FF “She Is My Girl! Don’t Touch! Touch!” [OneShoot]

 

“She Is My Girl! Don’t Touch! Touch!”

 

Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo) 

Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun

Twitter : @IchaGaemGyu

Blog : http://www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com

 

Main Cast : Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyu Hyun

                        Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Yoon Yeon Hyo

                        Siwon Super Junior a.k.a Choi Si Won

                        Shin Hye Bin

 

Genre : AU!, Romance, Comfort, Little Humor

 

Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu

                        Super Junior milik ELF, tapi Kyuhyun dan Fanfiction ini hanya milik Yeon Hyo XD

 

Credit pict : @IchaGaemGyu edited 😀

 

Recommended Song :: Super Junior – Be My Girl

                                    Davichi – Hot Stuff

                                    S4 – She Is My Girl (English Version)

 

 

 

FF “She Is My Girl! Don’t Touch! Touch!” [OneShoot]

 

 

 

 

 

“She is my girl~ Don’t touch! Touch!”

 

            Kyu Hyun menghela napas kasar dan melirik layar ponsel android-nya yang sejak tadi menyala, berkedap-kedip tanpa henti. Nada dering ponsel itu ditujukan khusus untuk kekasihnya yang sedang mengemari lagu dari boyband asal Indonesia yang baru saja melakukan debut itu. Kekasihnya sendiri yang mengganti nada dering ponselnya itu dan Kyu Hyun tidak dapat melarangnya sedikit pun.

 

“Yeoboseyo?” ucap Kyu Hyun pasrah begitu ponsel hitam kesayangannya itu kembali memekik nyaring. Mau tidak mau Kyu Hyun memang harus menjawab panggilan telepon itu, bukan?

 

“Yeoboseyo? Ya! Kau lama sekali!” teriak seorang gadis dari ujung sambungan telepon itu dengan keras. Sukses membuat Kyu Hyun menjauhkan ponsel canggih itu dari telinga kanannya untuk mengurangi efek gangguan pendengaran yang mungkin terjadi jika ia tidak berhati-hati.

 

“Aku sedang sibuk. Tunggulah sebentar lagi,” jawab Kyu Hyun yang diiringi suara hembusan napas kesal milik gadis itu.

 

“Tuan Cho, dengar baik-baik! Aku sudah menunggumu disini lebih dari empat puluh menit! Dan sekarang kau lihat? Tanganku mulai terasa membeku karena hujan menyebalkan ini! Aku terjebak disini bersama seekor kucing yang dititipkan padaku dan aku sama sekali tidak tahu jalan pulang! Bisakah kau menjemputku lebih cepat? Lama-lama aku bisa di culik, bodoh!”

 

“Memangnya siapa yang sudi menculik gadis tak menarik sepertimu, huh? Diam ditempat dan jangan pergi kemana-mana! Aku akan tiba disana dalam waktu dua puluh menit lagi!” bentak Kyu Hyun kesal. Gadis itu mendecak.

 

“Awas kau, Cho Kyu Hyun! Akan ku laporkan semua yang kau lakukan pada Eomma!” teriak gadis itu sesaat sebelum mematikan sambungan telepon secara sepihak. Kyu Hyun menghela napas berat dan meletakkan ponselnya kembali ke atas meja kerjanya.

 

Pria itu lalu melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya dengan malas. Pria itu memutar kedua bola matanya dan berusaha kembali fokus pada berkas-berkas penting yang berserakan dihadapannya.

 

Hujan.

 

Kenapa hujan harus turun di saat-saat seperti ini? Benar-benar merepotkan saja.

 

“Aku pulang lebih awal. Yeon Hyo tersesat,” ucap Kyu Hyun begitu sesosok gadis cantik berkulit putih tampak memasuki ruangannya. Gadis itu tidak menjawab, hanya mengangguk ringan dan tersenyum kecil.

 

“Dia ceroboh sekali. Tolong rahasiakan hal ini dari Eomma,” tambah Kyu Hyun yang lagi-lagi hanya dijawab dengan anggukan ringan Hye Bin. Kyu Hyun mendengus. Sepupunya memang seperti itu. Dan Kyu Hyun yakin sekali kalau Shin Hye Bin akan menceritakan semua yang terjadi hari ini pada ibunya. Tanpa terkecuali.

 

“Noona, kali ini aku mohon padamu,” ujar Kyu Hyun sebelum berlalu meninggalkan ruangan itu. Shin Hye Bin tersenyum kecil.

 

“Cepat bawa pulang calon istrimu itu, sebelum aku mengadukan semuanya pada Cho Ahjumma!” teriak Hye Bin yang membuat Kyu Hyun kembali berbalik menatap gadis cantik itu.

 

“Noona!”

 

“Hahhaha!”

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

Alright, what it is?

It’s called love things

I get get get it, i get get get it

It’s sweetly for the oh my lady

 

Baby girl … … …

Baby girl your lips so hot, hot like the sun

And it’s just getting on my way, i’m just getting to you girl

Right now tonight tonight

 

 

 

~XXX~

 

 

            “Aish! Jinjja! Dimana pria bodoh itu?!” gerutu Yeon Hyo sambil mengedarkan pandangannya ke arah jalanan sepi yang terlihat basah karena hujan yang terus menerus menguyur daerah itu selama tiga puluh menit terakhir.

 

Yeon Hyo menghela napas kasar dan pada akhirnya menatap kucing berbulu lebat itu dengan pandangan malas.

 

“Ini semua gara-gara kau, Tuan Cho kecil. Aku jadi tersesat seperti ini,” ucap Yeon Hyo sambil mencubit gemas pipi kucing berwarna putih susu itu. Sang kucing hanya diam dan beberapa detik kemudian Yeon Hyo kembali menjerit.

 

“Yak! Bodoh! Kenapa kau malah menggigitku?!” pekik Yeon Hyo kesal. Gadis itu menggerutu beberapa kali dan pada akhirnya melepaskan kucing itu dari gendongannya. Yeon Hyo membimbing kucing dengan harga jutaan won itu untuk duduk disampingnya. Sang kucing menurut, hewan berbulu yang mengemaskan itu duduk tepat disamping kiri Yeon Hyo sambil mengibas-ngibaskan ekornya dengan riang. Sama seperti Yeon Hyo, kucing itu tidak suka hujan.

 

“Kalau saja aku tidak berinisiatif membawamu ke dokter hewan, tentu aku tidak akan terjebak dalam hujan menyebalkan seperti ini. Lagipula si Cho Kyu Hyun bodoh itu yang memaksaku untuk memandikanmu. Kau dengar? Memandikanmu! Itu sebabnya kau jadi sakit!” tambah Yeon Hyo dengan raut wajah merah padam. Gadis itu lalu mengalihkan pandangannya ke arah mobil hyundai putih yang terparkir tak jauh dari halte bus itu.

 

“Kenapa juga mobil itu harus kehabisan bensin ditempat seperti ini, huh? Tidak ada taxi yang lewat! Bus juga penuh! Dan aku tak tahu jalan pulang jika menggunakan kendaraan umum! Menyebalkan!” teriak Yeon Hyo penuh emosi. Sang kucing tak beranjak dari sisi gadis itu. Hanya mengeong tak jelas sambil sesekali menguap lebar. Tampak mengantuk.

 

Yeon Hyo kembali mengedarkan pandangannya dengan malas. Dan kemudian menatap langit mendung yang belum bebas dari awan hujan. Gadis itu menghirup oksigen sebanyak-banyaknya dengan tujuan mengurangi sedikit emosi yang ia rasakan sejak tadi. Kalau saja Yeon Hyo membenci kucing, tentu gadis itu akan mencekik hewan tak berdosa itu sampai mati karena kesal. Tapi masalahnya, Yeon Hyo adalah pecinta kucing. Dia sendiri yang meminta Kyu Hyun membelikan kucing mahal itu dua bulan yang lalu.

 

“Tuan Cho kecil?” panggil Yeon Hyo pelan saat menyadari tidak ada suara gesekan ekor kucing lagi disamping kirinya. Gadis itu menoleh dengan cepat dan menyadari kalau kucing putih itu sudah tidak ada lagi disana!

 

“Tuan Cho kecil? Ya! Dimana kau?!” teriak Yeon Hyo panik. Gadis itu buru-buru berlari menembus hujan dan meninggalkan halte bus itu tatkala terlihat sebuah buntalan kecil berwarna putih tampak berlari dengan cepat ke arah utara. Yeon Hyo tidak peduli dengan hujan, tidak peduli dengan pakaiannya yang basah kuyup dan tidak peduli terhadap apa pun di dunia ini kecuali keselamatan kucing itu.

 

“Berhenti! Tuan Cho kecil! Berhenti!!” pekik Yeon Hyo dengan napas tersengal. Gadis itu terus berlari hingga pada akhirnya sang kucing menghentikan larinya dan berdiam diri dibawah hujan deras yang membuat tubuh mungil itu basah kuyup.

 

“Kau kenapa? Jangan pergi begitu saja!” seru Yeon Hyo begitu tangannya berhasil menangkap sosok bulat putih itu dengan cepat. Gadis itu lalu memeluk sang kucing dan menggendongnya. Kembali menuju halte bus. Tapi sang kucing memberontak dan terus-terus bergerak hingga membuat Yeon Hyo merasa kewalahan.

 

“Wae? Ada masalah?” tanya Yeon Hyo aneh. Sang kucing tidak bereaksi. Tubuh mungil itu tampak menggigil.

 

“Kau aneh. Kenapa juga kau lari dariku?”

 

“Nona Yoon?” sapa seorang namja berperawakan tinggi yang nyaris membuat Yeon Hyo terlonjak kaget.

 

“Siapa?” tanya Yeon Hyo parau. Masih berdiri dalam derasnya hujan. Sedangkan pria itu berjalan mendekati Yeon Hyo dengan sebuah payung ditangannya.

 

Tubuh Yeon Hyo gemetar, wajahnya pucat. Yeon Hyo tidak menyukai hujan. Sungguh!

 

“Choi Si Won imnida. Senang bertemu denganmu lagi,” ucap pria itu sambil mengulurkan payung itu ke arah Yeon Hyo. Membuat tubuh gadis itu terlindung dari hujan.

 

“Lagi?” sahut Yeon Hyo tak mengerti. Pria itu mengangguk.

 

“Ne, bukankah kau adalah orang yang membeli kucing itu dari seorang kakek tua yang tinggal di daerah Busan? Beliau adalah kakek-ku. Baru saja meninggal seminggu yang lalu. Dan kucing itu adalah hewan kesayangannya,” jelas Si Won yang diiringi tatapan aneh Yeon Hyo. Tampaknya gadis itu masih belum mengerti juga.

 

“Kau butuh tumpangan? Tak baik sendirian ditempat ini tanpa ada yang menemanimu. Lagipula hari sudah hampir gelap,” ucap Si Won yang membuat Yeon Hyo tersentak. Ucapan pria ini benar juga. Harus sampai kapan ia menunggu laki-laki bodoh itu datang menjemputnya? Ah~ memang lebih baik menumpang saja ketimbang menunggu Kyu Hyun disini.

 

“Jeongmal? Apa kau tidak keberatan?” tanya Yeon Hyo yang dijawab dengan gelengan ringan Si Won.

 

“Tentu saja aku tidak keberatan, Nona Yoon.”

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

Though I play it cool like ice, you got me girl

Though I’m trying to get you out, get you out my head

I’m just getting to you girl, i’m getting to you girl

Tonight tonight tonight

 

Cause everyday everynight i see you baby

You drive me crazy

Come on, come on, come on, come on

Come on, come on, come on, come on

I wanna be with my girl

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

            “Yoon Yeon Hyo!” teriak Kyu Hyun beberapa kali hingga suaranya mulai serak. Pria itu mondar-mandir dan berjalan tak tentu arah sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru halte bus yang sepi itu. Tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Tapi Kyu Hyun yakin kalau Yeon Hyo pernah menunggunya disini. Mobil gadis itu saja masih terparkir tak jauh dari halte bus ini.

 

“Yeon Hyo-ya! Kau dimana?!” pekik Kyu Hyun frustasi. Pria itu mengacak-ngacak rambutnya dengan gusar dan pada akhirnya memilih untuk kembali ke mobil, mencari ponsel.

 

Kyu Hyun membuka pintu mobilnya dengan kasar. Matanya memandang sekeliling dengan cepat, berusaha mencari ponsel yang ia lemparkan entah kemana karena ibunya baru saja menelepon dan mengatakan Yeon Hyo belum pulang kerumah.

 

Yoon Yeon Hyo adalah kekasih sekaligus tunangan Kyu Hyun sejak kecil. Mereka dijodohkan oleh kedua orang tua masing-masing walaupun keduanya belum pernah bertemu satu sama lain. Hingga akhirnya, Yeon Hyo yang selama ini tinggal di Jepang bersama orang tuanya, mau tidak mau harus melanjutkan kuliahnya di Korea dan tinggal dirumah Kyu Hyun. Calon suaminya. Dirumah itu mereka hidup terpisah. Yeon Hyo menempati kamar mewah di lantai dua, sedangkan Kyu Hyun di lantai dasar. Kedua orang tua Kyu Hyun juga tinggal bersama mereka.

 

Yeon Hyo adalah gadis yang periang. Ia adalah sosok gadis aneh berisik yang tergila-gila pada warna pink dan milkshake strawberry. Yeon Hyo memiliki wajah yang cantik, berkulit putih susu dengan tinggi 170 cm. Penampilannya sempurna, tapi tidak dengan sifatnya. Yeon Hyo sama sekali tidak bisa memasak dan melakukan pekerjaan rumah dengan benar. Dia ceroboh, keras kepala dan suka bertindak seenaknya. Dan ternyata, Kyu Hyun membenci sifat Yeon Hyo yang menurutnya sangat urak-urakan. Tapi mau bagaimana lagi? Kyu Hyun dipaksa untuk menerima gadis itu walaupun ia berusaha menolaknya dengan keras.

 

Kyu Hyun mendengus tatkala ponsel hitam itu ia temukan tak jauh dari boneka beruang pink yang bertengger di kursi belakang. Pria itu mulai sibuk menekan layar ponsel canggih itu dengan sentuhan jari dan kemudian menempelkannya di telinga kanan.

 

“Yeoboseyo? Yeon Hyo-ya?”

 

“Yeoboseyo? Kyu Hyun-ah? Wae?”

 

“Ya! Kau masih bertanya kenapa?! Sejak tadi aku mencarimu, bodoh! Kau dimana?!” bentak Kyu Hyun emosi.

 

“Memangnya apa pedulimu? Sebentar lagi aku sampai dirumah! Berhenti berteriak ditelingaku, bodoh!”

 

            “Yak! Kau yang bodoh! Cepat katakan kau dimana?! Aku akan menjemputmu disana!”

 

“Tidak perlu! Sudah ku bilang, aku hampir sampai dirumah!”

 

            Tut.. Tut.. Tut..

 

“Yeon Hyo-ya?! Yeon Hyo-ya?!! Aarrgghh! Sial!!” pekik Kyu Hyun kesal. Pria itu lalu membanting ponsel android itu dan mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Raut wajah Kyu Hyun merah padam. Emosinya benar-benar memuncak.

 

Pria itu lalu menghidupkan mesin mobilnya dengan tergesa dan memacu kendaraan mahal itu dengan kecepatan tinggi. Kyu Hyun harus tiba dirumah sebelum Yeon Hyo datang. Harus!

 

Tapi sebenarnya Yeon Hyo pergi dengan siapa? Apakah dia berhasil mendapatkan taxi? Atau mungkin tumpangan dari seorang pria paruh baya yang memiliki istri lebih dari dua?

 

Kyu Hyun menggeleng kuat-kuat ketika pikiran aneh itu terlintas menjelajahi otak kirinya yang terasa penuh. Yeon Hyo diculik? Atau ditangkap makhluk alien dan kemudian diantar pulang setelah ususnya diambil? Ya! Kenapa otaknya semakin kacau saja!

 

“Kau benar-benar gadis yang merepotkan,” desis Kyu Hyun ketika bola matanya secara tidak sengaja melirik sebuah potret Yeon Hyo tampil di dalam layar canggih yang berada di atas dashboard mobilnya itu. Gadis itu mengenakan sweater pink dan sebuah kacamata hitam yang sangat kontras dengan kulit putih susu yang ia miliki. Tampak cantik dengan tampilan sederhana seperti itu.

 

“Kenapa Eomma begitu menyayangi gadis bodoh yang tidak becus melakukan apapun sepertimu, huh?  Seharusnya ia memilihkan gadis yang lebih baik daripada kau, Yeon Hyo-ya. Jika Eomma memilihkan seorang calon istri yang pintar untuk putra tunggalnya ini, tentu hidupku akan jauh lebih mudah daripada sebelumnya. Kau memang cantik, tapi kau benar-benar merepotkan. Membuatku pusing saja.”

 

Kyu Hyun menghela napas kasar dan kemudian melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya dengan malas.

 

“Tunggu pembalasanku nanti malam, Nona Yoon!”

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

            “Kamsahamnida, Tuan Choi.”

 

“Tak perlu sungkan. Aku senang bisa membantumu,” sahut Si Won sambil tersenyum tulus. Yeon Hyo salah tingkah.

 

“Eerr.. Kau tidak mau masuk kedalam?” tawar Yeon Hyo ragu. Padahal dalam hati, ia memohon pada Tuhan agar pria tampan dihadapannya ini tidak berniat mampir karena ini bukan rumahnya. Ini rumah Cho Kyu Hyun! Calon suaminya yang menyebalkan itu! Tentu akan menjadi masalah besar jika calon mertuanya melihat Yeon Hyo membawa seorang pria tampan masuk kedalam rumah, walaupun sebenarnya pria itu adalah orang yang telah menolong Yeon Hyo.

 

“Aniya, sudah malam. Sebaiknya kau beristirahat, Nona Yoon,” jawab Si Won sambil kembali mengembangkan senyumannya yang menawan. Yeon Hyo tidak bisa mengelak. Jujur, pria dihadapannya ini adalah godaan paling dahsyat sepanjang masa! Bagaimana mungkin seorang pria tampan luar biasa seperti ini memiliki sifat yang lembut serta penuh sopan santun? Yeon Hyo pernah mengenal seorang pria yang mampu membuat mulutnya ternganga lebar. Tapi beberapa detik kemudian gadis itu menyesali pujian yang diam-diam ia lontarkan dalam hatinya, hanya karena ternyata sifat pria itu tidak jauh lebih baik daripada iblis! Ya! Pria itu Cho Kyu Hyun. Pria yang memiliki wajah nyaris sempurna yang membuat banyak gadis tergila-gila padanya.

 

Lalu bagaimana pendapat gadis-gadis itu jika melihat makhluk rupawan yang kini berdiri tepat dihadapan Yeon Hyo ini? Aish! Pria bernama Choi Si Won ini lebih tampak seperti patung sempurna yang hidup ketimbang disebut manusia! Ketampanannya benar-benar luar biasa dan sungguh tidak manusiawi! Dan bodohnya, Yeon Hyo baru menyadari ketampanan di atas rata-rata itu baru lima menit yang lalu. Saat pria itu membukakan pintu mobil untuk Yeon Hyo dan tersenyum manis ke arahnya. Benar-benar konyol.

 

“Aku pulang,” ucap Si Won sambil mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Yeon Hyo yang terpesona. Rupanya gadis itu melamun.

 

“Ah~ Ne, tunggu dulu! Ada hal yang ingin ku tanyakan padamu, Si Won-ssi!”

 

“Ne?”

 

“Eerr.. Darimana kau bisa tahu namaku? Ah! Tidak! Maksudku, bagaimana bisa kau langsung mengenaliku sebagai orang yang membeli kucing ini dari kakekmu?” tanya Yeon Hyo kikuk. Si Won tersenyum.

 

“Aku yang merawat kucing itu sejak kecil. Dan ternyata saat aku berada di luar negeri, kakek menjualnya dengan alasan takut kalau kucing itu merasa bosan dirumah. Kau membeli kucing itu tanpa minta izin terlebih dahulu pada pemiliknya yang asli. Oleh karena itu, aku meminta kakek untuk memberikan alamat lengkap rumahmu. Itu sebabnya aku tahu rumahmu tanpa kau jelaskan dan tentu saja tahu siapa nama lengkapmu, Nona Yoon.”

 

“Eh?”

 

“Kaget? Hahaha! Sudah dua bulan ini aku sering menyempatkan diri untuk mencari informasi tentangmu. Yagami biasanya tidak mau ikut orang asing. Tapi entah kenapa, sepertinya dia dekat sekali denganmu, ne?”

 

“Jadi namanya Yagami?” tanya Yeon Hyo sambil memutar kedua bola matanya. Si Won mengangguk.

 

Nama kucing ini adalah Yagami? Nama yang bagus. Eh, tunggu dulu! Kenapa Yeon Hyo malah memberikan sebuah nama baru untuk kucing ini? Tuan Cho kecil? Hahhaa! Kedengarannya memang konyol sekali.

 

“Ini kartu namaku. Kau boleh menghubungiku jika butuh sesuatu. Aku tidak akan keberatan, apalagi jika itu menyangkut soal Yagami,” ucap Si Won sambil menyodorkan secarik kertas berwarna hijau terang yang langsung diterima oleh Yeon Hyo.

 

“Ne, kamsahamnida.”

 

“Cheonmaneyo. Sampai jumpa lagi, Nona Yoon.”

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

She is my girl, don’t touch touch

Oh my baby girl, don’t touch touch

Cause you are the one oh my only one

Girl nobody can’t do it like you

 

She is my girl, don’t touch touch

Oh my baby girl, don’t touch touch

Cause you are the one oh my only one

Baby girl i wanna love you i do, you are my girl

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

 

            ~BRAAKK!!!

 

“Kau darimana saja?!” todong seorang namja begitu pintu kamar Yeon Hyo dibanting dengan kasar. Gadis itu menghela napas berat dan kemudian membuka matanya sedikit dengan malas.

 

“Aku mau tidur. Besok pagi saja,” sahut Yeon Hyo parau. Gadis itu baru saja akan menutup matanya kembali ketika seseorang menindih tubuhnya dengan cepat.

 

“Hhmph! Kau berat, bodoh! Cepat turun!” protes Yeon Hyo sambil mendorong tubuh Kyu Hyun sekuat tenaga.

 

“Tidak akan! Aku tidak akan turun sebelum kau menjelaskan apa yang terjadi hari ini padaku!”

 

“Sudah ku bilang, aku lelah! Mau tidur! Cepat pergi dari kamarku, bodoh!” teriak Yeon Hyo sambil berusaha menggerakkan kedua kakinya yang ditindih oleh pria tampan itu. Gadis itu kembali memekik nyaring tatkala Kyu Hyun mendekatkan wajahnya ke arah Yeon Hyo. Hingga hampir saja tidak ada jarak di antara kedua wajah sempurna mereka.

 

Katakan padaku, apa yang kau lakukan bersama pria tadi? Kenapa kau bisa diantar pulang olehnya? Siapa dia? Kenapa dia terlihat begitu akrab denganmu?” tanya Kyu Hyun setengah berbisik. Yeon Hyo terhenyak. Jika seorang Cho Kyu Hyun bertanya padanya dengan suara lembut seperti ini, berarti pria itu benar-benar dalam keadaan marah besar!

 

“Dia hanya mengantarku pulang,” jawab Yeon Hyo takut-takut.

 

“Lalu?”

 

“Aku menunggu kau lebih dari satu jam. Dan Tuan Cho kecil ternyata tidak betah menunggu disana. Dia berlari keluar halte bus dan aku mengejarnya.”

 

“Lalu apalagi?”

 

“Aku kehujanan dan basah kuyup. Pria itu bernama Choi Si Won. Dia adalah cucu kakek yang menjual kucing itu pada kita dua bulan yang lalu. Ternyata pria itu adalah pemilik aslinya. Dan Tuan Cho kecil mengenali Si Won, itu sebabnya ia berlari keluar halte bus karena melihat pria itu berdiri tak jauh dari sana. Dan—“

 

“Lanjutkan,” sambar Kyu Hyun dengan sorotan mata tajam.

 

“Dia menawarkan tumpangan karena hari sudah hampir malam. Hujan juga belum berhenti. Kau tahu sendiri kalau aku membenci hujan dan takut akan kegelapan. Menunggumu terlalu lama,” jelas Yeon Hyo dengan suara serak. Kyu Hyun mendengus.

 

“Seharusnya kau tetap menunggu sampai aku datang,” ucap Kyu Hyun keras kepala. Yeon Hyo menggeleng.

 

“Bagaimana jika aku diculik? Kau tidak akan menemukanku berbaring di kamar ini dalam keadaan baik-baik saja jika hal itu benar-benar terjadi.”

 

“Omong kosong.”

 

“Aku serius, Kyu Hyun-ah.”

 

“Memangnya siapa yang sudi menculik gadis merepotkan sepertimu, huh?” tanya Kyu Hyun yang membuat emosi Yeon Hyo sontak memuncak.

 

“Kau! Pria paling menyebalkan di seluruh dunia! Berhenti mengejekku! Atau kau akan menyesal!” pekik Yeon Hyo sambil mendorong tubuh Kyu Hyun sekuat tenaga. Berhasil! Pria itu terhuyung ke belakang walaupun tidak sempat jatuh ke lantai.

 

“Kau!!”

 

“Hahhahaa~!”

 

“Tidak sopan!”

 

“Hahahhaa~!”

 

“Yeon Hyo-ya!!”

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

            “Pagi Yeon Hyo-ya.”

 

“Pagi Eonni,” sahut Yeon Hyo sambil mengembangkan senyumannya dan melirik ke arah seorang pria tampan yang telah mengunyah roti panggang tanpa selai itu dengan tampang malas. Di meja bundar itu hanya ada mereka bertiga. Beruntung sekali Yeon Hyo semalam, karena nyonya besar Cho harus pergi ke luar negeri secara mendadak dua puluh menit sebelum Yeon Hyo sampai dirumah. Sedangkan ayah Kyu Hyun memang berada di China sejak kemarin pagi. Ada urusan perusahaan yang harus segera mereka selesaikan.

 

“Dia kenapa?” tanya Shin Hye Bin yang membuat Yeon Hyo sontak mengangkat kedua bahunya dan menggeleng.

 

“Molla. Sudah seperti itu sejak semalam,” jawab Yeon Hyo jahil. Kyu Hyun mendengus.

 

“Ini semua gara-gara kau, Yeon Hyo-ya!” teriak Kyu Hyun emosi. Hye Bin terhenyak. Sedangkan Yeon Hyo tetap bersikap seperti biasanya. Seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

 

“Memangnya Yeon Hyo kenapa?” tanya Hye Bin lebih kepada Kyu Hyun. Pria itu terdiam.

 

“Yang jelas dia sangat menyebalkan!” gerutu Kyu Hyun sambil membuka mulutnya lebar-lebar. Menelan roti panggang itu tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.

 

“Dia jatuh cinta padaku, Eonni!” sahut Yeon Hyo asal. Kyu Hyun tersedak hebat.  Pria itu langsung menyambar segelas susu yang masih hangat dan meminumnya sampai habis. Yeon Hyo terkikik.

 

“Dasar gadis gila!” pekik Kyu Hyun tak terima. Hye Bin ikut-ikutan tertawa.

 

“Memangnya ada yang salah, Kyu Hyun-ah? Cepat atau lambat, memang sudah seharusnya kau jatuh cinta pada Yeon Hyo. Dia itu calon istrimu,” ujar Hye Bin tenang. Kyu Hyun melotot.

 

“Shireo!!” tolak Kyu Hyun cepat. Yeon Hyo mendengus.

“Kau pikir, aku mau menikah denganmu? Begitu? Tentu saja tidak, Kyu Hyun-ah! Siapa yang sudi menyerahkan seluruh hidupnya pada pria yang tak bertanggung jawab sepertimu, huh?!”

 

“Ya! Katakan sekali lagi!” bentak Kyu Hyun emosi.

 

“Pria yang tak bertanggung jawab! Kau dengar? Aku sudah mengatakannya dengan jelas!” balas Yeon Hyo tak mau kalah.

 

“Cukup! Cukup! Apakah kalian tidak bosan bertengkar setiap hari, huh?” potong Hye Bin yang sontak membuat Yeon Hyo dan Kyu Hyun terdiam.

 

“Kalian ini. Bisakah kalian akur satu hari saja? Aku lelah mendengar teriakan kalian setiap hari! Ah~ begini saja, malam ini aku akan menginap dirumah temanku. Akan ku biarkan kalian berdua saja dirumah ini tanpa ada siapapun yang menganggu. Termasuk seluruh pelayan rumah ini! Arraseo?!”

 

“Eonni!!”

 

“Noona! Ini gila!!” tolak Kyu Hyun cepat.

 

“Tidak. Keputusanku tidak dapat diganggu gugat. Kalau kalian berniat untuk kabur atau menentang semuanya, akan ku laporkan seluruh perbuatan kalian pada Cho Ahjumma. Dan apakah kalian tahu konsekuensinya? Hhahaa! Pernikahan kalian akan dipercepat. Bagaimana?” tawar Hye Bin yang membuat Yeon Hyo dan Kyu Hyun saling pandang. Keduanya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Ide ini benar-benar tidak masuk akal!

 

“Arraseo,” jawab Yeon Hyo dan Kyu Hyun hampir bersamaan. Hye Bin tersenyum puas.

 

“Baiklah. Selamat bersenang-senang!”

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

            “Apanya yang bersenang-senang? Terjebak dalam rumah membosankan ini hanya berdua saja dengan seorang pria bodoh yang keras kepala! Benar-benar hari yang sial!” gerutu Yeon Hyo yang membuat Kyu Hyun menekan power PSP miliknya dan hampir saja membanting benda itu ke atas meja.

 

“Ulangi ucapanmu,” sambar Kyu Hyun dingin. Yeon Hyo tersenyum mengejek.

 

“Pria bodoh yang keras kepala! Itu adalah kau, Cho Kyu Hyun!”

 

“Yak! Gadis gila! Berhenti mengejekku dengan sebutan ‘bodoh’! Atau kau akan menyesal seumur hidupmu!” balas Kyu Hyun tak terima.

 

“Cih! Menyesal seumur hidupku? Tidak ada yang patut ku sesali, kecuali ditakdirkan sebagai calon istri dari pria menyebalkan macam kau, Kyu Hyun-ah!”

 

“Berhenti mengejekku!”

 

“Cho Kyu Hyun menyebalkan!”

 

“Yeon Hyo-ya!!”

 

TING! TONG!

 

“Wae? Siapa yang bertamu malam-malam seperti ini?” tanya Yeon Hyo yang dijawab dengan gelengan ringan Kyu Hyun.

 

“Kau tidak mengundang gadis-gadis menyebalkan yang selalu mengelilingimu itu kan?” todong Yeon Hyo yang membuat Kyu Hyun melotot.

 

“Oh~ lupakan! Aku bercanda,” tambah Yeon Hyo sambil nyengir. Gadis itu lalu tersentak saat menyadari kucing berbulu putih yang sejak tadi bermain dengan bola benang tak jauh darinya itu, mendadak berlari menuju ke arah pintu utama yang tertutup rapat. Beberapa detik kemudian, kucing itu mengeong beberapa kali. Membuat Kyu Hyun melemparkan sorotan mata tajam menuduh ke arah Yeon Hyo.

 

“Aku tidak memintanya datang,” ucap Yeon Hyo seakan bisa membaca pikiran Kyu Hyun. Pria itu menghela napas dan kemudian bangkit dari tempatnya duduk.

 

“Terserah kau. Aku akan menunggumu di kamar lantai atas. Jangan salahkan aku jika kamarmu berantakan. Mood-ku mendadak tidak baik malam ini,” ujar Kyu Hyun ketus sambil berlalu meninggalkan Yeon Hyo yang kebingungan.

 

“Kenapa dia?”

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

When i look at you i feel so electrified

My heart’s speeding and just beating …

Going crazy for you girl, you just got me on the nut

So high tonight tonight

 

Cause everyday everynight i see you baby

You drive me crazy

Come on, come on, come on, come on

Come on, come on, come on, come on

I wanna be with my girl

 

 

 

~XXX~

 

 

 

            “Maaf menganggumu malam-malam,” ucap seorang pria tampan yang dibalas dengan gelengan ringan Yeon Hyo.

 

“Gwaenchana, aku senang kau datang,” sahut Yeon Hyo sambil tersenyum. Gadis itu lalu meletakkan sekaleng minuman dingin tepat dihadapan Si Won.

 

“Tiba-tiba saja aku rindu pada Yagami. Jadi memutuskan untuk datang kemari. Dia tidak berbuat macam-macam, bukan?”

 

“Aniya, dia kucing yang penurut walaupun sesekali suka menggigit jari tanganku. Tapi tetap saja dia adalah teman bermain yang baik.”

 

Choi Si Won mengangguk dan mulai membuka kaleng minuman soda itu. Pria itu lalu menuangkannya ke dalam gelas dengan hati-hati dan meminumnya sedikit.

 

“Rumahmu sepi sekali. Dimana yang lain?”

 

“Eerr.. Cho Ahjumma sedang berangkat keluar negeri. Semua pelayan rumah ini juga tengah mendapatkan libur. Hye Bin Eonni menginap di rumah temannya malam ini dan Cho—“

 

“Tunggu dulu! Hye Bin? Maksudmu Shin Hye Bin?” tanya Si Won dengan mata berbinar. Yeon Hyo mengangguk cepat.

 

“Dia tinggal disini?”

 

“Tentu saja. Dia adalah calon sepupu—“ kalimat Yeon Hyo terputus tatkala Si Won meraih gadis itu ke dalam pelukannya dengan cepat.

 

“Jeongmal? Katakan padaku, dimana dia sekarang? Dimana Hye Bin?” cecar pria itu dengan raut wajah senang. Yeon Hyo tersentak. Jangan bilang kalau—

 

“Kau mengenal Hye Bin Eonni?” tanya Yeon Hyo dengan suara tercekat. Si Won mengenal Hye Bin? Bagaimana bisa?

 

“Tentu saja! Dia adalah—“

 

 

~PLAAKK!!

 

 

Sebuah pukulan keras membuat tubuh Si Won terhuyung ke belakang. Yeon Hyo yang saat itu menyadari seseorang telah memukul Si Won, sontak menjerit dan melindungi tubuh pria itu.

 

“JANGAN SENTUH YEON HYO!! DIA GADISKU!!!” teriak Kyu Hyun marah. Pria itu mengepalkan tinjunya ke udara dan bersiap untuk memukul Si Won lagi. Tapi gerakan tangannya terhenti saat Yeon Hyo berdiri dan menahan pergelangan tangan Kyu Hyun.

 

“Dia tidak bersalah! Dengarkan penjelasanku dulu, Kyu Hyun-ah!” pekik Yeon Hyo cepat. Kyu Hyun menggeleng.

 

“Dia memelukmu, bodoh! Kau tahu?! Aku ini calon suamimu dan sama sekali tidak pernah memelukmu! Tapi dia?! Aish! Aku tidak terima!!” balas Kyu Hyun emosi. Yeon Hyo terdiam. Apa yang sedang ia pikirkan? Kenapa suara Kyu Hyun memenuhi pikirannya? Apa yang terjadi? Kenapa hati Yeon Hyo berdesir hebat saat Kyu Hyun berteriak marah dan mengatakan kalau Yeon Hyo adalah gadisnya?

 

“Kau Cho Kyu Hyun?” tanya Si Won begitu berhasil bangkit dan menyeka bibirnya yang berdarah. Kyu Hyun tidak menjawab. Pria itu hanya menatap Si Won dengan sorotan mata penuh amarah.

 

“Ah~ mianhae. Aku memeluk Yeon Hyo karena terlalu senang. Aku tidak tahu kalau Hye Bin tinggal disini. Shin Hye Bin adalah kekasihku tiga tahun yang lalu saat kami masih sama-sama menempuh pendidikan di London. Dan tiba-tiba saja dia menghilang tanpa pamit dan ku dengar dia kembali ke Korea. Aku mencarinya selama ini. Apartemennya di Korea sudah kosong begitu aku mengejarnya kemari. Hubungan kami belum berakhir dan aku ingin meminta kejelasan padanya. Aku tidak menyangka jika Hye Bin ternyata tinggal disini. Mianhae,” jelas Si Won yang membuat Yeon Hyo sontak membeku ditempat. Jadi? Jadi Choi Si Won adalah kekasih Hye Bin? Kenapa dunia ini sempit sekali?

 

“Shin Hye Bin Noona adalah sepupu-ku dari pihak ibu. Aku tidak tahu dengan jelas soal kehidupan pribadinya. Dia memang pindah kerumah ini tiga tahun yang lalu karena ibu-ku yang memaksanya pindah. Aku juga minta maaf karena telah memukulmu, Hyung. Jeongmal mianhaeyo,” ucap Kyu Hyun dengan raut wajah bersalah. Si Won tersenyum dan menepuk pelan pundak kanan pria itu.

 

“Gwaenchana. Senang mengenalmu, Kyu Hyun-ssi.”

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

She is my girl, don’t touch touch

Oh my baby girl, don’t touch touch

Cause you are the one oh my only one

Girl nobody can’t do it like you

 

She is my girl, don’t touch touch

Oh my baby girl, don’t touch touch

Cause you are the one oh my only one

Baby girl i wanna love you i do, you are my girl

 

 

 

~XXX~

 

 

 

            “Kau seharusnya tidak perlu emosi seperti itu,” ucap Yeon Hyo yang membuat Kyu Hyun mendecak kesal.

 

“Bukan urusanmu!”

 

“Tentu saja urusanku!” balas Yeon Hyo tak mau kalah. Kyu Hyun mendengus.

 

Yeon Hyo tersenyum kecil dan kemudian berbaring di samping Kyu Hyun, menatap raut wajah tampan itu dengan seksama.

 

“Kau tahu? Apa kalimat paling indah yang pernah ku dengar sepanjang hidupku?” tanya Yeon Hyo yang membuat Kyu Hyun menoleh dan membalas tatapan gadis itu dengan pandangan aneh.

 

“Apa?”

 

“Saat kau berteriak marah dan mengatakan ‘Jangan sentuh Yeon Hyo! Dia gadisku!’, pada detik itu juga aku merasa hidupku begitu sangat sempurna. Dan mulai merasa kalau sebenarnya kau itu sangat menyayangiku,” ucap Yeon Hyo yang membuat raut wajah Kyu Hyun berubah menjadi semerah tomat. Pria itu merasa sangat malu.

 

“Lupakan ucapan bodoh itu,” elak Kyu Hyun cepat.

 

“Tidak akan!” cibir Yeon Hyo sambil menjulurkan lidahnya ke arah Kyu Hyun.

 

“Yak! Kau!!”

 

“Hahahhaa! Cepat katakan kalau sebenarnya kau mencintaiku, Kyu Hyun-ah!”

 

“Shireo!”

 

“Cepat katakan!”

 

“Aish! Kau ini pemaksa sekali!” keluh Kyu Hyun yang lagi-lagi membuat Yeon Hyo terkikik.

 

“Saranghae… Aku mencintaimu, gadis bodoh,” ucap Kyu Hyun yang dibalas dengan jitakan ringan oleh Yeon Hyo di kepalanya.

 

“Yaakk!!”

 

“Ucapkan dengan benar!” pekik Yeon Hyo kesal.

 

“Shireo!”

 

“Kyu Hyun-ah!!”

 

 

 

 

 

 

 

-THE END-

 

 

 

 

 

 

 

#JEDEEEERRR!!

 

Wkakakakkaa~~ cepet banget habisnya yak ? *plak

 

Tapi tunggu dulu =.=’

 

Ini FF udah hampir 5000 words -_____-

 

Udah panjang, jadi gak boleh protes XD

 

Wkakakkaka 😀

 

Mau lebih panjang dari ini ? Buat sendiri :p

#diinjek

 

Oke, ini FF hasil kegalauan saya saat dihadapkan pada dua pria tampan seperti CHO KYUHYUN dan Arthur S4 XD

#dicekek Kyuhyun

 

Hahhahahah~~

 

Intinya, saya lagi suka banget sama lagu ini.. Jadi tangan gatel pengen cepet2 bikin FF dengan judul ini padahal tugas kuliah bertumpuk =.=’ *plak

 

Hahhahaah XD

 

 

 

ENDING ceritanya ??

 

Kyuhyun sama Yeon Hyo dong =.=’

Mereka jatuh cinta tanpa disadari XD #selalu kayak gini

Wkwkwkkw

 

Dan Shin Hye Bin sama Choi Siwon ??

GANTUNG !! wkakakak

Ini tugas buat Shin Hye Bin buat bikin sekuel-nya nih :p

WAJIB 😀

#digampar

 

Saya bikin FF ini dengan tujuan biar Shin Hye Bin saeng mau menulis lagi 😀
hehheheheh~

 

 

 

_Yoon Yeon Hyo_