FF “Ya!! Namja Babo!” (PART 10)

“Ya!! Namja Babo!”

 

Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)

 

Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun

 

Twitter : @IchaGaemGyu

 

Blog : http://www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com

 

 

Main Cast :   Kyuhyun  Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun

 

Sungmin Super Junior a.k.a Lee Sungmin

 

Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Yoon Yeon Hyo

 

Azk Ririn Kiseki-vipelf Kyunnie a.k.a Yoon Rin Rin

 

 

Sub Cast : Kibum Super Junior a.k.a Kim Kibum

 

Yesung Super Junior a.k.a Kim Jong Woon

 

Siwon Super Junior a.k.a Choi Siwon

 

Kim Sky Kyu a.k.a Shim Na Na

 

Tyaas Permana a.k.a Choi Shi Yuan

 

 

 

Genre : AU, Romance, Comfort, Sad, Angst

 

 

Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu*

 

Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~

 

 

 

 

 

 

 

“Ya!! Namja Babo!” *PART 10*

 

 

 

 

“Rin-ah !! Kembali !!” pekik Kibum oppa saat aku membuka pintu mobil dan berlari menembus derasnya hujan. Aku berlari menuju mobil mercedes hitam yang berada tak jauh dari ku.

 

“Eonni !!” pekik ku sambil menangis di samping kaca jendela mobil tempat eonni berada. Eonni tampak terkejut melihatku dan membuka pintu mobilnya dengan cepat.

 

“Rin-ah !! Apa yang kau lakukan ?!” teriaknya ditengah derasnya hujan.

 

“Eonni !! Mianhae eonni !!” seketika eonni memeluk ku.

 

“Rin-ah! Jangan lakukan hal bodoh. Cepat masuk ke dalam mobilmu !” katanya lagi sambil membimbingku menuju ke arah mobil Kibum oppa berada.

 

“Eonni mianhae !!” teriak ku sambil menangis. Aku tak sanggup berkata apapun selain ini. Eonni membuka kan pintu mobil Kibum oppa padaku. Dan mendorongku masuk. Kibum oppa segera melepaskan mantelnya dan memakaikannya pada tubuhku yang menggigil, aku benar-benar tak tahan dingin. Ku lihat Cho Kyuhyun tergesa-gesa keluar dari mobilnya menghampiri eonni.

 

“Ya !! Apa yang kau lakukan Rin-ah ?! Yeon Hyo-ya, cepat masuk nanti kau kedinginan !” Kyuhyun oppa memeluk eonni dan langsung menggendongnya kembali ke mobil mereka. Aku hanya terisak sambil menatap punggung eonni yang menjauh.

 

“Rin-ah ! Jangan seperti itu lagi. Kau akan membuat penyakit jantung eonni-mu kambuh kalau kau bertindak seperti itu…” kata-kata Kibum oppa membuatku kembali menangis keras.

 

“Eonni… mianhae.. Aku bukan dongsaeng yang baik untukmu…” bisik ku lemah. Mataku lelah, aku benar-benar kedinginan. Kurasakan kaki ku mulai terasa membeku. Yang ku ingat hanya Kibum oppa yang menepuk-nepuk pundak ku.. Setelah itu semuanya menjadi gelap….

 

*Rin Rin PoV END*

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

*Cho Kyuhyun PoV*

 

            “Yeoboseyo ? Sungmin hyung !!”

 

“Yeoboseyo ? Kyuhyun-ah ? Waeyo ?”

 

“Ani… tiba-tiba Rin Rin mendatangi mobil kami dan menangis. Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Hyung melihatnya ?”

 

“Jinjja ? Ya ! Ini kan hujan ! Bagaimana keadaannya ?”

 

“Ne, tapi tadi Rin Rin terlihat pucat sekali, Hyung… Nanti aku coba untuk menghubungi Kibum hyung..”

 

“Yeon Hyo ? Bagaimana dengan Yeon Hyo ?”

 

“Aniya… Yeon Hyo tidak apa-apa.. Dia sudah memakai mantel ku. Pakaiannya basah kuyup.. Hyung tenang saja..”

 

“Arraseo, jangan terlalu ngebut, Kyuhyun-ah..”

 

“Ne, Hyung…”

 

Aku segera memutuskan sambungan teleponku dengan Sungmin hyung. Dan sekarang jari-jari tanganku sibuk menekan tombol ponselku, mencoba menghubungi Kibum hyung.

 

Ekor mataku sibuk mengawasi jalanan yang terbentang dihadapanku. Hujan sangat deras. Aku khawatir pada keadaan Rin Rin.

 

“Yeoboseyo ? Hyung ! Bagaimana keadaan Rin Rin ?”

 

“Yeoboseyo ? Kyuhyun-ah ! Dia pingsan !”

 

“Mwoya ?! Pingsan ? Lalu kita harus bagaimana, Hyung ?”

 

“Secepatnya cari jalan pintas agar keluar dari kemacetan ini.. Aku khawatir pada Rin Rin. Dia pucat sekali..”

 

“Ne…ne.. kita harus mengambil jalan pintas agar segera sampai dirumah mereka. Hati-hati hyung !”

 

Aku memutuskan sambungan teleponku dengan Kibum hyung. Perasaanku sangat tidak tenang saat ini. Rin Rin kenapa ? Apakah dia sakit ? Lalu sebenarnya apa yang menyebabkan Rin Rin nekat menerobos hujan hanya untuk bicara dengan Yeon Hyo ?

 

“Oppa, benarkah Rin Rin pingsan ?” terdengar nada khawatir dari yeoja yang  tengah merapatkan mantel hitam ditubuhnya. Aku mengangguk lemah.

 

“Sudah ku duga….” sahut yeoja itu mengejutkanku.

 

Aku melirik Yeon Hyo sekilas dan kemudian kembali mengalihkan pandanganku ke arah jalanan yang masih terbilang macet.

 

“Maksudmu ?” tanya ku tak sabar.

 

“Rin Rin tidak tahan terhadap cuaca dingin… Itu sebabnya aku langsung menyuruhnya masuk kedalam mobil lagi. Aku tak mau dia sakit…” sahut Yeon Hyo yang membuatku semakin sulit bernafas.

 

“Kau terlalu mengkhawatirkannya… Padahal kau juga basah kuyup, Yeon Hyo-ya..” aku tak bisa melanjutkan kata-kata ku lagi. Yeoja disampingku ini benar-benar selalu memikirkan keadaan orang lain. Dan tidak pernah memikirkan keselamatan dirinya sendiri. Seandainya dia cinta pertamaku, aku pasti sangat bahagia. Dia benar-benar yeoja yang baik.

 

“Oppa, wae ? Kau melamun…” tanya Yeon Hyo sambil menatapku aneh. Dia sering sekali melakukan hal semacam itu.

 

Aku tersenyum tipis dan mengacak rambutnya pelan. Dia benar-benar membuatku gemas.

 

“Ya !! Mulai menjahili ku !” teriaknya kesal. Aku tertawa renyah.

 

Aku suka sekali melihat wajahnya yang terlihat bodoh itu. Yeon Hyo cemberut dan merapatkan mantel hitamnya lagi. Ku lihat bibirnya begitu pucat dan tampak putih kebiruan. Dia kenapa ?

 

“Yeon Hyo-ya, wae ? Kau pucat sekali…” tanya ku sambil menghentikan mobil mercedes hitamku di tepi jalan. Aku menatap wajahnya. Tapi ia berusaha menyembunyikan bibirnya yang sebentar lagi tampak membeku itu.

 

“Aniya…gwaenchanayo…” sahutnya parau.

 

“Jinjja ?” desak ku tak percaya.

 

Yeon Hyo mengangguk dan tersenyum. Sedetik kemudian, aku melihat darah menetes perlahan dari hidungnya. Tapi Yeon Hyo menyeka darah itu dengan punggung tangannya dengan cepat.

 

“Yeon Hyo-ya ? Kau sakit ? Kenapa hidungmu ?” tanya ku lagi sambil mengambil tissue untuknya.

 

Yeon Hyo mengambil tissue itu dan menggeleng pelan.

 

“Aku tidak sakit… Ini hanya darah biasa.. Oppa jangan cemas..” sahutnya sambil tersenyum.

 

Aku tahu kalau dia berbohong. Bibirnya tampak begitu pucat. Sepertinya dia sangat kedinginan. Dan penyakit sialan itu mulai menyiksa tubuhnya lagi. Aku menunduk, tak sanggup melihat wajahnya yang menyembunyikan rasa sakit itu dihadapanku.

 

“Yeon Hyo-ya… Jangan berbohong…” desisku sambil menariknya kedalam pelukan ku. Apa ini ? Aku bisa merasakan kalau tubuhnya sangat dingin. Tanpa dijelaskan pun, aku tahu kalau tubuh Yeon Hyo gemetar. Tapi yeoja itu berusaha untuk terlihat kuat.

 

“Oppa, kita harus cepat pulang kerumah.. Kasihan Rin Rin…” ujarnya yang membuat mataku kembali berkaca-kaca. Dia masih saja memikirkan keadaan dongsaengnya daripada dirinya sendiri. Sebenarnya apa yang ada didalam otak yeoja bodoh ini ? Bagaimana kalau penyakit itu kambuh ?

 

“Kau tidak mau berobat dulu ?” tanya ku sambil mengeratkan pelukan ku. Setidaknya aku bisa membuat Yeon Hyo merasa sedikit nyaman dengan panas tubuh ku.

 

“Aniya… Aku tidak sakit… Oppa tenang saja, sebentar lagi sembuh..” sahutnya lemah. Dia berbohong lagi padaku.

 

“Ne, kita pulang sekarang..” aku melepaskan pelukan ku dan kembali menghidupkan mobil. Yeon Hyo mulai menekuk kakinya. Sepertinya dia sedang berjuang melawan rasa sakit yang dideritanya. Bibirnya bergetar hebat. Aku hanya bisa terdiam dan mempercepat laju mobilku. Tak sanggup melihatnya seperti itu.

 

Aku tak mau kehilangannya. Entah perasaan apa ini.. Yang ku tahu Yoon Rin Rin bisa membuatku nyaman didekatnya. Tapi Yoon Yeon Hyo bisa membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Apakah aku mulai mencintainya ? Sungmin hyung… mianhae… Aku tak bisa membohongi perasaan ku sendiri… Ternyata aku mulai mencintai yeoja chingu-mu… Mianhae…

 

*Cho Kyuhyun PoV END*

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

*Rin Rin PoV*

 

“Eonni ?”

 

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Rasanya ruangan ini berputar. Suaraku juga terdengar lemah.

 

“Rin-ah ? Kau sudah bangun ?”

 

Bukan, itu bukan suara eonni. Tapi suara orang lain.

 

“Yuan eonni ? Apa yang terjadi padaku ?” tanya ku pada sesosok yeoja cantik yang tengah mengenggam erat tangan kanan ku.

 

Aku tak ingat kapan dia datang. Tiba-tiba saja Yuan eonni ada di sampingku. Aku mengenali aroma khas ruangan ini. Wangi vanilla favorite-ku. Ini pasti kamarku yang penuh dengan nuansa shappire blue.

 

“Kau pingsan semalam… Aku dan Na Na menunggu kedatangan kalian, saat ku lihat ada mobil yang datang. Ternyata itu mobil Sungmin dan Kibum. Kau pingsan didalam mobil. Kibum menggendongmu sampai dikamar dan menyelimutimu… Dia langsung pulang bersama Sungmin.. Aku dan Na Na yang menjagamu bergantian…” jelas Yuan eonni panjang lebar sambil tersenyum.

 

Aku mengangguk. Saat mencoba untuk bangun, handuk kecil yang berada di kepala ku ikut terjatuh kelantai. Aku mengernyitkan alis dan beralih menatap Shi Yuan eonni.

 

“Eonni, bukankah hanya Yeon Hyo eonni yang suka memakai cara seperti ini ? Menggunakan handuk kecil yang dibasahi air untuk menurunkan demam.. Apakah Yeon Hyo eonni yang melakukannya ?” tanya ku penasaran.

 

“Ne, semalam Yeon Hyo juga menjagamu saeng.. Wajahnya cemas sekali, aku takut terjadi sesuatu padanya.. Tapi dia sangat keras kepala.. Dia menjagamu sampai-sampai hidungnya mengeluarkan darah lagi. Kyuhyun yang memaksanya untuk beristirahat. Akhirnya dia menurut..”

 

Kata-kata Shi Yuan eonni begitu menyiksa batinku. Kenapa Yeon Hyo eonni masih saja memikirkan keadaan dongsaengnya yang egois ini ? Eonni selalu seperti ini. Selalu membahayakan kesehatannya hanya gara-gara aku ! Tapi aku dengan egois selalu merebut apa yang dimilikinya !

 

Tuhan… Apa aku terlambat menyadarinya ? Aku tak ingin kehilangan eonni.. Benar-benar tidak ingin.. Dia satu-satunya saudara yang ku miliki di dunia ini. Jangan ambil dia dariku.

 

Tuhan… Aku tahu kalau aku ini egois. Tapi izinkan aku bersikap egois satu kali ini saja. Aku hanya ingin eonni tetap hidup. Jangan ambil Yeon Hyo eonni dari sisiku…

 

 

 

 

~Flashback~

 

“Ya !! Aku juga mau yang itu !” teriak ku cepat saat Yeon Hyo eonni mendapatkan boneka beruang berwarna shappire blue yang sangat besar dari appa sebagai kado ulang tahunnya.

 

“Kau mau ini ?” tanya Yeon Hyo eonni sambil tersenyum.

 

“Tentu saja, bukan kah eonni tahu kalau aku benar-benar menginginkannya ?” jawabku jujur.

 

Yeon Hyo eonni tertawa dan langsung memberikannya padaku.

 

“Ini.. Jaga boneka ini baik-baik, ne ?”

 

“Ne, gomawo eonni !” pekik ku senang.

 

Aku memeluk boneka beruang pemberian eonni barusan. Ukurannya benar-benar sangat besar. Aku bahkan kesulitan membawanya.

 

“Yeon Hyo-ya, bukankah itu kado yang kau minta di hari ulang tahunmu ? Kenapa kau berikan pada Rin Rin ?” tanya eomma sambil menatap kami berdua.

 

“Aniya… Aku memang akan memberikannya pada Rin-ah.. Kemarin aku lihat Rin Rin menatap boneka itu di toko saat kami pulang sekolah.. Sepertinya dia menyukainya. Dan warnanya juga shappire blue. Kebetulan saja hari ini aku berulang tahun, jadi aku bisa meminta boneka itu sebagai kado ku.. Mianhae eomma… bukannya aku tidak suka kado dari appa.. Tapi aku memang berniat memberikannya pada Rin Rin…” kata-kata eonni membuatku senang.

 

“Gomawo eonni !!” teriak ku sambil memeluknya. Eonni hanya tersenyum dan mengacak pelan rambutku.

 

“Cheonmaneyo, Rin-ah.. Anggap saja eonni yang membelikanmu…” jawabnya riang.

 

“Ne… aku akan menjaganya eonni ! Eonni, ikut aku ! Kajja !!” teriak ku sambil menarik lengan eonni. Eonni mengikutiku. Aku ‘menyeretnya’ sampai didepan pintu sebuah kamar yang cukup menarik perhatianku.

 

“Eonni… aku suka melihat dekorasi kamarmu yang di design ulang oleh appa. Kau merubahnya menjadi warna pink !!” seru ku sambil membuka pintu kamar eonni. Eonni hanya tertawa.

 

“Dan bintang-bintang berwarna emas itu sangat cantik !!” teriak ku sambil menunjuk-nunjuk ke dinding kamarnya. Tampak berpuluh-puluh replika bintang  berwarna emas yang berkilauan menghiasi kamar eonni. Bintang-bintang itu di gantung sedemikian rupa sehingga ketika masuk kedalam kamar ini tampak seperti berada di tengah kumpulan bintang yang cantik.

 

“Kau menyukainya Rin~ah ?” tanya eonni tiba-tiba.

 

“Ne, bagus sekali !!” teriak ku sambil tertawa.

 

“Kau boleh memilikinya. Nanti akan ku minta appa untuk memindahkan seluruh bintang ini ke kamarmu…” kata-kata eonni membuatku tak percaya.

 

“Jinjja ? Aahh~ Aniya…bukankah eonni sangat menyukai bintang ?”

 

“Hahhaa… Aku tidak menyukainya. Untukmu saja…” sahut eonni sambil kembali menatap bintang-bintang itu. Aku tahu eonni berbohong. Berbulan-bulan ia meminta appa untuk membelikan bintang-bintang yang cantik ini. Tapi baru saja terpasang di kamarnya, dan dia bilang tidak menyukainya dan memberikannya padaku. Eonni berbohong padaku.

“Eonni jangan berbohong seperti itu…”  ucapku membuatnya menoleh.

 

“Maksudmu ?”

 

“Aku tahu.. eonni sangat menyukai bintang..” sahutku sambil mencibirnya. Eonni selalu begini, memberikan apa saja yang aku inginkan.

 

“Hahhaa…Bukan hanya bintang yang akan ku berikan padamu Rin-ah. Kalau saja seandainya kau juga menyukai namja chingu-ku kelak… Aku akan menyerahkannya padamu sepenuh hatiku…” jawaban eonni makin membuatku kaget.

 

“Mwo ? Benarkah ?” sahutku tak percaya.

 

“Ne.. Apapun yang aku miliki, kau juga boleh memilikinya Rin-ah…”

 

~Flashback END~

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

*Yeon Hyo PoV*

 

Aku melepaskan handuk yang melilit di atas kepalaku. Keramas pagi ini membuatku sangat segar. Dua hari lagi pernikahan sahabatku Shim Na Na. Aku tak ingin kelihatan sakit di pesta pernikahannya nanti.

 

Tangan kanan ku menggapai laci meja yang terletak disamping tempat tidurku. Tempat menyimpan diary yang telah ku tulis sejak kecil. Warnanya sudah tak jelas dan kertasnya kusam. Diary ini sangat tebal sampai mengalahkan tebalnya novel Harry Potter. Mungkin terlihat terlalu berlebihan tapi aku menuangkan segala kisah hidupku di diary tebal ini.

 

Aku mendapatkan ide dari Uisa sewaktu aku kecil untuk menuliskan segala kejadian yang terjadi didalam diary. Saat itu, umurku di vonis hanya tinggal lima tahun lagi. Tapi sampai sekarang aku masih bisa bertahan, bahkan tanpa obat-obatan. Aku tidak suka minum obat.

 

Mungkin dengan membaca diary ini, aku bisa mengingat kejadian yang terjadi setahun terakhir ini. Semoga saja.

 

Perlahan aku membuka halaman pertama….

 

 

Uisa itu bilang umurku tinggal 5 tahun lagi…

Ya.. .aku tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi…

Aku terlalu kecil untuk membayangkan seperti apa kematian itu…

Apakah begitu menakutkan ?

Tapi kenapa eomma dan appa menangis seperti itu ?

Entahlah… Aku tidak paham sama sekali…

Yang penting di dalam hidupku ini ada Cho Kyuhyun yang selalu menemaniku…

Hahhaa…aku ternyata menyukainya…

Apakah ini cinta ?

 

Yoon Yeon Hyo @Paris, 24 februari 1995

 

 

Aku tersenyum membaca halaman pertama saat aku mengetahui vonis kematian yang selalu membayangiku. Ternyata aku tidak takut sama sekali. Sepertinya aku memang jarang menulis diary. Aku tidak menulis diary setiap hari. Hanya kejadian yang membuatku terkesan saja. Itu yang menyebabkan diary ku sampai sekarang belum penuh juga. Aku membalik halaman demi halaman dengan cepat, sampai membaca tulisan yang membuatku meneteskan air mata…

 

 

 

Hari ini sebagian jantungku pergi…

Ya… aku kesakitan karena menahan emosiku…

Cho Kyuhyun….namja yang selalu menemaniku bermain game…

Namja yang selalu membantu mengerjakan PR matematika-ku…

Namja yang selalu ada untuk membuatku ceria…

Kini pergi…

Dia meninggalkan ku sendirian dan pindah ke Seoul…

Entah kapan aku bisa bertemu dengannya lagi…

Aku mencintainya…

Sungguh…

Tapi kenapa dia harus pergi di saat keadaan ku yang terpuruk seperti ini…

Kenapa Tuhan memisahkan kami ?

Entah sampai kapan aku bisa bertahan melawan penyakit ini…

Cho Kyuhyun tak pernah tahu tentang penyakitku…

Aku tak ingin membuatnya sedih…

Tuhan…. bolehkah aku memohon satu hal ?

Kau boleh mengambil nyawaku… Menjemputku dengan kematian…

Asal kan aku bisa bertemu dengannya lagi…

Hanya untuk menyampaikan segenap cinta yang ku miliki untuknya…

Tuhan… sebelum aku mati…

Izinkan lah aku bertemu dengannya…

Aku ingin berada di sampingnya saat kematian menghampiriku…

Aku mohon padamu Tuhan…

Kabulkan lah permintaan terakhirku ini…

 

Yoon Yeon Hyo @Paris, 20 July 1995

 

 

 

 

 

Ternyata aku benar-benar mencintainya sejak kecil. Aku membalik halaman demi halaman dengan rasa tidak sabar. Mencoba mencari tulisanku setahun terakhir.

 

“Yeon Hyo-ya !” aku menoleh saat seorang namja muncul di pintu kamarku.

 

“Sungmin oppa ?”

 

“Cepat ikut aku.. Kajja !!” Sungmin oppa menarik lengan tanganku membuat diary ku jatuh ke lantai.

 

“Wae ? Kita kemana ?”

 

Sungmin oppa tidak menjawab. Namja itu terus menarik ku. Menyuruhku untuk mengikutinya. Lagi-lagi aku bertanya, tapi Sungmin oppa hanya diam sambil tersenyum. Tak lama kemudian, ia menyuruhku memasuki mobilnya. Aku menurut.

 

“Oppa, Kita mau kemana ?”  tanya ku tak sabar.

 

“…………..”

 

“Oppa, jawab pertanyaanku..” ujarku memohon. Dia mengangguk singkat.

 

“Ke salon…” sahutnya sambil mempercepat laju mobil.

 

“Mwo ? Untuk apa ?” desak ku tak mengerti. Sungmin oppa terkekeh.

 

“Nanti kau juga tahu…” jawabnya yang membuatku semakin tak mengerti saja.

Satu jam lamanya aku berada didalam mobil dengan pertanyaan yang ku lancarkan secara bertubi-tubi pada Sungmin oppa. Tapi jawabannya sama sekali tidak memuaskan ku. Akhirnya aku memutuskan untuk diam saja dengan wajah ditekuk. Sungmin oppa hanya tertawa. Dasar !

 

Sungmin oppa menghentikan laju mobil tepat didepan sebuah toko pakaian atau butik. Entahlah, aku tidak terlalu mengerti soal itu. Namja itu menyuruhku untuk tetap duduk diam di mobil sementara dia masuk kedalam.

 

Lima menit kemudian, aku melihatnya kembali ke mobil dengan membawa sebuah bungkusan besar yang menurutku cukup mencurigakan.

 

“Ya !! Untuk apa itu ?!” tanya ku tak sabar.

 

Sungmin oppa tidak menjawab dan malah menggumamkan sesuatu yang sangat tidak jelas. Membuatku berhenti untuk menanyakan hal apapun padanya. Tak lama kemudian kami sampai di sebuah salon yang terkenal di Seoul.

 

Namja itu turun dari mobil dan bergegas membukakan pintu mobil untuk ku.

 

“Yeon Hyo-ya, kita harus turun..”

 

“Disini ?” tanyaku sambil mengernyitkan alis.

 

“Ne, memangnya ada masalah ?” tanya Sungmin oppa yang membuatku mengangguk cepat.

 

“Tentu saja ! Untuk apa kita ke salon ? Oppa tidak berniat untuk membuatku menderita, bukan ?”

 

“Aniya, kau tenang saja..”

 

Aku mengangguk ragu dan membiarkan Sungmin oppa lagi-lagi ‘menyeretku’ kedalam sebuah tempat yang ku pastikan itu adalah neraka bagiku.

 

Dan apa yang membuatku takut pun terjadi ! Beberapa menit kemudian, seorang yeoja menyuruhku untuk duduk diam sementara dia mengacak-ngacak rambutku !

 

“Oppa, bisakah kau jelaskan padaku… Kenapa rambutku harus di beginikan ?!” pekik ku histeris saat melihat rambut lurus hitam panjang sebahuku telah diwarnai dengan warna cokelat kehitaman dan dibuat menjadi ikal, kemudian di tata sedemikian rupa.

 

Rambutku diikat dan disatukan kesamping kanan. Sisanya dibiarkan tergerai alami membingkai wajahku. Bagian kanan rambutku dihiasi tiara cantik dengan hiasan bunga perak yang bertautan permata. Tampak seperti seorang yeoja yang akan melangsungkan pernikahan.

 

Sungmin oppa hanya tersenyum melihatku. Dan kini wajahku mulai di polesi berbagai jenis make up yang sama sekali tak ku ketahui karena aku seorang yeoja yang tomboy. Aku benar-benar buta soal make up. Ketika akan berpergian, aku hanya mengenakan bedak tipis. Dan itu pun jarang sekali. Aku tidak terlalu suka berdandan.

 

“Ya !! Kau cantik sekali !” puji penata rias yang baru saja selesai menyapukan sentuhan terakhirnya pada wajahku. Aku menatap bayanganku di cermin. Apakah ini benar-benar aku ?

 

Yang ku lihat di cermin hanya lah seorang yeoja yang sangat cantik dengan rambut yang diikat kesamping kanan dan tiara itu tampak membuat rambutku terlihat sempurna. Dan make up natural ini benar-benar membuat wajahku segar. Aku melirik Sungmin oppa yang tersenyum puas.

 

“Dan ini sentuhan terakhir !!” serunya sambil memberikan bungkusan besar aneh yang dibawanya dari butik tadi.

 

“Apa ini ?” tanya ku sambil membuka bungkusan besar itu. Terlihat padaku sebuah gaun putih selutut dengan lingkaran perak di pinggangnya dan sulaman bunga-bunga kecil perak senada dengan tiara-ku menghiasi bagian leher gaun ini. Gaun ini benar-benar sangat cantik. Aku pun meraih bungkusan yang juga diberikan oleh Sungmin oppa, ini sepatu. Ya, sepatu perak yang sangat indah. Lengkap dengan manik-manik permata kecil dan tali panjangnya yang akan menghiasi kaki ku.

 

“Oppa, untuk apa semua ini ?” tanya ku takjub saat melihat barang-barang yang di bawa Sungmin oppa untuk ku.

 

“Ini kejutan… Pasti kau menyukainya..” jawabnya penuh rahasia.

 

“Mwoo ?” aku benar-benar tidak tahu apa maksudnya semua ini.

 

“Yeon Hyo-ya, Cepat pakai gaun dan sepatu itu. 10 menit lagi kita berangkat…” aku mengangguk dan mulai berjalan menuju kamar ganti.

 

 

*Yeon Hyo PoV END*

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

*Rin Rin PoV*

 

“Eonni ?” aku membuka pintu kamar eonni. Tapi eonni sepertinya tidak ada dirumah. Aahh~ kemana eonni ? Yang menemaniku sejak tadi hanya Yuan eonni. Aku menghela nafas frustasi karena tidak menemukan eonni dimanapun. Pandangan mataku tertuju pada buku yang sangat tebal tergeletak di lantai kamar eonni. Aku mengambilnya.

 

 

“My Life”

 

Aku menggumamkan tulisan disampul depan buku ini. Tampaknya ini sebuah novel, aahh~ bukan ! Ini diary eonni !! Aku segera membuka halaman paling tengah dari diary yang mirip dengan buku referensi kedokteran ini. Dan mulai membacanya sedikit…

 

 

Cho Kyuhyun… Dimana kau berada sekarang ini ?

Aku mencarimu sejak aku pindah ke Seoul sebulan yang lalu…

Tapi sampai sekarang…

Aku tak menemukan tanda-tanda adanya kau…

Setiap hari aku berkeliling kota Seoul menggunakan motor balapku hanya untuk mencarimu…

Tapi kau sama sekali tak menampakan diri…

Apakah kau merindukan ku ?

Aku sangat merindukanmu Cho Kyuhyun…

Entah kenapa…aku selalu mencarimu walaupun aku tak tahu kau ada dimana…

Nafasku menjadi sangat sesak saat mengingat pertemuan terakhir kita…

Umurku mungkin tidak akan lama lagi…

Tapi aku harus bertemu denganmu sebelum kematian datang padaku…

Apakah kau masih mencintaiku ?

Aku sangat mencintaimu, Cho Kyuhyun…

Jeongmal Saranghae~

 

Yoon Yeon Hyo @Seoul, 14 January 2009

 

 

 

Tanpa sadar aku meneteskan air mataku untuk kesekian kalinya. Eonni ternyata sangat mencintai Cho Kyuhyun. Yang bisa ku lakukan sekarang hanya membuat eonni bahagia bersama Kyuhyun oppa. Dan mengubur rasa cinta yang kurasakan padanya.

Aku menyeka air mataku secara perlahan dan membawa diary eonni ke kamarku. Aku akan menyimpan diary ini. Aku tak ingin Yeon Hyo eonni menangis lagi hanya karena kata-kata yang dulu pernah ia tulis di diary ini. Aku ingin eonni-ku bahagia sekarang.

 

*Rin Rin PoV END*

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

*Yeon Hyo PoV*

 

“Ya!! Kenapa kita kesini oppa ?” pekik ku saat melihat restoran mewah di hadapanku. Aku telah memakai gaun dan sepatuku. Sungmin oppa mengulurkan tangannya dan mengandengku. Aku semakin bertanya-tanya untuk apa semua ini.

 

Aku melangkah dengan hati-hati saat memasuki ruangan yang sepertinya telah di pesan khusus. Ruangan putih ini tampak kontras dengan gaun dan sepatu-ku yang berwarna putih keperakan. Sungmin oppa hanya tersenyum.

 

“Kau cantik sekali, Yeon Hyo-ya !” komentar Sungmin oppa tiba-tiba yang membuatku kaget bercampur malu. Aku tersenyum tulus pada Sungmin oppa yang telah membuatku begitu tampak berbeda malam ini.

 

“Yeon Hyo-ya, tunggu lah disini. Sebentar lagi kau juga mengetahuinya. Oppa harus pergi..” ujar Sungmin oppa begitu mengantarkanku duduk di kursi putih yang mewah.

 

“Ne, gomawo oppa…” sahutku sambil tersenyum. Sungmin oppa mengangguk dan melambaikan tangannya sambil melangkah pergi. Aku menatap lilin-lilin putih yang menyala di atas meja bundar bertaplak putih ini. Dan aku tak menyadari kehadiran seseorang dibelakangku karna aku begitu asyik mengamati gelas-gelas kristal panjang di atas meja.

“For you….” tiba-tiba setangkai bunga mawar putih tampak di depan mataku. Seketika aku menoleh kebelakang, ke arah suara namja. Namja dihadapanku ini benar-benar sangat tampan dengan jas putihnya. Ia memakai setelan jas putih dengan warna yang sama termasuk sepatunya. Dia tersenyum evil padaku.

 

“Cho Kyuhyun ?” desisku tak percaya.

 

“Wae ? Apakah kau hampir tak mengenaliku hanya karena aku begitu tampan ?” sahutnya sambil kembali tersenyum mengejek. Aku tersenyum evil persis seperti Cho Kyuhyun dan kemudian berdiri dihadapannya. Namja ini pun mengamati penampilanku dari atas ke bawah, begitu seterusnya.

 

“Wae ? Apakah kau hampir tak mengenaliku hanya karena aku begitu cantik ?” tanya ku menirunya. Dia semakin melotot ke arahku.

 

“Ya!! Itu kata-kata ku !” pekiknya. Aku terkekeh.

“Ne, ku akui kau sangat tampan Cho Kyuhyun…” ungkap ku jujur. Dia hanya tertawa evil.

 

“Kau juga sangat cantik, Yeon Hyo-ya.. Terlihat begitu feminim. Seperti…..” dia tak melanjutkan kata-katanya yang membuatku bertanya.

 

“Wae ? Seperti apa ?” tanya ku penasaran.

 

“Ani…aku lupa..” jawabnya terkekeh pelan. Aku mendengus kesal.

 

*Yeon Hyo PoV END*

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

*Cho Kyuhyun PoV*

 

“Wae ? Seperti apa ?” tanya nya penasaran.

 

“Ani…aku lupa..” jawabku sambil terkekeh pelan. Berusaha menyembunyikan apa yang hampir ku lontarkan tadi. Dia mendengus kesal dan mulai mencibirku.

 

“Ya!! Duduk lah dan jangan memasang wajah seperti itu !” seru ku saat melihat yeoja dihadapanku ini menekuk wajahnya. Ternyata dia manja sekali. Kekkekee~

 

Aku pun duduk tepat dihadapannya.

 

“Yeon Hyo-ya, lihat dan nikmati pertunjukan ini…” aku tersenyum sambil menjentikkan jari.

 

Tirai putih didepan kami bergerak, dan tampak seorang namja berjas hitam memainkan biola. Yeon Hyo terpaku sejenak dan mulai menutup mulutnya yang mungil dengan telapak tangan kanan.

 

“Henry SUPER JUNIOR !!!” pekiknya histeris saat mengenali namja yang sedang bermain biola dihadapan kami. Aku sengaja mengajak Henry untuk datang kesini demi Yeon Hyo. Dia adalah fans berat boyband Super Junior. Dan kebetulan Henry adalah salah satu teman-ku sesama artist.

“Bagus sekali !!! DAEBAAKK !!!” teriak Yeon Hyo sambil bertepuk tangan heboh saat Henry mengakhiri permainan biolanya. Aku menatapnya aneh. Tak lama kemudian, yeoja bodoh itu mengambil album Super Junior yang selalu berada didalam tas putihnya. Dan menghampiri Henry seraya meminta tanda tangan dan bahkan foto bersama !

 

Aaiishh ! Aku jadi sedikit menyesal telah mengundang Henry untuk datang. Yeon Hyo bahkan tak pernah meminta tanda tangan-ku maupun memintaku untuk foto bersamanya. Padahal aku kan juga seorang artist ! Kenapa dia tidak menjadi fans-ku saja ?!

Aku menatap tajam ke arah Yeon Hyo yang sejak sepuluh menit yang lalu sibuk berfoto dengan Henry. Dan aku di biarkan terpaku disini menatap mereka ? Aaiish ! Kenapa aku jadi kesal sendiri ? Tidak mungkin aku cemburu !

 

“Ya !! Hentikan !!” teriak ku tak sabar saat melihat Yeon Hyo meminta tanda tangan Henry di gaun putihnya.

 

Bayangkan ! Dia tetap tak puas walaupun Henry sudah memberikannya berpuluh-puluh tanda tangan diberbagai macam benda yang ia temukan di dalam tas putihnya. Dan sekarang gaun putih keperakan yang ku beli dengan susah payah itu akan diwarnai dengan tanda tangan Henry ?!! Andwae !!

 

Aku berjalan mendekati Yeon Hyo dan menariknya ke belakang tubuhku.

 

“Gomawo, Henry-sshi. Mianhae kalau yeoja ini merepotkanmu..” kata ku cepat sambil membungkuk.

 

“Ya!! Aku belum menyampaikan pesanku pada member Super Junior yang lain !!” teriak yeoja yang sedang ku halang-halangi.

 

“Ne, cheonmaneyo…” sahut Henry sambil tersenyum dan mulai melangkah pergi meninggalkan kami.

 

“Sampaikan salamku pada evil magnae Super Junior !! Tolong bilang padanya untuk follow back twitter-ku !” pekik Yeon Hyo di balik tubuhku.

 

“Ya !! Cho Kyuhyun ! Hentikan !!” teriaknya saat aku mulai menutup mulutnya dengan telapak tanganku.

 

“Berhenti melakukan hal yang bodoh ! Yeoja babbo !” pekik ku tak sabar. Aku benar-benar cemburu saat melihatnya tadi.

 

“Kau yang babbo !! Baru kali ini aku bertemu salah satu dari mereka ! Dan kau menghalang-halangiku !!” teriaknya tak mau kalah.

 

“Aaiish.. yang tadi itu memalukan ! Bodoh !” pekik ku lagi.

 

“Ya!! Namja babo !” teriaknya semakin keras. Aku menutup mulutnya dengan telapak tanganku lagi, tapi kali ini tak berhasil. Dia menjulurkan lidahnya ke arahku dan berteriak-teriak memanggilku dengan sebutan namja babo. Aku tak tahan lagi, dengan segera aku menarik tubuhnya ke dinding dan langsung menempelkan bibirku dengan bibirnya yang tipis. Tanpa sadar… Aku menciumnya…

Aku mencium Yeon Hyo tanpa memberinya kesempatan untuk bicara. Entah kenapa aku jadi sangat cemburu tadi. Dia kelihatan kesulitan bernafas, tapi aku tak peduli. Tiba-tiba pintu ruangan yang telah ku pesan khusus ini terbuka. Tampak wajah kaget namja itu saat melihat ku mencium Yeon Hyo.

 

“Cho Kyuhyun ?”

 

 

 

-To Be Continued-

 

 

 

 

Siapa namja yang melihat mereka berdua ?

Ada yang tau ?

*plaaakk*
Yang baca WAJIB komment !! *maksa*

Happy reading XD

 

46 pemikiran pada “FF “Ya!! Namja Babo!” (PART 10)

  1. apaini _ _??
    mana teriakan Yeon Hyo yg lain(?) kok sdkit sekalii *digampar*

    aaaaahhh…siapa itu yg ngintip O.O
    ummin kah eonn??
    iya psti ummin o.O*ehh??

    next parttt’ny jgan lama2 yaah eonni ..

  2. Kekekkeeke eonnie-yaa annyeong^^ masihh inget sm saeng eon? Kkk~ saeng bb off-_-. Yakk eon ituuh ituhh kenapa yeon hyo bilang evil magnae suruh follback eon kekekkeke itu aku ngakak asli. Kyaaaaaa eon si yeon hyo endingnya jangan mati yak awas ajaaa aku bunuh eon nanti *plak-,- eonnie ff mu ini aku sukaaaaaaa. Lanjutt eonnieee^^v

  3. siapa tuh??? jngn smpe sungmin donk!!! kasian 😦 aku jadi ikut2n deg-degan nih bacanya!!! wah… tapi lucu tuh pas bagian yeon hyo ngmong ke henry sruh magnae super junior follow back twitter’a yeon hyo? hahaa 😀 eonni d tunggu part selanjutnya…^^

  4. Pasti sungmin ! Kyaaa…poor sungmin T.T dia menyiapkan yeonhyo demi kyu…u.u

    diarynya yeonhyo bkin mewek…

    Rin rin…cepet balikin kyu k yeonhyo…

    Daebak !!!
    Ppaliwa part 11 😀

  5. aku tau .. !!
    aku tau .. !!
    pstii yg liiat kyu nyium yeon hyo itu sungmin kan eonn .. !!
    aku btull kann eon .. !!
    diary.nyh lbiih tbal drpda novel harry potter .. ??!!
    waahh … bnyak bnbet tuh yg bsa dii tuliss .. !!
    lnjuut eonn .. !!

  6. Hmmm eon… Mianhae, yg aku bilang mau ngedit foto itu, ketunda… Aplikasi Potoshopnya hilangg gara2 komputerku di instal ulang… Kkekke~ mian eon… Tapi nanti kalo ada kesempatan langsung aku edit dehh… Itu kayanya bukan Umin dehh eon yg liat… =,=”

  7. Lee sungmin oppa kah namjanya???
    Hya…..seruuu..uuu….uu..uuu….
    Sdh part 10 yah? Cepet bgt ==’
    ahh terharu,,yeon hyo disini tuh jd yeoja bener2 deh sayang bgt sm ade nya. Part selanjutnya selalu aku tunggu ya eonni
    gumawo

  8. “Sampaikan salamku pada evil magnae Super
    Junior !! Tolong bilang padanya untuk follow back twitter-ku !”hahaha yg ini lawak lol..

    Evil magnae nya kan cho kyuhyun ckckckc

    kyu mesuuuummmm
    Maen kisseu aj..

  9. Niat baik Rin Rin justru membuat Hyo menderita dalam hidupnya,,,
    dengan mengambil kalung saja Kyu yakin Rin Rin cinta pertamanya apa lagi di tambah buku Hyo di tangannya lengkap sudah derita Hyo 😥

Tinggalkan Balasan ke afifah Batalkan balasan