FF “Ya!! Namja Babo!” (PART 3)

“Ya!! Namja Babo!”

 

Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)

 

Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun

 

Twitter : @IchaGaemGyu

 

Blog : http://www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com

 

 

Main Cast :   Kyuhyun  Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun

 

Sungmin Super Junior a.k.a Lee Sungmin

 

Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Yoon Yeon Hyo

 

Azk Ririn Kiseki-vipelf Kyunnie a.k.a Yoon Rin Rin

 

 

Sub Cast : Kibum Super Junior a.k.a Kim Kibum

 

Yesung Super Junior a.k.a Kim Jong Woon

 

Siwon Super Junior a.k.a Choi Siwon

 

Kim Sky Kyu a.k.a Shim Na Na

 

Tyaas Permana a.k.a Choi Shi Yuan

 

 

 

Genre : AU, Romance, Comfort, Sad, Angst

 

 

Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu*

 

Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~

 

 

 

“Ya!! Namja Babo!” *PART 3*

 

 

 

 

“Rin~ah, saranghae~” katanya tiba-tiba.

Namja itu membuatku  terkejut dan langsung menutup mulut ku.

Aku bingung harus menjawab apa. Dia terlihat seperti orang kebingungan. Selama ini dia selalu jutek terhadap semua yeoja termasuk diriku sendiri.

Tapi kenapa tiba-tiba ia menyatakan perasaannya padaku ?

Wajah nya yang innocent menjadi kelihatan sangat bodoh. Sebenarnya dia kenapa ?

Aku tersenyum, dan aku tidak tau apa yang terjadi

. Dia memeluk ku ! Aigoo… Apakah aku bermimpi ? Seorang Cho Kyuhyun yang sedingin es, sekarang memeluk ku !

“Hyo~ah ! Apakah kau tau, aku mencari mu selama ini… Aku lelah mencarimu… Tapi tanpa ku sadari, ternyata kau memang berada di sekitarku… Saranghae.. Jeongmal saranghaeyo…” kata-kata nya begitu romantis saat memeluk ku.

Aku hanya tertegun. Dan menyadari kalau dia memanggil ku ‘Hyo~ah’ bukan ‘Rin~ah’.

“Nama ku Rin Rin.” Jawab ku terbata-bata. Ini diluar akal sehat ku.

“Mianhae, saranghae~ Rin~ah !” aku tersenyum bahagia. Ini benar-benar kejutan untuk ku.

“Cho Kyuhyun, saranghae~” balasku mantap.

 

 

*Rin Rin PoV END*

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

*Yeon Hyo PoV*

Aku melirik ke arah jam dinding berwarna pink di sudut kamarku. Sudah jam 11 malam. Tapi Rin Rin belum pulang juga.

Aaiish! Kemana dongsaeng ku yang usil itu ? Tidak biasanya dia begini. Dongsaeng ku itu biasanya pulang sebelum jam tujuh malam, dan dia tidur jam sembilan malam.

Lalu kenapa sudah jam segini Rin Rin belum pulang juga ? Apa terjadi sesuatu padanya ?

Aku meraih ponsel ku di atas meja dan segera menekan beberapa tombol yang menyala itu dengan cepat. Nomor ponsel Rin Rin.

Hasilnya nihil. Sudah berulang kali nya aku mencoba menghubungi ponsel dongsaeng kesayanganku itu. Tapi tetap saja yang terdengar hanya nada sibuk.

“Ponselnya dimatikan…” desisku lemah.

“Rin~ah…kau dimana ?”

Aku mulai putus asa. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Rin Rin tidak pernah pulang selarut ini. Aku menghela nafas dan kembali memandangi layar ponselku yang masih menyala.

Tanpa sadar, bulir-bulir air mata ku jatuh. Aku takut sekali. Tak ada siapapun dirumah ini. Hanya ada satpam yang berjaga di depan dan aku tak mungkin memberitahunya kalau Rin Rin hilang. Bisa-bisa ia akan mengadukan hal ini pada eomma.

“Yeoboseyo?”

“……”

“Oppa…aku takut…”

“……”

“Aniya, hanya saja Rin Rin belum pulang…”

“……”

“Tidak oppa, dia tidak pulang bersama supir eomma. Ponselnya dimatikan. Aku mencemaskannya…”

“…….”

“Mianhae oppa, merepotkanmu…”

Aku memutuskan sambungan telepon. Sungmin oppa berjanji akan membawa pulang Rin Rin. Dia akan mulai mencarinya sekarang. Aku harap semua akan baik-baik saja.

 

 

*Yeon Hyo PoV END*

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

*Cho Kyuhyun PoV*

 

 

“Ya!! Berhenti !” pekik ku sambil mengejar yeoja cantik itu. Tapi sia-sia saja, dia sudah jauh beberapa meter di depanku.

“Hahahaa…oppa ! Tangkap aku !!” teriaknya bersamaan dengan gemuruh ombak yang menderu di samping kanan ku.

“Rin~ah ! Ayo berhenti !” teriak ku lagi.

“Oppa payah !! Cho Kyuhyun kau payah sekali !!” sahutnya dari kejauhan.

Yeoja itu terus berlari sambil menjulurkan lidahnya padaku.

“Aaiish ! Awas kau Rin~ah !”

Aku mempercepat lari ku. Mudah saja mengejar yeoja ini. Lagipula aku seorang namja. Kecepatan lari ku tentu jauh diatas Rin Rin. Yeoja itu terus menerus menoleh ke belakang, tampak ketakutan karna jarak ku dengannya semakin dekat.

“Hiyaaaaaa !! ” pekik nya histeris saat ku berhasil menangkap pergelangan tangan nya.

“hahahhaaa !! Kau tertangkap !” teriak ku senang.

Dia hanya tertawa melihat tingkahku.

“Wae ??” aku mulai mencibirnya saat yeoja itu tidak berhenti tertawa.

“Ani…Hanya saja kau lucu sekali oppa…kekkekkee~”

Dia tertawa sekeras mungkin.

“Ya!! Hentikan !” teriak ku padanya. Tapi sia-sia, yeoja ini malah tertawa lebih keras daripada sebelumnya.

“Ayo pulang Rin~ah ! Hari sudah malam !”

“Hahahhaa !” dia hanya tertawa.

“Rin~ah sekarang sudah jam sebelas malam..” ucapku dengan nada serius.

Yeoja itu sontak terdiam dan menghentikan tawanya yang begitu lepas.

“Mwoo ?? Benarkah oppa ?” tanya nya sambil berusaha merogoh ponsel yang sedari tadi berada di dalam tas yang sengaja kami tinggalkan di atas pasir pantai.

“Hiyaaa !! Banyak sekali mailbox dari eonni !” teriak Rin Rin histeris. Aku hanya tertawa.

“Ya!! Oppa ! Ini gara-gara kau !” protesnya menyalahkan ku.

“Hahhaa.. bukan kah kau sendiri yang ingin pergi ke pantai Rin~ah ?” sahut ku enteng.

“Aaiish ! Kita harus segera pulang oppa. Eonni pasti mencemaskan ku ! Kajja !”

Rin Rin menarik pergelangan tanganku menuju mobil mercedes hitamku yang masih rusak di bagian belakangnya gara-gara Yeon Hyo pabbo itu.

Aku mengangguk malas dan membuka kan pintu untuk Rin Rin. Setelah yeoja itu naik, aku berjalan memutar di depan mobil dan pada akhirnya ikut masuk kedalam. Duduk di samping yeoja yang ku yakin wajahnya lebih pucat sekarang.

“Oppa.. lebih cepat lagi !” Teriaknya panik saat melihatku menyetir.

“Hahaha!” aku hanya tertawa melihat wajah polosnya itu. Terlihat sangat cemas dan kebingungan.

“Ya!! Jangan tertawa !” teriaknya lagi.

“Hahhaa..Rin~ah.. Bolehkah aku bertanya sesuatu padamu ? Hhhmm..Makanan favorite-mu apa ?” tanyaku berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Hhmm…Kimchi !!” jawabnya antusias.

“Aaiish ! Itu sangat tidak enak !” sahutku sambil membayangkan Kimchi yang tidak enak itu.

“Wajar saja tubuh mu kelihatan tak bergizi oppa ! Kekkekee~” dia terkikik geli. Aku sontak meliriknya sadis.

“Oppa tidak suka sayuran ?” tanya nya menyudutkan ku.

“Ne, sangat tidak suka !!” sahutku sambil bergidik membayangkan betapa tidak enaknya makanan itu melewati indera perasa-ku.

“Mwo ? Oppa mirip sekali dengan eonni ! Eonni tidak suka sayuran !” sahutnya dengan mimik wajah serius..

“Eonni mu ? Ya!! Jangan samakan aku dengan yeoja babbo itu !!” teriak ku kesal.

“Oppa, Jangan bilang Yeon Hyo eonni itu yeoja babbo ! Apakah oppa tidak tahu ? Dia itu sangat pintar !”

“Rin~ah, dia itu yeoja babbo ! Eonni mu itu yang menabrak mobilku, huh !”

Sepertinya aku harus bisa menyakinkan Rin Rin kalau eonni-nya itu perlu ke psikolog atau diantar kerumah sakit jiwa agar Rin Rin selamat dari kontaminasi si yeoja babbo.

“Mwo ? Eonni menabrak mobil oppa ?”

Aku mengangguk malas.

“Jinjja ? Lalu apakah oppa memanggil eonni dengan sebutan ‘yeoja babbo’ di hadapan eonni sendiri ?” tanya Rin Rin keheranan.

“Ne..” jawabku sambil mengangguk lagi.

“Hahahhahaa ! Pasti eonni sangat membenci oppa !” jawabnya cepat.

Aku terdiam.

Benarkah Yeon Hyo membenciku ? Yeoja menyebalkan itu membenciku ? Aaiish… Aku tak mau dibenci olehnya.

Eh ? Heii ! Apa yang sebenarnya ku pikirkan ? Seharusnya bagus kalau gadis bodoh itu membenciku.

“Rin~ah, jangan bilang padanya kalau kau pergi dengan ku malam ini. Kau tahu sendiri kan, seperti apa eonni-mu itu ? Dia pasti akan mencincang tubuhku kalau dia tahu. Dan jangan sampai dia tahu kalau kau mengenalku.. Arraseo ?”

“Wae ?”

“Ani…hanya saja, bila eonni mu tahu. Dia pasti tidak akan suka bila kau berada di dekatku, Rin~ah…”  jawabku menyakinkannya.

“Arraseoyo, oppa !” sahutnya antusias.

Aku tersenyum dan kembali menatap jalanan kota Seoul yang semakin sepi.

Tunggu dulu ! Kenapa aku tega menyembunyikan hubunganku dengan Rin Rin ? Sebenarnya apa yang sedang ku pikirkan sekarang ? Aaiish…Pikiran ku sangat kacau. Aku tahu kalau Rin Rin lah yang menjadi cinta pertamaku dulu, hanya karna kalung kenangan kami dan sifatnya yang sama dengan yeoja itu, dan dia bukan Yeon Hyo.

Tapi kenapa aku malah sangat merindukannya ? Aku sangat merindukan teriakan yeoja babbo itu di telingaku. Sebenarnya apa yang sedang terjadi ?

*Cho Kyuhyun PoV END*

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

*Yeon Hyo PoV*

Aku berjalan mondar-mandir didalam kamar ku yang penuh sesak dengan nuansa pink. Sesekali aku melirik cemas ke arah jam dinding yang terletak di sudut kamarku.

“Kenapa belum pulang juga….”

“Eonni !!” itu suara yang sangat ku kenal. Aku menoleh ke arah pintu kamarku. Ku dapati dongsaeng-ku dengan wajah yang kelihatan lelah dan celana jeans panjangnya juga tampak begitu basah.

“Rin~ah !!” aku berlari memeluknya. Rin Rin hanya terdiam dan mematung ditempatnya berdiri. Seperti tidak kuasa membalas pelukanku.

“Kau kemana ? Gwaenchanayo ?” tanya ku tergesa-gesa.

“Ne, Aku tak apa-apa eonni… waeyo ?” sahut Rin Rin terdengar lemah.

“Ani…hanya mencemaskanmu…”

aku tak sanggup melanjutkan kata-kata ku. Ada perasaan lega saat melihat Rin Rin. Bagaimanapun juga dia adalah dongsaeng-ku satu-satunya. Aku tak mau terjadi sesuatu padanya.

“Eonni-ya… mianhae, telah membuatmu cemas.. Aku hanya kerumah temanku tadi..” jawab Rin Rin terbata-bata.

Aku tahu dia berbohong. Rin Rin memang tidak pandai berbohong.

Mudah saja aku menebak dia kemana. Dia pasti ke pantai. Rin Rin sangat suka pantai. Tapi kenapa dia harus berbohong pada eonni-nya sendiri ?

“Sekarang mandi dan tidurlah…” kata ku sambil melepaskan pelukan yang sedari tadi membungkus tubuhnya.

“Ne eonni.. mianhae…” jawabnya menunduk.

Aku menghela nafas berat. Rin Rin segera berjalan meninggalkan kamarku menuju kamar dengan nuansa shappire blue miliknya yang terletak di samping kanan kamarku dan agak menjorok ke belakang.

Jendela kamar Rin Rin menghadap ke kolam renang di belakang rumah kami. Sedangkan kamarku terletak di bagian depan.

Jendela kamarku menghadap halaman depan rumah. Hingga sepintas terlihat oleh ku sebuah mobil, entah mobil apa itu. Yang jelas warna mobil itu hitam, terlihat meninggalkan halaman rumahku.

“Yeoboseyo ? Aahh~ gomawo oppa.. Rin Rin baru saja pulang..”

“…….”

“Wae ? Bukan oppa yang mengantarnya ?”

“…….”

“Ani…tadi ada mobil hitam yang mengantar Rin Rin. Ku pikir itu Oppa.. Mianhae merepotkan mu..”

“……..”

“Ani..aku belum tidur.. Ne, oppa. Saranghae~”

Aku memutuskan hubungan telepon dengan Sungmin oppa. Kalau bukan Sungmin oppa, jadi siapa yang mengantar Rin Rin barusan ?

*Yeon Hyo PoV END*

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

 

*Rin Rin PoV*

Apa yang terjadi pada eonni ? Raut wajahnya begitu sedih. Aku telah membuatnya cemas hari ini.

Aku melepaskan sepatu shappire blue-ku yang basah. Dan merebahkan diri ke tempat tidurku yang empuk. Tangan ku menggapai sesuatu di laci meja belajarku, tepat di samping tempat tidur blue shappire ku.

Sebuah diary berwarna serupa berada di dalam laci itu. Aku membuka halaman demi halaman diary yang warnanya sudah mulai kusam.

Aku selalu menulis diary sebelum tidur. Dan sebagian besar diary itu berisi tentang kekagumanku terhadap namja tampan bernama Cho Kyuhyun.

Tangan kanan ku mulai bergerak menulisi halaman tengah diary ini….

 

Eonni, mianhae.. Aku telah berbohong padamu tadi. Hanya saja, aku tidak mau kau mengetahui hubunganku dengan Cho Kyuhyun.

Aku tau kau tidak suka akan kehadirannya.

Tapi Eonni, aku benar-benar mencintainya.

 Dan dia telah menyatakan cintanya padaku.

Apakah kau tahu ? Aku sangat bahagia eonni…

 Eonni, aku harus membuat mu menyukai Cho Kyuhyun.. Agar kau dapat merestui hubungan ku dengan nya…

 

@July, 2011. ~Yoon Rin Rin~

 

 

*Rin Rin PoV END*

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

*Yeon Hyo PoV*

Hari ini sangat melelahkan. Seharian aku berada di Kyunghee University. Berkutat dengan buku-buku tebal tentang obstetri dan anatomi khas fakultas kedokteran. Membuat pikiranku sedemikian suntuk.

Dan parahnya aku sama sekali tidak melihat Sungmin oppa hari ini. Aahh~ aku rindu senyuman aegyo-nya itu. Baru saja aku menelponnya, memberitahu kalau aku mau pulang sebentar lagi. Ternyata sekarang dia ada jam kuliah dan tidak bisa mengantarku pulang.

“Yeon Hyo-ya !!” teriak seorang yeoja dari dalam mobil hijau muda yang melintas di depanku. Aku tersenyum.

“Mau pulang ? Ayo ikut aku saja. Kajja!” teriaknya lagi.

Aku mengangguk dan masuk kedalam mobil hijau muda itu. Saat aku masuk, mataku menjelajah semua bagian interior mobil dan berdecak heran. Aku melihat berbagai benda aneh disana. Boneka kura-kura, bahkan makanan kura-kura pun ada ! Aigoo..yeoja ini…

“Kau tidak bawa mobil mu ?” tanyanya membuatku berhenti mengamati setiap sudut mobil dengan warna dominan hijau ini. Khas kura-kura, bahkan ada foto kura-kura tertempel di kaca spion. Benar-benar aneh.

“Yeon Hyo-ya ?” panggilnya membuatku tersadar.

“Hehhee..mianhae, tadi aku melamun.. Tadi pagi aku di antar supir eomma..” Sahutku malu karna tertangkap basah saat mengamati foto kura-kura yang tertempel di kaca spion itu.

“ini ddangkoma ?” tanyaku sambil menunjuk foto kura-kura itu.

“Ne, manis sekali bukan ?”

Aigoo… Kura-kura seperti ini dari sudut mana-nya yang kelihatan manis ? Sepertinya Na Na sudah ketularan Jong Woon oppa. Aku hanya mengangguk, berusaha menyenangkan nya. Shim Na Na tertawa renyah.

“Tiba-tiba saja ponselku bergetar hebat. Memaksaku untuk cepat-cepat merogoh saku dan mengeluarkannya.

“Yeoboseyo ? Yuan eonni !”

“………”

“Hahhaa..Ne, nanti malam aku kerumah mu eonni.. Tenang saja..”

“………”

“Ani…Sungmin oppa sedang ada mata kuliah. Aku pulang bersama sahabatku…”

“…….”

“Ne, eonni. Sampai ketemu nanti malam…”

Pip !

Aku memutuskan sambungan teleponku dengan Choi Shi Yuan eonni. Na Na masih terlihat tenang, tampak berkonsentrasi dengan jalan yang ada di hadapannya.

“Kapan pernikahanmu ?” tanyaku memecah keheningan.

“Minggu depan…hehhee” jawab Na Na sambil terkekeh.

Aku tersenyum melihatnya. Sepertinya dia bahagia sekali saat tahu Jong Woon oppa merencanakan pernikahan mereka minggu depan.

“Jong Woon oppa adalah lelaki yang baik…” ucap ku yang membuat Na Na semakin tampak bahagia.

“Dia sempurna… Aku selalu ingat Lagu Super Junior-M – Perfection, saat melihat wajahnya..” sahut Na Na dengan senyum yang semakin lebar.

“Yeon Hyo-ya, kau mau kan menemani sepupunya Jong Woon oppa saat menghadiri pesta pernikahanku nanti ?” tanya Na Na yang membuatku kaget.

“Menemani Cho Kyuhyun maksudmu ?” tanya ku lagi.

“Ne, menemani Cho Kyuhyun… gomawo sebelumnya Yeon Hyo-ya… Dia itu namja yang keras kepala. Tapi dia selalu menuruti kehendak Jong Woon oppa.  Itu sebabnya dia tidak terlalu protes soal ini..” Jawab Na Na panjang lebar.

“Oohh…Ne, ini demi kau Na Na..” sahutku.

Aaiish… apa aku tidak salah dengar ? Itu berarti aku akan pergi ke pesta pernikahan sahabatku Shim Na Na dengan Jong Woon oppa bersama si namja menyebalkan Cho Kyuhyun itu? ANDWAE !!!

*Yeon Hyo PoV END*

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

*Cho Kyuhyun PoV*

Hari ini seharian aku tidak melihat Rin Rin di kampus. Ponselnya juga tidak aktif sejak semalam. Aaiish… kemana dia ?

Entah kenapa aku jadi menunggunya seperti ini. Perasaan ini benar-benar menyiksaku. Aku jadi semakin yakin kalau Rin Rin itu cinta pertama ku dulu, bukan Yeon Hyo yang menyebalkan itu.

“Kyuhyun-ah !” aku menoleh ke arah pemilik suara yang merdu itu.

“Sungmin hyung ?” entah kenapa aku jadi malu bila bertemu Sungmin hyung saat ingat pernah mencium Yeon Hyo.

“Kenapa kau disini kyu ?” tanya Sungmin hyung tampak heran.

“Menunggu Rin Rin..” jawabku polos.

“Kau dan Rin Rin ?” sahut Sungmin hyung terkejut.

“Hahhaa…aku mencoba membuka hatiku pada yeoja. Lagipula Rin Rin sangat cantik…dia feminim dan baik..” Jawabku sambil tersenyum.

“Sudah ku duga ! Hahhahaa.. chukkae, Kyunnie~ Tapi ingat satu hal, jangan sampai kau jatuh cinta juga pada eonni-nya. Yoon Yeon Hyo is mine !” kata-kata Sungmin hyung membuatku sesak nafas. Aku benar-benar tak rela saat Sungmin hyung mengatakan kalau Yeon Hyo itu hanya miliknya.

Eh ? Kenapa aku berpikir seperti ini ? Lupakan ! Lupakan ! Yeon Hyo itu si yeoja babbo sekaligus yeoja chingu-nya Sungmin hyung ! Tidak mungkin aku mencintainya.

“Hahhaa…Hyung mau kemana ?” tanyaku mengalihkan perhatian.

“Aku mau beli cincin berlian buat seseorang.. Kau mau ikut kyunnie ?”

Aku mengangguk. Lagipula tidak ada yang ku kerjakan sore ini. Konser ku di Taiwan bersama Jong Woon hyung juga masih 3 minggu lagi. Dan aku juga butuh cincin untuk malam nanti.

Aku dan Sungmin hyung sama-sama membawa mobil ke kampus, jadi aku mempersilahkan sungmin hyung jalan terlebih dahulu karna aku tidak tau dimana toko berlian yang ingin di tujunya.

20 menit sudah aku melalui jalanan kota Seoul. Aku melihat banyak sekali iklanku menghiasi gedung-gedung pencakar langit. Aku seorang penyanyi yang benar-benar populer saat ini. Sama seperti Jong Woon hyung dan Sungmin Hyung. Hanya saja Sungmin hyung lebih fokus pada urusan bisnis appa-nya ketimbang menyanyi. Itu sebabnya aku selalu memakai kacamata hitam saat berpergian agar fans tidak mengetahui kalau itu aku. Sedangkan sungmin hyung menggunakan masker. Akan terjadi hal-hal yang merepotkan kalau tiba-tiba mereka menyadari kalau aku seorang Cho Kyuhyun.

Mobil Sungmin hyung berhenti di sebuah toko berlian dekat pusat kota Seoul. Sungmin hyung kemudian turun dan memberi isyarat agar aku mengikutinya. Aku pun turun dari mobilku. Dan berjalan di belakang Sungmin hyung. Kami memasuki toko berlian tersebut. Seorang pramuniaga menyambut kedatangan kami dengan ramah.

“Annyeong. Ada yang bisa ku bantu Tuan ?” sapa pramuniaga itu dengan senyuman lebar di wajahnya. Mau tidak mau, aku juga ikut tersenyum dan membiarkan Sungmin hyung melihat-lihat terlebih dahulu.

“Apakah disini menjual cincin tunangan ?” tanya Sungmin hyung pada pramuniaga itu.

Pramuniaga itu mengangguk dan kemudian memberikan sekitar 20 macam cincin tunangan untuk di pilih.

“Silahkan di pilih tuan. Ini cincin pertunangan yang terbaik…” Sahut pramuniaga itu dengan ramah.

Aku pun melihat cincin-cincin yang disodorkan oleh pramuniaga itu.

Tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah cincin berlian cantik dengan ukiran dua buah bintang kecil di sisi kiri dan kanannya, cantik sekali.

“Aku mau yang itu !!” teriak ku bersamaan dengan Sungmin hyung. Kami menunjuk cincin yang sama !

Aku dan Sungmin hyung saling berpandangan, dan kami tertawa.

“Hyung, kau saja !” seru ku mengalah.

“Ya!! Jangan seperti itu Kyuhyun-ah. Kau saja ! Aku akan memilih yang lain..” Jawaban Sungmin Hyung membuat ku terkejut. Sungmin Hyung baik sekali.

“Kenapa hyung juga berpikir ingin membeli cincin itu ?” tanya ku keheranan.

“Yeoja yang ku sayangi begitu menyukai bintang, entah kenapa aku jadi refleks memilih cincin itu. Padahal aku tidak tahu, apakah dia juga menyukainya atau tidak…” Jawab Sungmin hyung.

“Tapi hyung… Jika aku memiliki cincin itu, aku tidak tau kepada siapa cincin itu akan ku berikan.” Ujar ku tidak enak hati.

“Hahahaa…Kyunnie~ suatu saat kau akan menemukan yeoja yang kau cari. Berikan lah cincin ini pada yeoja itu. Pasti dia sangat senang. Percayalah kyunnie…” Kata-kata sungmin hyung membuatku terkesima.

“Kau benar-benar Hyung yang sangat baik. Gomawo hyung !” teriak ku seperti anak kecil.

“Hahhaa…dasar Cho Kyuhyun. Kau tidak berubah sama sekali.”

Aku membeli cincin berlian dengan ukiran dua buah bintang kecil di sisi kiri dan kanan nya, sedangkan Sungmin hyung membeli cincin berlian dengan permata shappire blue di tengahnya.

Setelah keluar dari toko, Aku pamit pulang terlebih dahulu. Sedangkan Sungmin hyung ingin  pergi ke toko buku, membeli novel yang baru terbit hari ini. Sebenarnya aku ingin pergi bersama Sungmin hyung, sekalian mencari kaset game terbaru. Tapi hari sudah sore. Sebaiknya aku pulang dan mempersiapkan diriku untuk nanti malam.

*Cho Kyuhyun PoV END*

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

 

*Yeon Hyo PoV*

 

 

“Na Na-ya, mampir dulu kerumah ku. Kajja !!” aku menarik tangan Shim Na Na agar mau keluar dari mobil hijau kura-kuranya itu.

Tapi dia malah sibuk berbicara dengan Jong Woon oppa di telepon gengamnya yang juga bermotif kura-kura.

“Aahh~ ne oppa. Aku segera kesana !” teriaknya sambil memutuskan hubungan telepon.

“Na Na-ya, waeyo ?” tanyaku penasaran.

“Mianhae…aku mungkin tak bisa mampir. Ddangkoma masuk rumah sakit. Dia tidak mau makan..” Ratap Na Na sedih.

Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Jong Woon oppa dan yeoja manis ini. Dia meneteskan air mata hanya karna seekor kura-kura yang tidak mau makan. Benar-benar di luar akal sehat.

“Oohh…cepat lah kau pergi kerumah sakit. Semoga ddangko cepat sembuh..” Ujarku prihatin, walaupun terkesan aneh kalau aku berkata seperti ini pada Na Na.

“Aahh~ gomawo Yeon Hyo-ya ! Kau sahabatku yang paling baik !” teriak Na Na sambil memeluk ku.

“Ne…ne..” sahutku kewalahan.

“Aku pergi dulu, Yeon Hyo-ya !” teriaknya lagi sambil melambaikan tangan.

Semenit kemudian ia melesat pergi bersama mobil hijau kura-kura itu. Aku hanya tersenyum dan mulai masuk ke dalam rumah.

“Eonni !!” teriak Rin Rin saat melihatku.

Dia menyambut kedatanganku sambil mengunyah snack kentang yang memenuhi rongga mulutnya yang mungil.

“Kau sudah pulang ?” tanya ku saat melewati sofa tempat ia duduk.

“Ne, eonni. Sudah lama sekali.” Sahutnya tersenyum.

“Kau tadi bawa mobil ?” ujarku sambil mengambil apel dari dalam kulkas dan mulai menggigitinya.

“Ne, eonni. Wae ?” dia masih menguyah snack kentang itu tanpa bermaksud untuk menawariku.

“Ya!! Sakit eonni !” teriak nya saat aku menjitak kepalanya. Aku tertawa evil.

“Eonni-ya, wae ? Kau aneh sekali !” protesnya lagi sambil mengusap kepalanya.

“Hahahhaa… Itu balasan karna kau tidak menungguku di kampus tadi.” Balas ku mencari alasan.

“Ya!! Tidak ada hubungannya ! Eonni, kau aneh. Biasanya kau tidak pernah protes padaku. Dan selama ini, kita memang tidak pernah pulang bersama.” Gerutu Rin Rin sebal. Aku terkekeh.

“Rin~ah ! Malam ini kau jangan kemana-mana. Aku mau pergi ke rumah Yuan eonni. Jaga rumah dengan baik. Hanya sebentar saja..” Rin Rin sontak melotot ke arah ku.

“Eonni mau meninggalkan ku sendirian ?” tanya nya lemas.

Rin Rin sangat penakut. Dia tidak suka sendirian.

“Sebentar saja~” sahutku menenangkan nya.

“Ne, sebentar lagi aku mau tidur eonni. Agar aku tidak merasa takut. Tapi eonni jangan terlalu lama. Aku tidak suka sendirian.” Jelasnya panjang lebar, membuatku terkekeh geli.

“Ya!! Eonni ! Jangan menertawakan ku!” pekiknya kesal. Aku hanya tertawa. Rin Rin menjulurkan lidah nya sekilas dan mulai naik ke lantai dua rumah kami.

*Yeon Hyo PoV END*

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

*Lee Sungmin PoV*

 

Aku mengamati cincin yang baru saja ku beli bersama Kyuhyun. Cincin ini sangat cantik. Pasti Yeon Hyo akan menyukainya.

Aku belum bertemu dia seharian ini. Jadwal kuliahnya sangat padat. Saat ini aku berada di jalanan Seoul menuju rumahku. Tiba-tiba aku merasakan getaran ponsel di saku celanaku.

“Yeoboseyo ? Aahh~ Oppa baru saja mau pulang chagiya..”

“……”

“Ne, sebentar lagi oppa akan menjemputmu. Tunggu sekitar 15 menit lagi.”

“…..”

“Ani…tidak merepotkan. Ne chagiya, saranghae~” aku langsung berputar arah saat memnutuskan hubungan telepon.

Yeon Hyo ingin berkunjung ke rumah baru noona ku. Yuan noona dan Siwon hyung baru saja membeli rumah baru sepulang dari bulan madu mereka di Eropa. Semoga Yuan noona segera memberiku keponakan yang lucu.

Aku menyimpan cincin berlian yang baru saja ku beli itu di dalam saku celana ku. 15 menit kemudian, seorang yeoja cantik memakai dress putih selutut dengan pita pink kecil yang manis menghiasi rambutnya, tengah duduk di samping ku sambil mendengarkan lagu yang mengalun dari i-phone nya. Dia sangat berbeda jika berpakaian seperti ini. Bukan lagi Yeon Hyo yang tomboy, tapi Yeon Hyo yang manis dan feminim.

“Chagi.. kenapa tiba-tiba ingin pergi mengunjungi Yuan noona ?” tanyaku sambil melirik wajahnya yang polos di kaca spion mobil.

“Ani.. Hanya ingin berkunjung saja. Aku belum pernah melihat rumah baru eonni..” Jawabnya sambil tersenyum. Aku suka senyumannya ini. Dan entah kenapa, setiap kali melihat ia tersenyum, aku teringat pada seseorang yang ku kenal. Bukan dongsaengnya Yoon Rin Rin, tapi Cho Kyuhyun. Senyuman nya benar-benar persis Cho Kyuhyun. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang ?

“Oppa.. wae ?” tanya nya keheranan saat aku hanya bisa terdiam.

Aku baru menyadarinya sekarang. Entah kenapa banyak sekali kemiripan antara Yeon Hyo dan Kyuhyun.

Mereka memiliki senyuman yang sama. Tidak menyukai sayuran. Mereka sama-sama pandai memainkan piano. Entah apalagi ini. Kenapa aku jadi berpikir yang tidak-tidak seperti ini ?

“Oppa ?” tegurnya lagi sambil sedikit menguncangkan tubuhku.

“Wae ?” sahutku terkejut.

“Ani… Hanya saja oppa melamun dari tadi. Bukan kah kita sudah sampai ? Tanyanya sambil membandingkan alamat rumah noona ku yang tertulis di kertas kecil ditangannya dengan rumah mewah yang ada di sisi kiri jalan.

“Oohh..ne..” jawabku lemah.

“Kita turun oppa. Kajja !” tangannya menarik lengan kanan ku agar aku segera keluar dari mobil.

Kami berjalan beriringan memasuki halaman rumah Yuan noona. Dia berjalan sambil menatap sekeliling, tampaknya ia menyukai design rumah baru Yuan noona.

“Kau suka??” tanya ku di sela-sela kesibukannya.

“Ne oppa. Cantik sekali !” jawabnya antusias. Aku mengangguk dan berjanji dalam hati, aku akan membelikan Yeon Hyo rumah model seperti ini setelah kami menikah nanti.

Tangan ku menggapai pergelangan tangan Yeon Hyo. Tampaknya dia cukup terkejut. Aku jarang memegang tangannya seperti ini. Memeluknya saja belum pernah.

“Annyeong !!” sapa Yeon Hyo begitu semangat.

Tampaknya dia sangat senang akan bertemu noona-ku. Tak lama kemudian, noona-ku membuka pintu. Yeon Hyo langsung memeluk Yuan noona dengan erat.

Aigoo…aku tidak pernah di peluk seperti itu. Kadang aku iri pada Yuan noona, betapa mudahnya dia mendapatkan pelukan dari yeoja chingu-ku.

“Aahh~ Dongsaeng !!” pekik Yuan noona tak kalah heboh.

Aku hanya tersenyum melihat tingkah noona-ku dan Yeon Hyo. Seperti tidak bertemu selama bertahun-tahun saja. Padahal baru saja mereka bertemu saat makan malam bersama Siwon hyung itu.

“Ya!! Sungminie..jangan memasang wajah seperti itu !” pekik Yuan noona. Aku terkekeh.

“Yeon Hyo-ya, cepat masuk !!” Yuan noona menggandeng lengan Yeon Hyo, menariknya kedalam.

“Noona, Kau sangat kejam terhadap kembaran mu sendiri. Hanya Yeon Hyo yang kau ajak masuk. Sedangkan aku tidak..” kata ku sambil menggeleng.

Yeon Hyo tertawa, Yuan noona juga ikut tertawa bersama yeoja chingu-ku itu.

“Hahhaa…dia memang pangeran aegyo~ Disaat seperti ini pun, wajahnya sangat cute !” pekik Yeon Hyo yang membuatku tertunduk malu.

Yuan noona tidak bisa menghentikan tawanya. Aaiishh! Aku benar-benar di tertawakan.

“Hahhaa…ayo masuk Sungminnie !” tawar Yuan noona sambil melirik evil ke arahku.

Heeii !! Apa yang noona rencanakan terhadapku ? Aku punya firasat yang buruk.

“Mana Siwon oppa ?” tanya Yeon Hyo sambil melihat foto bulan madu Choi Shi Yuan noona dan Choi Siwon hyung saat berada di Eropa.

“Dia belum pulang.” Sahut Yuan noona sambil menghidangkan puding cokelat di hadapan aku dan Yeon Hyo.

“Hhmmm….eonni, gaun pernikahanmu cantik sekali. Sesuai dengan wajahmu yang cantik” gumam Yeon Hyo.

“Mwo ? Benarkah ? Hahhaa…Siwon oppa yang memilihnya untuk ku. Dan setelah di coba, ternyata sangat cocok. Kau mau coba Yeon Hyo-ya?”

“Aigoo! Pasti jelek di tubuhku eonni…” Yeon Hyo tampak malu. Membuatnya terlihat cantik dengan wajah merona merah seperti itu.

“Aahh~ Ani…pasti sangat cocok ! Ikut eonni ke kamar. Kajja !!” Sahut Yuan noona sambil mengajak Yeon Hyo naik ke lantai dua.

Aku menunggu mereka di bawah dengan sabar.

15 menit kemudian….

Aku melihat seorang yeoja yang hampir tidak ku kenali.

“Yeon Hyo-ya…kau cantik sekali..” desis ku kagum saat melihat yeoja itu memakai gaun pengantin putih yang sangat panjang.

Wajahnya yang polos di olesi dengan make up minimalis. Rambutnya yang tergerai panjang, kini di satukan dengan tiara yang menyilaukan mataku. Yeoja ini tampak cantik sekali.

Aku terkesima, dan berjalan tanpa sadar ke arahnya. Dia benar-benar persis seorang tuan putri.

Aku merogoh saku celanaku. Dan mengeluarkan sebuah kotak berisi cincin berlian dengan permata shappire blue di tengahnya.

“Yeon Hyo-ya… Mau kah kau bertunangan denganku ?”

*Lee Sungmin PoV END*

 

-To Be Continued-

 

Yang baca WAJIB komment !! *maksa*

44 pemikiran pada “FF “Ya!! Namja Babo!” (PART 3)

  1. ddangkoma masuk rumah sakit LOL XD aneh2 aza pasangan NANA – JUNG WOON.

    kasian jg sungmin oppa udh lama pcaran ma yeon hyo meluk aza blum pernah -.- keduluan Kyu yg udh nyium Yeon hyo.

    kyaaaa sungmin oppa ngelamar yeon hyo…

    lanjut Eon 🙂

  2. Haha eonni
    keren bgt
    dan yg bikin aku ketawa
    ddangkoma msuk k rmh skit gara2 gk mao makan??
    Haha lucu bgt
    pasangan yessung oppa dan na na emang aneh tp nyata hahah
    pokoknya keren deh eonni,,
    gumawo ya

  3. hai…salam kenal aku readers baru di blog ini.
    aku suka banget sma ff eonni.
    maaf baru coment d’part3
    sblumya kebawa suasana jd pengen buru” baca part slanjutnya dan lupa buat coment’ya…hehehe#mianhe eonni.tpi ya kyk td kubilang aku ska bnget ff eonni dri part1 smpe part3 jdi ku coment dipart ini ajj ya….:)

  4. Aiissshh Jinjja ff apa ini??? bikin penasaran tingkat akuuuttt rasanya pengen langsung loncat part,, ^_* ngga nyesel dah bacanya tapi tetep penasaraaannn,, tanggung jawab ni thor,, ekeke
    huaaaa thor itu begimana ceritanya entar yeon hyo sama cho kyuhyun???
    author: yesunglah tinggal baca aja wong udah sampe ending ini,,
    Okseeeeepp ^_*

  5. Eiiii .. Apa mksd kyuhyun merahasiakan hub cintanya dgn rinrin dari orang2 .. Terutama yeonhyo?

    (˘_˘)čĸ! (˘_˘)čĸ! (˘_˘)čĸ!
    Itu kyuhyun & sungmin. Kok ßišª memilih cincin yg sama sih? Ommo knp sungmin ßišª punya pikiran ” begitu ” pd kyuhyun & yeonhyo ?

    Ommo .. Sungmin melamar yeonhyo .. Trus jwb an yeonhyo apa ? ..

    Next

  6. asli dah sesuai judul banget Kyu babo sekali disini, astaga Sungmin ngajak Hyo tunangan, terima aja deh daripada sm Kyu babo kkkkk *ditimpuksparkyu

  7. Eeyy… Makin gregetan lihat si kyu. Kenapa dia main nembak aja? Itukan rin rin bukan yeon hyo cinta pertamanya. Coba diselidiki dulu, rin rin-nya juga, kenapa dia makai kalung yeon hyo?
    Dan yeon hyo juga kenapa dia nerima lamaran dari sungmin?, padahal dia gak cinta dg sungmin.
    Aisss molla-lah.

Tinggalkan Balasan ke Nur Ainy Fadillah Batalkan balasan