itu baru bangun.. Langsung membawamu kerumah sakit, Yeon Ri-ya.. Kau kehabisan banyak darah dan mengalami benturan hebat dikepalamu hingga akhirnya kau koma dan tidak sadarkan diri selama beberapa hari.. Saat itu Yeon Hyo belum pulang dari Tokyo, mengunjungi kedua orang tua kita.. Aku bingung dan lupa memberitahu Donghae kalau kau tidak akan datang kesana dan mengalami kecelakaan.. Hingga pada akhirnya eomma dan appa memutuskan untuk segera pulang ke Seoul sore harinya ditemani oleh Yeon Hyo.. Baru saat itu Donghae diberi tahu dan segera menyusul kemari.. Tapi takdir ternyata berkehendak lain.. Donghae juga mengalami kecelakaan mobil dan meninggal ditempat..” tambah Kyuhyun pelan. Namja itu meremas bahu Yeon Ri yang sudah terlihat gemetar.

Gadis itu menangis. Perasaannya terhempas begitu saja hingga hancur berkeping-keping. Bagaimana bisa ia tidak ingat dengan kekasihnya sendiri? Kenapa juga ia harus mengalami kecelakaan sial itu yang menyebabkan dirinya tidak bisa mengingat apapun? Kenapa takdir berlaku kejam dengan merenggut nyawa Donghae yang begitu ia cintai?

Aniya, ini tidak mungkin terjadi!!” pekik Yeon Ri sambil menangis. Gadis itu merasakan lututnya semakin lemas. Rasanya semua terlalu kejam untuk menjadi kenyataan. Yeon Ri terduduk dilantai. Pandangan matanya kosong. Tubuhnya tak berdaya.

“Yeon Ri-ya..” panggil Yeon Hyo sambil meraih pergelangan tangan Yeon Ri. Menggengamnya dengan erat.

“Semua sudah berlalu.. Kami sebenarnya tidak ingin membuatmu begini.. Tapi hari ini adalah peringatan kematian Donghae.. Kau tahu, Yeon Ri-ya? Mungkin kau tidak bisa mengingat semuanya dengan jelas.. Karena ingatan itu memang tak kan pernah kembali padamu.. Tapi ingatlah, Donghae sangat mencintaimu.. Ia pasti ingin sekali melihatmu bahagia, Yeon Ri-ya…”

Eonni…”

“Kau mau ikut pergi ke makam Donghae?” tanya Yeon Hyo lembut. Gadis itu tidak menjawab. Hanya mengangguk pelan dan menyeka air mata yang sudah membuatnya terlihat begitu kacau. Kyuhyun menatap adik perempuannya itu dengan iba. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain memberi semangat pada Yeon Ri agar mampu menerima ini semua.

Arraseo.. Kita pergi sekarang..”

~XXX~

 

“Menggali kenangan yang sudah terkubur..

Membentuk harapan kosong yang sia-sia..

Tidak adakah cara lain untukku agar bisa terus mengingatmu?

Hidup sangat sulit..

Dan akan semakin terasa sulit lagi saat kau tak ada..”

 

~XXX~

 

            Yeon Ri menghela nafas dan melirik arloji yang melingkar dipergelangan tangannya dengan malas. Sudah pukul setengah enam lewat. Tapi rasanya gadis itu masih belum siap untuk berangkat bekerja.

Perlahan gadis itu bangkit dari tempatnya duduk dan berjalan perlahan keluar rumah. Bayang-bayang makam Donghae kemarin membuat kepalanya terasa berat. Datang ke pemakaman itu benar-benar seperti datang mengantar nyawa ke neraka. Rasanya mata Yeon Ri begitu pedih saat menyadari dirinya sudah pulang dari pemakaman dan mengunci diri dikamar.

Gadis itu bahkan tidak memakan apapun kemarin. Nafsu makan Yeon Ri mendadak lenyap seiring dengan kenyataan kalau Donghae yang selama ini muncul dan duduk menunggu seseorang di halte bus itu ternyata sudah meninggal setahun yang lalu.

Dan Yeon Ri akhirnya mengerti, kenapa Donghae selalu mengatakan kalau orang yang ia tunggu itu tak kan pernah datang. Itu karena Yeon Ri memang tidak datang saat itu dan mengalami kecelakaan. Serta alasan kenapa Donghae selalu menghilang dari pandangannya ketika gadis itu sudah berada didalam bus. Itu karena Donghae memastikan Yeon Ri berangkat dengan selamat dan namja itu baru menghilang. Sebuah kisah romantis yang benar-benar diluar akal sehat.

Yeon Ri meraih sepatu putih kesayangannya dan mulai memakai jenis alas kaki yang resmi itu dengan sedikit tergesa. Pandangan matanya kini tertuju pada pintu keluar yang masih tertutup itu.

Yeon Ri berdiri tegak dan mulai melangkahkan kaki keluar dari rumah berlantai dua yang terlihat mewah itu dengan berat. Perasaannya tidak karuan saat gadis itu berjalan menelusuri lorong-lorong sempit sebagai jalan pintas menuju halte bus.

Yeon Ri melirik arlojinya sekali lagi. Sudah pukul enam pagi dan gadis itu terlambat. Tapi Yeon Ri tidak menghiraukan semua itu. Pikirannya itu terbang melayang entah kemana. Yeon Ri mempercepat langkahnya begitu halte bus yang sepi itu terlihat didepan matanya.

Tiba-tiba langkah gadis itu terhenti. Tubuhnya mematung. Mulutnya terasa kaku. Kaki Yeon Ri seperti menempel erat di atas aspal hingga gadis itu tak dapat melangkah lebih jauh lagi.

“Lee Donghae…” desis Yeon Ri tercekat saat menyadari ada sesosok namja yang tengah duduk dengan pandangan kosong disana. Yeon Ri baru menyadari kalau namja itu selalu memakai pakaian yang sama setiap hari.

Kemeja hitam lengan panjang dipadu dengan celana dan sepatu berwarna senada. Raut wajah namja itu terlihat pucat dan begitu polos. Tapi tetap menyejukkan bagi siapa saja yang melihatnya.

Cho Yeon Ri menghela nafas berat dan meneruskan langkahnya yang semula terhenti. Gadis itu menghampiri sosok namja itu dan menyapanya lembut. Seperti biasanya.

“Pagi.. Donghae-ya..” ucap Yeon Ri dengan menggunakan sapaan informal pada Donghae. Namja tampan itu menoleh dan tersenyum hambar.

“Pagi..”

“Eerr.. Kau masih menunggu orang itu?” tanya Yeon Ri gugup. Gadis itu lantas duduk disamping Donghae tanpa bermaksud mengalihkan pandangannya dari sosok pria tampan yang sempurna itu.

Ne…”

“Dia tidak akan datang..” sahut Yeon Ri yang membuat Donghae mengernyit.

“Kenapa dia tidak datang?” tanya Donghae yang seperti meniru pertanyaan Yeon Ri saat pertama kali gadis itu mengajak Donghae bicara.

“Gadis itu mengalami sebuah kecelakaan yang membuatnya kehilangan ingatan.. Kakaknya lupa memberitahumu.. Dan kau baru mengetahui hal ini nanti sore melalui telepon.. Karena itu, kau harus berhenti menunggunya disini.. Dia tak kan pernah datang untuk menemuimu..” jawab Yeon Ri sambil tersenyum kecut. Gadis itu menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Menahan diri agar tidak menangis.

“Berhenti menunggunya?”

Ne, berhenti menunggunya.. Karena itu lebih baik untukmu.. Dia akan baik-baik saja.. Percayalah padaku..” ucap Yeon Ri parau. Gadis itu sudah tak mampu lagi menahan semuanya. Air mata meluncur bebas dari kedua sudut matanya tanpa bisa dihentikan.

“Kenapa kau menangis?” tanya Donghae bingung.

“Karena kalau kau berhenti menunggu orang itu.. Sama saja artinya dengan kenyataan kalau aku tidak bisa melihatmu lagi disini..” jawab Yeon Ri sambil menyeka air matanya yang berjatuhan. Pantas saja waktu itu Yeon Ri berpikir untuk membuatkan sandwich untuk Donghae walaupun gadis itu tak pernah melihat Donghae memakannya. Yeon Ri ternyata sangat mengenal Donghae walaupun gadis itu sama sekali tidak bisa mengingat semuanya.

Jinjja? Kalau begitu.. Aku akan sering berkunjung kemari untuk bertemu denganmu..” ucap Donghae pelan. Namja itu tersenyum dan membelai wajah Yeon Ri.

Perlahan Donghae mendekatkan wajahnya pada Yeon Ri dan mencium bibir gadis itu dengan lembut. Yeon Ri mengerjap, tatkala bibir dingin Donghae menyentuh indera perasanya. Rasanya waktu seakan berhenti berputar dan perbedaan antara dua dunia semakin menipis.

Donghae melepaskan ciumannya dan menatap wajah Yeon Ri dengan intens. Seakan-akan menyimpan rekaman wajah gadis itu dalam ingatannya yang paling dalam.

Gomawo, Yeon Ri-ya..” ujar Donghae pelan. Ada raut wajah terluka disana. Yeon Ri mengangguk dan tersenyum.

Gomawo sudah menjagaku selama ini.. Aku mengerti semuanya.. Perasaanmu telah tersampaikan..” ucap Yeon Ri yang membuat Donghae memeluk gadis itu erat.

Saranghae, Cho Yeon Ri..” bisik Donghae lembut. Perlahan pelukan itu terlepas dan lama kelamaan tubuh Donghae terlihat memudar. Beberapa detik kemudian, sosok tubuh sempurna itu menghilang dari hadapan Yeon Ri tanpa meninggalkan bekas.

Cho Yeon Ri tersenyum kecut dan mengalihkan pandangannya ke atas. Menghadap langit biru yang membentang didepan matanya. Awan putih itu terlihat begitu lembut. Selembut suara Donghae. Dan matahari yang bersinar terang di ufuk timur itu mengingatkan Yeon Ri akan sosok Lee Donghae. Seorang pria yang hangat dan bercahaya.

-THE END-

 

 

#JEDEEERRR !!!!

 

Aarrgghh ! FF galau XD *plak

Maaf buat Eftarinda saeng kalo ceritanya beneran gaje, aneh dan gak sesuai dengan harapanmu..

Kekekkek~~

Sad ending atau Happy ending ?

Molla.. yang jelas mereka gak bisa bersatu karena udah beda dunia XD *plak

Ini FF genre FANTASY.. karena gak mungkin kan kalau ada hantu(?) seromantis Donghae ? wkwkwkkw

GOMAWO buat yang udah baca atau gak sengaja nemu FF ini ditengah jalan(?)

 Hohohoooo~

 Komment..komment XD

 Sampai ketemu dengan FF khusus [4 Season Stories] selanjutnya XD

 Tinggal satu lagi nih XD

 = “Winter Tale” (Yesung – Kyuhyun)

 

 

 

 

_Yoon Yeon Hyo_

 

116 pemikiran pada “FF [4 Season Stories] “Autumn Scene” -OneShoot-

  1. waaaa.. #triakpketoamasjid
    Ff.nya keren. Tpi agak mrinding jga gra2 donghae itu hantu, apalagi bcanya mlem2, sndirian lagi.
    Udahlah abaikan aja.
    FF ini Daebak deh pkoknya.
    Fighting buat ff lgi ya eon.
    #kissmingoppa

  2. knapa sad ending sih cha,ih sumpah nyesek amat yah jd yeon ri di tinggalin donghae tp dia gax inget apa”, terharu #manatisu,daebak cha….

  3. T_T
    donghae oppaQ yang malang..
    Ceritanya dalem bgd..
    Q kaget wktu tw kalo donghae oppa ud mati..
    Hikzt..
    Daebak..
    Good luck for the next story..

  4. kyaaaaaaaaaaa mewek aku cha bcnya#plaaak abaikan..psti sdh tuch yeon ri g bs liat donghae oppa lg,disat bru tau trnyat org yg slm in dia liat adlh org yg dia cnta dan sudh mningal hiks hiks hiks,,..daebak cha n semngt terus y bkin ff’y dan dtggu ff selanjutnya..

  5. ini bukan sad ending, malah happy ending. setidaknya mereka berdua udah ketemu dan saling menyampaikan pesan mereka masing”. thats so sweet 🙂

  6. Ya Allahh eonni sumpahhn dari seluruh FF season stories yg paling keren tuhh yg ini ama yg Sungmin… Bener2 sedih dehh ceritanya… Terharu banget bacanya…

  7. huwaaaaa TTT__TTT …kereeeenn..ternyata sad ending..pantesan aku bingung ..kapan nih adegan happy nya…huhuu…jadi batal puasanya….tapi gapapa dan gamama(?) deh!..ditunggu yg Winter Tale nya yaahhhh :D…..
    eergghhh GALAUUU!!!!..XDD

  8. Huaaaa nangis baca ini ff TT_TT
    Kalo Donghae-nya dah meninggal, trus si Yeon Ri sama siapa, eon?
    Dan kalo ada hantu seganteng dan seromantis kyk Donghae, bukannya takut malah jadi suka! ><

  9. hhuuaaa eonni .
    nii FF keren sekalee .
    dari FF 4 season stories yg uda ada nii yg paling keren .
    sempet merinding juga . donghae uda matii . gentayangan pula #pllaak -_-

    tak perlu omong panjang lebar daahh .
    nii FF DAEBAKK !! DAEBAK ! 😀

  10. HUAHAHA….. *reader yang aneh, reader lain pada nangis…aku malah ketawa
    eon kok aku ngga nangis yah? aku ngakak pas tahu si ikan mokpo itu ternyata hantu yang masih gentayangan yang duduk di halte bis *di tabok hae
    tapi kasian juga si yeonri, klo si ikan itu meninggal trus ama siapa dong?
    ayo yeonri mulai sekarang nyari donghae2 (?) yang baru yah…tapi ingat jangan sampai jatuh cinta lagi ama hantu gentayangan *bener-bener ni reader nyali masalah
    lanjut eon ff 4 seasonnya…season berikutnya pasti seru karena si bapak ddangko berkolaborasi(?) dengan si evil dan mereka adalah bias saya XD *ngga nanya

  11. Aigooo…Aigooo…aku bca ff in smbil dnger’in lgu’n Donghae oppa yg PLZ Don’t ost.Miss panda and Mr.HedGehog…
    Knpa stiap bca FF eonni slalu ad prasaaannn Gimanaaaaa Gytuuu(?)…
    hhe… ^^
    Biarpun FF’n agak sdikit galau cumaa 대박….!!!! Lanjutkan eon…!!!

  12. Eonni ini ff yg ke 3 ini sukses bikin air mata aku mengalir membasahi pipi *plak bahasanya apabanget*
    Tapi eonni itu author paling tega ,,
    tega nyiksa diri sendiri - yeon hyo ( ada yang sakit, meninggal, menderita, ngerelain anaknya ) #omaigat
    tega juga memisahkan cinta suci orang lain TT___TT,, sampe cinta beda alam..
    Tapi eonni bener2 keren^^ ILU eonn ILU eon

  13. Hikz.. Hikzzzzzzz
    T_T
    ceritanya sedih bgt ching..
    Siikan mokpo jdi hantuuu..
    Tp ffnya daebak..
    Cerita slnjutnya buat happy ending ya..
    N bgian hyo-kyu dibnyakin..
    Hahahhahahahahahah
    #plaaaak

  14. huaaaa nyeseekkk senyesek nyeseknyaaa oeeni baca inii
    knp harus sad endiing siiii 😥
    bner2 ikut mengembang aer mata pas terkuak kenytaan klo haeppa ud meninggal
    ohh my god.. kereeeeenn bgd tapi crtanyaa kekke
    dtunggu slalu lanjutan stories ny oeen
    fightiing ^^

  15. huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    2 kali baca FF ini hasil nya tetep sama

    NANGIS T_T

    kapan ya aku bisa bikin FF semanis eon

    hehehehehehehehehehehehehehehe

  16. Eonni,, ff’Y Super Dupper DAEBAK..!!
    Aku bkal setia Nunggu FF s’lnjutt’y,, gk bkal slingkuh.. Hehehe #apadeeeeeh.. 😀

  17. yaampun…
    ini cerita sih alurnya datar dan konflik nya pun lumayan ringan..
    tapi ngapa mampu bikin aku netesin aer mata? kenapa? kenapa?

    ngebayangin Hae duduk di halte dengan pandangan kosong… terus menunggu kek orang bego
    demi apa! nangis! *tisu mana tisu*

    kalo di cium ama hantu seganteng Hae.. ikhlas se-ikhlas ikhlasnya kali ya
    hoakakak

    Hyo-ah.. kau mampu mempermainkan perasaan ku sebagai reader yang cinta mati ama DONGHAE!!!

  18. yaampun…
    ini cerita sih alurnya datar dan konflik nya pun gak berat-berat amat..
    tapi ngapa mampu bikin aku netesin aer mata? kenapa? kenapa?

    ngebayangin Hae duduk di halte dengan pandangan kosong… terus menunggu kek orang bego
    demi apa! nangis! *tisu mana tisu*

    kalo di cium ama hantu seganteng Hae.. ikhlas se-ikhlas ikhlasnya kali ya
    hoakakak

    Hyo-ah.. kau mampu mempermainkan perasaan ku sebagai reader yang cinta mati ama DONGHAE!!!

  19. Ahhh, serius eonni -gapapa kan manggil gt, eon? Aku 96 lines soalnya- itu ff terbagus yang pernah aku baca. Aku emg suka sm ff yg genre nya fantasy sm sad ending gt -kecuali pemeran sad endingnya yeppa-

    DAEBAK EONNI !!!!
    Ditunggu lagi ff fantasy kyk gini. Bikin nyesek sndri bacanya!! Beneran aku ga boong. Ini ff terbagus yg pernah aku baca, DAEBAKK!!!

  20. OH GOSH!!! ƪ(º̩̩́▿▿▿º̩̩̀)ƪ why donghae why???? Udah nebak sih dari awal “bus-mu datang” hmm~ penasaran juga sih, apa selama yeon ri bicara dengan donghae org2 yg ada disekitar halte gak merhatiin gitu? Haha yakali yeon ri bicara sendiri kan? ㅋㅋㅋ so sweet banget aseliii~ beda dunia tapi tetap jagain dan mastiin keselamatannya yeon ri (ʃ⌣ƪ) aaah my godnesssssss :*

  21. ya ampuunn..ternyata aku blm komenttt ya…ckckcckkc

    udah berkali-kali baca ini ff…tp tetep sedihnya ampe mewek2 ini..ckckckxkx
    bsok pagi mata bengkak dh ini..hiks

    kereeeeeeennnn banget thoorrr….
    ngegambarin cinta yg tulus..setiaaa…
    aigoooo….hae sllu nunggu yeon ri buat mastiin klo yeojanya selamat..
    sumpaaahhh…so sweet bgd…

Tinggalkan Balasan ke hyokyucouple Batalkan balasan