FF “My Love, My Kiss, My Heart” (PART 22) -END-

 

 

[Hyo-Kyu couple] “My Love, My Kiss, My Heart”

 

Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)

 

Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun

 

Twitter : @IchaGaemGyu

 

Blog : http://www.gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com

 

 

Main Cast :   Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun Super Junior

 

Kim Jong Woon a.k.a Jong Woon / Yesung Super Junior

 

Lee Hyuk Jae a.k.a Hyuk Jae / Eunhyuk Super Junior

 

Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Yoon Yeon Hyo

 

Anisa Sujueunhyuklovers Zwanzig a.k.a Yoon Chae Eun

 

Kim Sky Kyu II a.k.a Shim Na Na

 

 

Sub Cast :      Azk Ririn Kiseki-vipelfKyunnie a.k.a Shin Rin Rin

 

                        Frisca Setiawan a.k.a Shin Ri Young

 

Kim Hyun Sang

 

Niken Refanthira a.k.a Shin Ne Yon

 

Adinda Firdha Dewi a.k.a Shin Ha Ra

 

ALL member Super Junior

 

 

Guest Star : Jo Youngmin

 

 

Genre : Romance, Comfort

 

Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu*

 

Super Junior belongs to ELF, but the fanfict is mine ~

 

 

Credit pict : Thennia Elyciabeth

 

 

 

~[Hyo-Kyu quotes]~

 

“Bagiku dirinya itu seperti api. Sering meledak-ledak, tak bisa dihentikan. Tapi aku selalu membutuhkan api itu untuk membuatku tetap bertahan hidup. Tanpanya disisiku, seperti memakan makanan mentah setiap hari.” –Cho Kyuhyun-

 

“Dia itu seperti musik. Hidup akan terasa sepi tanpa teriakannya di telingaku.” –Yoon Yeon Hyo-

 

 

 

Recommended Song : Davichi – Hot Stuff (OST drama My Fair Lady)

 

                                    Super Junior K.R.Y – My Love, My Kiss, My Heart

 

FF “My Love, My Kiss, My Heart” *PART 22*

 

-END-

 

 

 

 

 

 

 

Tut…Tut…Tut..

 

“Cho Yeon Hyo ?! Aaiish… Dasar yeoja bodoh !!”

 

Aku melemparkan ponsel ku ke atas tempat tidur dengan kesal. Lagi-lagi yeoja itu mematikan telepon saat aku belum selesai bicara.

 

Baru saja aku ingin meraih ponsel ku kembali. Ternyata ponsel ku sudah lebih dulu bergetar hebat. Satu panggilan masuk.

 

Aku menatap nomor yang tertera di layar ponsel ku. Nomor ini ? Bukan kah…

 

“Yeoboseyo ?” ucapku dengan suara sedikit bergetar. Aku tahu, aku memang selalu tidak tenang saat berbicara dengan yeoja ini.

 

“Yeoboseyo ? Cho Kyuhyun ?”

 

“Ne… Rin-ah… Waeyo ?”

 

“Eerr… Kau sedang berada di Taiwan ? Chukkae… Konser kalian sukses… kapan kau pulang ke Seoul ? Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan dengan mu, Kyu…”

 

“Katakan saja ditelepon…” sahutku cepat. Aku tidak mungkin sanggup menemui Shin Rin Rin lagi. Yeoja ini pasti sudah tahu bagaimana hubungan ku dengan Yeon Hyo sekarang. Tapi bagaimanapun juga, aku tak bisa meninggalkan Yeon Hyo.

 

“Tidak bisa… Aku harus bertemu dengan mu, Kyu… Dan satu lagi, aku akan datang kerumah mu… Jadi pastikan Yeon Hyo juga berada disana… Aku juga ingin bertemu dengannya…”

 

“Kau ingin bertemu dengan Yeon Hyo juga ? Untuk apa ?”

 

“Aku tak dapat mengatakannya disini… Karna itu, sampai ketemu besok siang…”

 

Tut…Tut…Tut…

 

 

“Ya!! Shin Rin Rin !”

 

Aaiish… dia mematikan telepon nya sebelum aku berhasil protes ! kenapa semua yeoja membuatku kesal ? Aaaarrggghh !!

 

Tunggu dulu ! Shin Rin Rin ingin bertemu dengan ku dan Yeon Hyo secara bersamaan ? Eh ? Bukan kah ini aneh ? Ada apa sebenarnya ?

 

 

*Cho Kyuhyun PoV END*

 

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

@HyoKyu’s Home – Incheon. Seoul.

 

-February, 2012-

 

 

*Author PoV*

 

 

            “Untuk sementara.. aku akan menemanimu disini dan tidak akan pulang ke dorm…”

 

“Mwo ?!”

 

Yeon Hyo menutup mulutnya tanda tak percaya. Cho Kyuhyun yang seenaknya itu memutuskan untuk tinggal dirumah dan tidak akan pulang ke dorm ? Apakah namja itu sudah gila ?

 

“Wae ? Kau tidak suka aku ada disini ?” tanya Kyuhyun pura-pura marah.

 

Yeon Hyo menggeleng cepat dan pada akhirnya tersenyum lebar.

 

“Apa kau yakin tidak akan pulang dan menemaniku disini ?” ulang Yeon Hyo terdengar tidak yakin. Yeoja itu berusaha memastikan apakah pendengarannya tidak salah kali ini. Jarang sekali Kyuhyun mau menginap dirumah. Namja itu selalu sibuk dengan pekerjaannya dan hal itu membuatnya untuk tetap tinggal di dorm.            

 

Dan hari ini, tiba-tiba saja namja itu muncul dihadapannya. Membawa sejumlah barang dan mengatakan kalau dia baru saja tiba di Seoul dan langsung kemari tanpa berniat untuk mampir ke dorm Super Junior terlebih dahulu.

 

“Apa pertanyaan itu perlu di jawab ?” tanya Kyuhyun cuek. Namja itu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan berbaring miring. Matanya tak lepas dari raut wajah Yeon Hyo yang masih memasang wajah sebal tapi terlihat begitu senang. Yeoja itu masih saja tidak bergeming dari tempatnya berdiri.

 

Di ambang pintu.

 

“Sampai kapan kau mau berdiri disana, Nyonya Cho ? Kemarilah..” ucap Kyuhyun sambil menepuk-nepuk bagian kosong disampingnya. Seolah menyuruh Yeon Hyo untuk berbaring didekat namja itu.

 

“Cih… aku tak kan terjebak dalam permainanmu, Tuan Cho…” sahut Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun sontak tertawa.

 

“Kau takut kalau aku akan menyentuhmu ? Hhahaha… Kau ini lucu sekali, Yeonnie.. Bagaimana bisa kau masih takut padaku setelah perutmu membesar seperti itu ?”

 

Yeon Hyo mendengus kesal dan pada akhirnya  yeoja itu bergerak mendekati Kyuhyun yang tengah memejamkan matanya. Tersenyum jahil dan kemudian mengambil tempat untuk duduk disamping Kyuhyun. Dalam waktu tak sampai lima detik, yeoja itu mengangkat tangannya ke udara. Berusaha memanfaatkan keadaan dan menjitak kepala namja itu tanpa ampun.

 

“Ya! Ya!! Kenapa kau malah menjitak ku, hah ?!” pekik Kyuhyun sambil meringis.

 

Namja itu menangkap pergelangan tangan Yeon Hyo. Berusaha menghentikan aksi gila yang dilakukan yeoja itu terhadapnya. Berhasil ! Kyuhyun berhasil menahan kedua pergelangan tangan Yeon Hyo dan menguncinya ke belakang tubuh yeoja itu. Membuat Yeon Hyo kembali berteriak, meronta minta dilepaskan.

 

“Kau pikir bisa selamat dariku, Nyonya Cho ? Hahhaa.. tidak untuk kali ini… Kau itu selalu memancingku..”

 

“Ya! Apa yang akan kau lakukan, Cho Kyuhyun bodoh !”

 

Kyuhyun tersenyum jahil dan menghempaskan Yeon Hyo ke atas tempat tidur. Membuat yeoja itu kembali berteriak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

@Dorm Super Junior. Star City Apartement, Tower C, 11th floor. Gwangjin, Seoul.

 

 

 

“Kalau kita berjodoh.. Apakah kau mau merahasiakan pernikahan kita nanti ?” tanya Chae Eun sambil menatap kearah namja yang tengah sibuk mencoret-coret kertas dihadapannya.

 

Namja itu terdiam. Berusaha menemukan jawaban yang pas untuk diungkapkan pada yeoja yang tengah menatapnya itu. Seolah jawaban ini benar-benar berarti untuknya.

 

“Yang jelas aku akan meminta persetujuan pada manager Kim terlebih dahulu…”

 

“Jika dia tidak setuju ?” tanya Chae Eun lagi.

 

“Kita kawin lari saja !”

 

PLETAAKK !

 

“Yaakk! Sakit Hyung !” pekik Eunhyuk sambil meringis. Namja itu mengusap-ngusap kepalanya dengan telapak tangan dan menatap sadis kearah Yesung yang tiba-tiba saja sudah berdiri disampingnya, memegang sebuah buku tebal yang sudah pasti ia pergunakan untuk memukul kepala Eunhyuk.

 

Yesung menyipitkan matanya dan menatap Eunhyuk. Tampak mengintimidasi.

 

“Kau tadi mengajak Chae Eun apa ? Kawin lari ? Ya! Kau ini sudah gila ?!” teror Yesung yang membuat Eunhyuk bergidik ngeri.

 

“Itu kan jalan satu-satunya, Hyung…” sahut Eunhyuk sambil nyengir. Chae Eun mengangguk membenarkan ucapan Eunhyuk. Tapi yeoja itu cepat-cepat menggeleng saat Yesung beralih menatapnya tajam.

 

“Kau berniat mengajak Chae Eun kawin lari ? Kau mau diserbu ELF ? Kau mau menghancurkan karirmu ? Dan apakah kau lupa satu hal… Yeon Hyo bisa menguburmu hidup-hidup jika kau membawa kabur adiknya !” seru Yesung gusar.

 

Namja itu berusaha melotot kearah Eunhyuk. Tapi sia-sia saja. Mata sipit yang dimilikinya itu tidak cukup membantunya melakukan hal semacam itu.

 

“Aku kan hanya bercanda, Hyung…” sergah Eunhyuk sambil nyengir.

 

“Untung saja hanya aku yang mendengarnya, bagaimana kalau Teuk hyung yang mendengar kau bicara seperti itu ? Dia bisa saja langsung panik dan mengadukan hal ini pada manager Kim… Dan kemungkinan yang paling sial, pernyataan kau tadi didengar oleh Heechul hyung yang tentu saja akan langsung mencincangmu tanpa ampun.. Untung saja dia belum pulang kerja.. Jadi kau selamat..”

 

Eunhyuk nyengir. Dia sudah terbiasa dengan celotehan Hyung-nya satu ini. Kim Jong Woon memang terlihat pendiam dan misterius. Tapi sebenarnya dia sangat cerewet dan perhatian. Dia tahu semua yang terjadi pada member Super Junior yang lain. Sekalipun itu rahasia yang dijaga baik-baik.

 

“Chae Eun-ah, kau tadi dicari eonni-mu…”

 

“Eh ? Yeon Hyo eonni ?” tanya Chae Eun sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tampak berpikir keras.

 

Bukankah Yeon Hyo ada dirumahnya sekarang ? Kenapa tiba-tiba dia ada disini ?

 

“Aniya, bukan Yeon Hyo.. Tapi Shim Na Na… Dia itu calon kakak ipar-mu dan Eunhyuk.. Jadi bersikap baiklah padanya…” sahut Yesung dengan mimik wajah serius.

 

“Jinjja ??!!” pekik Chae Eun dan Eunhyuk secara bersamaan. Keduanya sontak menoleh dan terkekeh.

 

“Hyung akan menikah dengannya ? Kapan ? Kenapa tidak memberitahuku ?” cecar Eunhyuk yang sukses membuat Yesung tersenyum tipis.

 

“Akhir tahun ini… Sebelum aku masuk wajib militer… Aku hanya ingin menguncinya dan membuat ikatan yang lebih kuat dengannya.. Setidaknya saat aku menjalani wajib militer, aku tidak perlu terlalu khawatir pada Na Na.. Karna dia milik-ku…”

 

“Aaiish.. apakah cuma aku dan Chae Eun yang belum tahu soal ini ?” protes Eunhyuk.

 

Yesung terdiam. Lalu terkekeh geli. Lima detik kemudian namja itu berbalik melangkah menuju pintu keluar, meninggalkan Eunhyuk dan Chae Eun yang hanya bisa mematung keheranan melihat tingkah namja kura-kura itu.

 

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

@HyoKyu’s Home – Incheon. Seoul.

 

 

“Kau tahu ? Rasanya begitu indah saat menyadari kalau aku begitu mencintaimu, Yeonnie…”

 

“Eh ?”

 

“Ya! Kau tidak dengar apa yang ku katakan barusan, huh ?!”

 

“Aniya.. suaramu terlalu pelan.. Kau tahu, jantungku masih berdebar tidak karuan gara-gara yang tadi itu..” sahut Yeon Hyo setengah berbisik.

 

Yeon Hyo menarik selimut dan menutupi wajahnya yang ia yakin pasti sudah semerah tomat karena malu.

 

“Ulangi lagi…” pinta Yeon Hyo sambil menahan senyum.

 

“Shireo ! Sudah ku bilang kan ? Dengarkan aku baik-baik.. Karna aku tak kan mengulanginya lagi..” jawab Kyuhyun berusaha terdengar ketus. Namun sebenarnya namja itu tengah berusaha mati-matian menahan perasaannya.

 

“Pelit…” cibir Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun melirik yeoja itu tajam dan sontak menarik selimut yang dikenakannya.

 

“Ya! Apa yang kau lakukan ?!” pekik Yeon Hyo kesal. Yeoja itu buru-buru menarik selimutnya lagi dan balas menatap Kyuhyun tajam.

 

“Kau mau aku melakukan hal ‘itu’ dua kali hari ini ?”

 

Yeon Hyo menggeleng cepat.

 

“Kalau begitu… Cepat mandi, kita akan kedatangan tamu sebentar lagi..” ucap Kyuhyun dengan nada misterius. Namja itu mengerling nakal kearah Yeon Hyo. Membuat yeoja itu mendengus.

 

“Ara.. ara !!”

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

“Shin Rin Rin ?” desis Yeon Hyo tak percaya.

 

Yeoja itu mengerjap-ngerjapkan matanya dan kembali memandangi sosok yang tengah berdiri didepan pintu rumahnya. Tapi Yeon Hyo langsung menyadari. Rin Rin tidak datang sendirian kali ini tapi dengan seorang namja tampan dengan kemeja putih garis-garis yang dilipat bagian lengannya. Namja itu tersenyum ramah.

 

“Bolehkah kami masuk ?” tanya Rin Rin yang membuat Yeon Hyo tersentak. Namun yeoja itu buru-buru mengangguk. Berusaha menghilangkan rasa gugupnya.

 

Yeon Hyo mempersilahkan Shin Rin Rin dengan seorang namja tampan yang belakangan diketahui bernama Jo Youngmin itu untuk masuk kedalam. Dan duduk diatas sofa cokelat empuk yang berada diruangan tengah rumah mewah itu.

 

Baru saja Yeon Hyo ingin membuka suaranya dan menanyakan perihal kedatangan Rin Rin secara tiba-tiba itu. Kyuhyun sudah lebih dulu muncul dan mengamit lengan Yeon Hyo. Membuat yeoja itu mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk diam.

 

“Kalian sudah lama ?” tanya Kyuhyun berusaha terdengar ‘biasa’

 

Rin Rin menggeleng dan tersenyum. Yeoja itu melirik kearah Youngmin yang duduk kalem disampingnya. Seolah memberi kesempatan agar yeoja itu bicara terlebih dahulu.

 

“Kyuhyun-ah.. Ada yang ingin ku serahkan padamu…” ucap Rin Rin dengan suara bergetar. Tampak gugup. Tapi yeoja itu buru-buru menguasai dirinya.

 

Kyuhyun mengernyit. Namja itu tampak tak mengerti dan malah melirik kearah Yeon Hyo yang sudah terlihat begitu tegang sejak kedatangan Rin Rin kerumahnya.

 

Rin Rin mengeluarkan sesuatu dari dalam tas hitamnya dan menyerahkan benda itu ke tangan Kyuhyun sambil tersenyum tipis.

 

“Undangan ? Kau akan menikah bulan ini juga ?” tanya Kyuhyun sambil menatap Rin Rin. Menunggu jawaban.

 

“Ne.. dan ini dia namja yang akan menjadi suamiku.. Jo Youngmin..” sahut Rin Rin yang diiringi anggukan ringan Youngmin.

 

“Jo Youngmin imnida… Aku lah yang merawat Rin Rin selama berada dirumah sakit.. Ku harap kalian berdua bersedia datang untuk menghadiri resepsi pernikahan kami, ne ?”

 

“Rin-ah, kau akan menikah ? Jinjja ? Aahh~ Chukkae !” seru Yeon Hyo senang. Ada kelegaan yang tercipta dari dalam hati yeoja itu.

 

Rin Rin tersenyum dan mengangguk.

 

“Ku harap mulai saat ini, kita dapat berteman dengan baik, Yeon Hyo-ya…” ucap Rin Rin tulus.

 

Kyuhyun terdiam beberapa saat. Namja itu tidak tahu apa yang harus ia katakan.

 

“Kyuhyun-ah ?” panggil Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersadar dari lamunannya.

 

“Akhir bulan ini ? Chukkae..” Kyuhyun tersenyum. Bagaimanapun juga dia harus meyakinkan diri sendiri kalau sudah melupakan yeoja yang ada dihadapannya ini. Mengubur semua kenangannya dulu. Membuang semuanya dan mulai menghargai apa yang ia punya dalam hidup ini. Yeon Hyo dan calon putra-nya kelak.

“Hhmm.. Ku dengar anak-mu nanti adalah laki-laki ? Aahh~ aku juga tidak sabar untuk cepat-cepat punya keturunan seperti mu, Yeon Hyo-ya…” ujar Rin Rin yang membuat Yeon Hyo menatapnya tak percaya.

 

“Jinjja ? Hahhaa.. Aku punya tawaran bagus untukmu, Rin-ah.. Apakah kau mau mendengarnya ?” tanya Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun sontak melirik yeoja itu tajam. Seakan bisa membaca pikiran Yeon Hyo, namja itu mendengus tapi tak bisa membantah.

 

“Katakan !” seru Rin Rin penasaran.

 

“Kalau anak-mu nanti perempuan… Bagaimana kalau jodohkan saja anak kita ? Hhahaa.. dengan begitu kita bisa menjadi keluarga, ne ?”

 

“Hhahaa.. tentu saja ! Dengan senang hati.. Aku tak bisa membayangkan betapa tampannya putra-mu kelak.. Tentu saja mirip dengan kalian berdua…” sahut Rin Rin antusias. Yeon Hyo mengangguk.

 

“Dan ku yakin putri-mu pasti cantik sekali, Rin-ah…kekkekee~”

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

 

@HyoKyu’s Home – Incheon. Seoul.

 

-Maret, 2012-

 

 

 

“Yaakk!! Bisakah kau menyuguhkan makanan yang lebih baik daripada ini ?!”

 

Kyuhyun membanting sendok yang sedari tadi digenggamnya ke lantai. Membuat suasana gaduh yang langsung memancing emosi seorang yeoja dengan celemek putih masih melekat di tubuhnya.

 

Yeoja itu  menghentikan suapannya dan memandang Kyuhyun tajam.

 

“Aku sudah berusaha semampuku, Tuan Cho ! Berkutat didapur seharian dan mengotori hampir seluruh bagian dapur ! Dan apakah itu belum cukup untukmu, huh ?!” pekik Yeon Hyo sebal.

 

“Seharusnya kau bisa memasak sesuatu yang bisa ku makan selain bubur, Nyonya Cho ! Kau pikir aku tidak bosan harus mengkonsumsi makanan yang sama setiap hari ?!”

 

Yeon Hyo bangkit dari tempat duduknya dan tersenyum sinis.

 

“Biasanya kau tidak terlalu protes dalam hal ini.. Lalu kenapa sejak kepulangan kita dari acara resepsi pernikahan Rin Rin dan Youngmin, kau jadi begitu sensitif terhadapku, huh ?!”

 

Kyuhyun mendecak kesal. Ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan Rin Rin. Namja itu hanya protes soal makanan yang ia harus telan setiap hari tanpa variasi sedikitpun. Kyuhyun tahu kalau Yeon Hyo benar-benar payah dalam hal memasak. Tapi dia itu kan yeoja ? Dan sebentar lagi menjadi ibu ? Seharusnya dia bisa meningkatkan kemampuannya dalam hal memasak. Tapi ternyata tidak. Mati-matian Shim Na Na mengajar yeoja itu, tapi tetap saja hasilnya nihil. Yeon Hyo tetap tidak bisa memasak apapun selain bubur !

 

“Terserah kau saja…” sahut Kyuhyun malas. Entah kenapa hari ini namja itu merasa bosan jika harus bertengkar dengan Yeon Hyo. Hal rutin yang ia lakukan setiap hari jika ia berdekatan dengan yeoja itu sebentar saja.

 

Kyuhyun bangkit dan melangkah keluar dari ruang makan. Namja itu kemudian berlari kecil menaiki tangga. Menuju lantai dua. Hari ini Super Junior punya jadwal untuk pemotretan sebuah majalah fashion. Hal itu lah yang membuat Kyuhyun buru-buru ke kamar untuk mengganti bajunya.

 

Yeon Hyo cemberut. Yeoja itu menghempaskan tubuhnya kembali keatas bangku semi kayu itu dan menatap mangkuk bubur milik Kyuhyun yang masih banyak tersisa. Hatinya kesal sekali. Bagaimana bisa Kyuhyun tidak menghabiskan bubur yang susah payah ia buat itu dan malah mengejeknya ?

 

Yeon Hyo kemudian menunduk, menatap lantai. Sendok yang dipakai Kyuhyun tadi masih berada ditempatnya. Yeoja itu buru-buru mengulurkan tangan, berusaha mengambil sendok itu. Tapi entah kenapa tiba-tiba perutnya terasa begitu sakit.

 

PRAANG !!

 

Yeon Hyo mencengkram ujung meja dan tidak sengaja menjatuhkan mangkuk bubur yang ada didepannya.

 

Yeoja itu merintih kesakitan dan berusaha bangkit dari tempatnya duduk. Tapi ternyata tidak bisa. Perutnya benar-benar terasa sakit. Sakit yang tidak tertahankan lagi.

 

Yeon Hyo merasakan ada sesuatu yang mengalir disela-sela kakinya. Yeoja itu menatap ke arah bawah dan menemukan cairan bening bercampur darah mengalir melewati betis yeoja itu. Tidak terlalu banyak, tapi cukup membuatnya khawatir.

 

“Kyuhyun-ah ! Kyuhyun-ah !!” pekik Yeon Hyo panik.

 

Yeoja itu kembali berteriak hingga terdengar suara langkah kaki mendekat. Itu Kyuhyun. Dengan setelan jas abu-abu yang belum dikancing sempurna. Rambut namja itu tampak berantakan. Sepertinya baru saja mengganti baju setelah mandi.

 

“Yeonnie ! Gwaenchana ?! Apa yang terjadi ?!” seru Kyuhyun panik.

 

Yeon Hyo menggeleng. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Yang Yeon Hyo tahu hanyalah rasa sakit yang menjalar ke pinggangnya dan tidak tertahankan lagi. Sangat sakit. Seperti ditusuk ribuan pisau disekujur tubuhnya.

 

“Kita kerumah sakit sekarang, ne ? Bertahan lah !”

 

Kyuhyun meletakan tangan kirinya di tengkuk Yeon Hyo, sedangkan tangan kanannya dibagian bawah lutut yeoja itu. Mengangkat tubuh Yeon Hyo dan menggendongnya didepan dada.

 

Kyuhyun berjalan cepat ke arah pintu keluar. Rumah ini tidak ada siapapun kecuali mereka berdua. Itu sebabnya tidak ada yang membantu Kyuhyun untuk membuka pintu. Membuat namja itu mendengus kesal dan memilih untuk lewat pintu samping yang memang sedang terbuka. Itu berarti untuk mencapai garasi mobil, Kyuhyun harus membawa Yeon Hyo dengan jalan memutar.

 

Yeon Hyo kembali meringis saat Kyuhyun mempercepat langkahnya. Dengan nafas terengah-engah, namja itu membantu Yeon Hyo untuk masuk kedalam mobil. Setelah berhasil memakaikan sabuk pengaman pada tubuh Yeon Hyo, Kyuhyun kembali berlari masuk kedalam rumah. Meraih tas besar berisi pakaian bayi dan peralatan mandi yang memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh eomma-nya Kyuhyun.

 

Setelah memasukan tas besar berwarna pink lembut itu kedalam bagasi mobil. Kyuhyun masuk kedalam mobil, duduk dibelakang kemudi. Namja itu menghidupkan mesin mobil dengan tergesa sambil sesekali melirik kearah Yeon Hyo yang berusaha menahan sakit. Tak lama kemudian, mobil mercedes hitam itu melaju dengan cepat, menuju Seoul National Hospital.

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

@Seoul National Hospital

 

 

*Yeon Hyo PoV*

 

 

 

“Portio tidak teraba lagi, Pendataran seratus persen, Pembukaan lengkap, Terbawah Kepala, Ketuban negatif, Penurunan Hodge empat, Penunjuk Ubun-ubun kecil kanan depan..” ucap seorang yeoja paruh baya itu sambil melepaskan sarung tangan steril yang dikenal sebagai Handscoon oleh kalangan medis.

 

Dokter itu mengangguk dan kemudian tampak memanggil Kyuhyun yang sejak tadi hanya bisa menatapku dari dekat pintu.

 

“Tuan, apakah anda bersedia mendampingi Nyonya Cho ? Akan lebih baik jika seorang suami mendampingi istrinya disaat-saat seperti ini…” ujar seorang suster yang dijawab oleh anggukan ringan Kyuhyun.

 

Kyuhyun melangkah mendekatiku. Menarik kursi berwarna biru itu dan duduk diatasnya. Wajahnya begitu panik. Mungkin karna sejak tadi aku tidak berhenti meringis kesakitan. Aku tak tahu bagaimana, yang jelas ini sakit ! Sangat sakit ! Aku benar-benar tidak tahan dan berulang kali menggigit bibir bawahku sendiri untuk menyalurkan rasa sakitku.

 

“Yeonnie, ku mohon hentikan hal itu… Bibirmu berdarah..” ucap Kyuhyun sambil menyeka bibir bawahku dengan punggung tangannya. Ternyata dia tidak bohong. Ada setitik darah disana.

 

“Kau boleh menggigit lenganku atau apa saja lah yang membuatmu merasa sedikit nyaman… Aku tahu ini sulit untukmu.. Maafkan aku, Yeon Hyo-ya..”

 

Kyuhyun menunduk dan kemudian mencium punggung tanganku. Bernafas disana. Seolah-olah dia telah melakukan kesalahan yang sangat besar.

 

“Un…untuk apa ?” tanyaku berusaha menahan sakit.

 

“Karna itu putra-ku.. Kau harus mengalami rasa sakit seperti ini gara-gara melahirkan keturunanku, cucu eomma-ku… penerus keluarga Cho… Terima kasih…”

 

Aku tersenyum tipis. Entah bagaimana wajahku saat ini. Yang jelas aku ingin Kyuhyun melihatku bahagia. Bagaimanapun menyebalkannya dia, tapi tidak ada hal yang lebih menyenangkan dalam hidup ini selain memberikan keturunan untuknya.

 

“Dia bukan hanya putra-mu, Cho Kyuhyun bodoh.. Tapi dia juga putra-ku…” ucapku yang membuat Kyuhyun menatapku aneh.

 

“Mana eomma ?” tanyaku lagi. Kali ini rasanya sakit sekali. Aku harus bersusah payah menanyakan hal itu.

 

“Hanya satu orang yang diperbolehkan masuk… Lagipula eomma tidak akan sanggup melihatmu seperti ini, Yeonnie.. Kau harus semangat.. Ada aku yang akan menemanimu… Semuanya sudah datang dan menunggu di luar.. Jadi kau harus selamat, ne ? Kau dan bayi itu harus selamat..”

 

Aku mengangguk. Beberapa saat kemudian, kurasakan ada dorongan hebat untuk meneran. Rasanya sakit. Sangat sakit !

 

“Nyonya Cho, dengarkan saya.. Tarik nafas dalam-dalam lewat hidung dan kemudian hembuskan melalui mulut.. Begitu seterusnya.. Setelah anda merasa ada dorongan kuat.. Silahkan meneran semampu anda dan jangan sampai berhenti sebelum saya perintahkan ! Itu akan membantu proses persalinan anda menjadi lebih cepat… Arraseo ?”

 

“Ne…”

 

“Sekarang mulai lah bernafas seperti yang saya ajarkan tadi..”

 

Aku mengangguk dan mulai menghirup nafas dalam-dalam dan kemudian menghembuskannya melalui mulut. Menghirup nafas lagi, begitu seterusnya sampai rasa sakit yang tidak tertahankan itu datang lagi. Membuatku panik dan sontak menarik lengan Kyuhyun. Menggigitnya sekuat tenaga.

 

“Aaaaaa !!! Appo !” pekik Kyuhyun yang membuat suasana ruang khusus persalinan ini mendadak ricuh.

 

Dokter itu kembali mengingatkan ku soal cara bernafas tadi. Tapi rasanya aku sudah lupa caranya dan suara dokter itu tidak terlalu terdengar karna mendadak ruangan ini menjadi begitu ramai karna Kyuhyun yang tak berhenti berteriak kesakitan.

 

Dua orang suster berusaha menenangkan aku dan melepaskan gigitanku dari lengan Kyuhyun. Tapi bagaimana bisa ? Mereka tidak tahu apa yang sedang ku rasakan dan bagaimana sakitnya ! Dan bukankah Kyuhyun tadi bilang kalau aku boleh menggigitnya ?

 

“Yeon Hyo-ya, sakiiiit !” rintih Kyuhyun pasrah. Kalau saja aku tidak dalam posisi kesakitan seperti ini, tentu aku akan menertawakan tampang konyolnya itu. Benar-benar lucu !

 

“Nyonya Cho, tarik nafas… hembuskan.. tarik nafas… hembuskan..”

 

Aku mengikuti semua perintah dokter itu dan perlahan-lahan melepaskan gigitan pada lengan Kyuhyun.

 

Rasa sakit itu datang lagi ! Dan kali ini sukses membuatku meneran sekuat-kuatnya dan berpegangan erat pada tangan Kyuhyun yang memang berada didekatku.

 

Benar-benar sakit yang tak tertahankan. Aku berusaha mengatur nafasku. Kembali meneran dan mengikuti perintah dokter itu.

 

“Sedikit lagi ! Terus Nyonya Cho ! Jangan menyerah !” seru seorang suster yang tampaknya berusaha memberiku semangat.

 

Keringat dingin mulai menetes mewarnai wajahku. Kyuhyun tak henti-hentinya memberiku semangat dan mengatakan kalau bayi itu akan segera lahir. Aku tak tahu apakah dia mengatakan yang sebenarnya atau bermaksud menghiburku saja. Yang jelas aku berusaha semampuku. Mengerahkan seluruh tenagaku. Mempertaruhkan nyawaku demi anak ini.

 

“Yaakk! Sedikit lagi, Yeonnie ! Kau pasti bisa !” seru Kyuhyun terlihat senang. Aku mengangguk dan berkonsentrasi. Dan kembali meneran sekuat tenaga hingga akhirnya terdengar suara bayi menangis dengan kuat. Anak itu lahir. Dan sesuai dengan hasil USG dua bulan yang lalu. Bayi itu laki-laki.

 

Nafasku terengah-engah. Rasanya tubuhku tidak karuan lagi. Sakit, lelah, bahagia bercampur aduk menjadi satu.

 

Kyuhyun meraihku kedalam pelukannya, mencium dahiku dan kembali memeluk ku erat.

 

“Gomawo, Yeonnie… Gomawo…”

 

 

 

*Yeon Hyo PoV END*

 

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

*Author PoV*

 

 

            “Chukkae ! Chukkae !!” seru Eunhyuk heboh. Namja itu berulang kali mendapat tatapan tajam dari Leeteuk dan Yesung yang menyuruhnya untuk diam. Tapi ternyata tidak berhasil. Eunhyuk tetap berteriak akibat terlalu senang.

 

“Ya! Ya!! Bisakah Hyung diam sedikit ?” keluh Kyuhyun sambil menyipitkan mata ke arah Eunhyuk. Tanda memberi peringatan.

 

Eunhyuk menghentikan teriakannya lalu nyengir lebar.

 

“Bayi itu laki-laki kan ? Aaahh~ semoga saja sifatnya tidak sama sepertimu, Kyu…” sahut Eunhyuk dengan raut wajah tanpa dosa.

 

“Hyung cari mati ?” tanya Kyuhyun sambil tersenyum evil. Eunhyuk menggeleng cepat. Namja itu tahu kalau seorang Cho Kyuhyun bisa bertindak sesuka hatinya. Bahkan akan sangat mungkin kalau namja itu kembali merusak laptop kesayangannya.

 

“Ya! Kyuhyun-ah, jaga sikapmu !” tegur Leeteuk yang sudah dipastikan tidak akan mempan pada Kyuhyun.

 

“Omonaa… dia lucu sekali..” komentar Chae Eun saat melihat seorang bayi tengah digendong seorang suster.

 

Suster itu kemudian menyerahkan bayi yang baru lahir dan sudah berpakaian lengkap itu pada Kyuhyun. Tapi Sungmin sudah lebih dulu merebutnya, menggendong bayi itu dengan rasa sayang.

 

“Ya! Berikan padaku, Hyung !” seru Kyuhyun cemberut. Namja itu merengek, seolah-olah bayi itu adalah mainan barunya yang direbut paksa oleh Sungmin.

 

“Aniya, kau dan Yeon Hyo belum pernah belajar merawat seorang bayi.. Kalau dia terjatuh saat kau menggendongnya, bagaimana ?” tanya Sungmin yang diiringi anggukan member lain.

 

“Sungmin Hyung benar ! Jangan serahkan bayi itu pada Kyuhyun dan Yeon Hyo !” seru Ryeowook sambil nyengir. Yesung dan Siwon sontak tertawa. Rasanya aneh sekali mengingat dua orang yang tidak becus dalam hal mengurus bayi seperti Kyuhyun dan Yeon Hyo bisa memiliki anak.

 

“Ya! Ya!! Itu putra-ku, hyung !” protes Kyuhyun yang malah membuat yang lain kembali tertawa. Mereka senang sekali jika berhasil menggoda sang ‘evil magnae’. Bukankah hal ini kesempatan langka ? Jarang sekali bisa mengerjai seorang Cho Kyuhyun seperti ini.

 

“Sungmin oppa… Aku ingin menggendongnya…” rajuk Yeon Hyo yang tiba-tiba saja bangkit dan berusaha duduk.

 

“Yeonnie, gwaenchana ? Jangan banyak bergerak dulu…” ujar Kyuhyun sambil beralih memegangi Yeon Hyo. Menahannya agar tidak memaksakan diri untuk duduk.

 

“Cieee… Cieeeeeeeeee….!!!” seru Eunhyuk, Shindong dan Donghae yang membuat Kyuhyun sontak melotot kearah tiga namja tampan yang tengah bersuit-suit ria itu.

 

“Ya!! Kalian ini… sudah bosan hidup rupanya !!”

 

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

“Lihatlah wajahnya yang polos itu… Dia benar-benar mirip denganku kan ?”

 

“Cih… dia sama sekali tidak mirip denganmu, Tuan Cho..” cibir Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun menatap yeoja itu tajam.

 

“Apanya yang tidak mirip ? Tak bisa kah kau lihat kalau bayi itu sangat tampan ? Dia benar-benar mirip denganku !” seru Kyuhyun tak mau kalah.

 

Eomma Kyuhyun yang sejak tadi mendengar perdebatan hebat diantara keduanya hanya bisa menggeleng heran. Bagaimana mungkin mereka berdua masih bisa bertengkar setelah mempunyai seorang anak ? Benar-benar aneh.

 

“Bisakah kalian berhenti bertengkar ? Ahra akan kemari dalam waktu lima menit lagi.. Kalau dia melihat kalian bertengkar terus.. Tentu saja bayi ini akan diambilnya.. Kalian tahu sendiri kan kalau Ahra sangat menyukai anak-anak ?” ucap eomma Kyuhyun yang sukses membuat Yeon Hyo dan Kyuhyun mendadak bungkam sekaligus ngeri. Mereka berdua tahu kalau Cho Ahra memang sangat menantikan kelahiran bayi ini. Tentu yeoja itu akan senang hati jika disuruh merawatnya.

 

“Yeon Hyo-ya !” seru seorang yeoja cantik yang langsung bergegas masuk. Yeon Hyo menoleh dan tersenyum lebar.

 

“Eonni-ya.. kenapa baru datang ?”

 

“Hahha.. kemarin saat diberi kabar kalau kau melahirkan, aku berada di Kanada.. Dan buru-buru memesan tiket untuk penerbangan pagi ini.. Bagaimana keadaanmu ?”

 

“Sudah jauh lebih baik…”

 

“Bagaimana rasanya melahirkan ?” tanya Ahra sambil bergidik ngeri. Membayangkan dia akan melahirkan juga saat sudah menikah nanti.

 

“Sakit… Sakit sekali rasanya, eonni.. Kau bahkan tidak bisa menerka-nerka bagaimana rasa sakitnya…”

 

“Hhahahaa.. sepertinya kau menakutiku… Eerr.. apakah bayi itu keponakan-ku ? Aaiish… Jinjja ? Kenapa dia tampan sekali ?!” seru Cho Ahra yang sontak membuat Kyuhyun terkekeh.

 

“Menurut Noona, dia mirip siapa ? Mirip denganku, kan ? Hhahaa.. Tentu saja dia tampan ! Karna appa-nya juga tampan..” ujar Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo mencibir.

 

“Ya! Kalian jangan bertengkar lagi, ne ? Eomma mau menjemput eomma dan appa-nya Yeon Hyo dulu di bandara.. Mereka tiba di Seoul siang ini.. Kyuhyun-ah, jaga istrimu baik-baik, arraseo ?”

 

“Arraseo eomma..” ucap Kyuhyun sambil tersenyum.

 

“Ahra-ya, kau gendong bayi ini.. Dan jangan berikan pada mereka berdua, ne ?”

 

“Tentu saja !” sahut Ahra senang.

 

“Aaiish.. Eomma ! Aku juga ingin menggendong putra-ku sendiri !” protes Kyuhyun yang hanya dijawab dengan lambaian ringan oleh wanita paruh baya itu sebelum menghilang dibalik pintu.

 

“Noona, berikan padaku…” pinta Kyuhyun dengan raut wajah memelas.

 

Ahra menggeleng tegas.

 

“Eomma sudah berpesan, agar tidak menyerahkan bayi ini pada kalian berdua… Hhahaa.. jangan-jangan kalian berdua sama sekali tidak pernah menggendong bayi ?” tanya Ahra tepat sasaran.

 

Yeon Hyo mengangguk lemah. Dia memang tidak pernah menggendong bayi seumur hidupnya. Karna menurut Yeon Hyo bayi itu tubuhnya lembut sekali. Dia takut mematahkan tulang-tulang rapuh bayi itu karna tindakannya yang sering serampangan dan ceroboh.

 

“Noona, aku sudah pernah menggendong bayi usia satu tahun lebih waktu reality show itu..”  ujar Kyuhyun, berusaha meyakinkan Noona-nya kalau dia bisa menggendong bayi.

 

“Hhahaa.. Tetap saja aku belum percaya padamu, Kyu…”

 

“Aaiish… Hhmm.. Noona belum menjawab pertanyaanku tadi.. Bayi ini mirip sekali denganku, kan ?”

 

“Sekali lagi ku katakan.. Dia sama sekali tidak mirip denganmu, Cho Kyuhyun… Dia mirip denganku.. Benar begitu, eonni ?”

 

“Hahhaaa.. kalian berdua ini aneh sekali ! Boleh aku memberikan pendapat ? Hhmm.. Mengenai bayi ini… Coba ku lihat ! Mata dan tentu saja bulu mata yang panjang itu milik Yeon Hyo… Bibir tipisnya juga dari Yeon Hyo.. Lalu hidung mancung serta alis tebal yang rapi ini.. Hhmm.. tentu saja milik Kyuhyun ! Aahh~ campuran yang bagus, dia tampan sekali ! Chukkae !”

 

“Aaiish.. percuma kalau minta pendapatmu, Noona..” keluh Kyuhyun yang membuat Ahra melotot ke arahnya.

 

“Aku tak kan mengajarkan bagaimana cara merawat bayi jika kau tetap tidak sopan padaku, Kyu…” ujar Ahra sambil tersenyum kemenangan.

 

“Noona, berhenti mengancamku !”

 

“Hahhahaa.. Kau ini.. Eh ? Mana Chae Eun ?” tanya Ahra sambil menatap ke arah Yeon Hyo yang sejak tadi hanya memandangi bayi yang baru berusia sehari itu dalam gendongan Ahra.

 

“Tadi pagi baru saja pulang, dijemput Eunhyuk oppa…”

 

“Jinjja ? Hhmm… sepertinya hubungan Chae Eun dan Eunhyuk berjalan lancar, ne ? Mereka juga serasi sekali.. kekekekkee~”

 

“Sepertinya.. Hhahaa.. Tapi aku sudah berulang kali mengingatkan pada Eunhyuk hyung.. Jika ia ingin menikahi Chae Eun… Itu berarti ia harus siap mempunyai kakak ipar seperti aku dan memanggilku dengan sebutan ‘Hyung’.. hahahhaa..” sahut Kyuhyun sambil tersenyum evil.

 

“Lalu ? Apakah dia setuju ? Aaiish.. kau ini.. Tetap tidak berubah, Kyu ! Selalu nakal !” seru Ahra tak percaya.

 

“Menurut Noona ? Hhahhaa..”

 

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

@Dorm Super Junior. Star City Apartement, Tower C, 11th floor. Gwangjin, Seoul.

 

 

“Salah satu alasan kenapa aku mengajak Chae Eun kawin lari adalah tidak ingin mempunyai kakak ipar seperti Kyuhyun dan memanggilnya dengan sebutan ‘Hyung’ !” seru Eunhyuk yang diiringi tepuk tangan oleh Donghae dan Shindong yang mendukungnya.

 

“Jadi Kyuhyun memaksamu untuk memanggilnya dengan sebutan ‘Hyung’ ?” tanya Leeteuk dengan raut wajah tak percaya.

 

Eunhyuk mengangguk cepat.

 

“Aaiish… jinjja ?! Anak itu cari mati rupanya !” sambar Heechul emosi. Namja ‘berwajah cantik’ itu baru saja berganti baju setelah bekerja seharian dalam rangka wajib militer. Rutinitas yang harus dilakukannya selama lebih kurang dua tahun ini.

 

“Dia itu… benar-benar…” Leeteuk tidak melanjutkan perkataannya dan malah menunduk.

 

“Jadi ? Aku harus bagaimana Hyung ? Kawin lari adalah satu-satunya jalan…”

 

PLETAAKK !!

 

“Yaakk! Appo ! Kenapa Hyung lagi-lagi memukul kepalaku ?” keluh Eunhyuk sambil meringis.

 

Yesung tersenyum hambar dan menatap Eunhyuk tajam.

 

“Kau harus mendahulukan Hyung-hyung mu dulu untuk menikah, baru setelah itu kau boleh menikah dengan Chae Eun…” ujar Yesung yang membuat Eunhyuk membulatkan matanya. Menatap namja itu dengan raut wajah memelas yang dibuat-buat.

 

“Tapi Hyung….”

 

“Biarkan Leeteuk hyung, Heechul hyung, Aku dan lainnya menikah… baru kau..”

 

“Ya! Ya! Tapi…”

 

“Tunangan saja dulu… hahahaha..” sambar Shindong memberi solusi.

 

Eunhyuk mendengus dan mengerucutkan bibirnya. Lagi-lagi usahanya meminta izin menikah, gagal total.

 

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

 

 

“Na Na-ya.. Kau tahu apa yang terbaik dari hidup ini ?”

 

“Hhmm.. Apa ?” tanya Na Na sambil menatap kearah namja yang tengah sibuk berkutat dengan meja kasir Handel & Greetel itu. Shim Na Na sendiri tengah membantu memasukan beberapa jenis makanan yang tidak terjual hari ini kedalam wadah besar untuk dibawa ke dapur.

 

“Menemukanmu…” sahut Yesung sambil tersenyum tipis.

 

Na Na berdiri mematung. Kadang kala sikap Yesung yang tiba-tiba berubah romantis itu membuatnya salah tingkah.

 

“Dan apakah kau tahu hal yang paling ku takutkan dalam hidup ini ?”

 

“Oppa takut kehilanganku ?” tebak Na Na yang dijawab dengan gelengan ringan Yesung.

 

“Aniya, bahkan lebih dari itu… Kau tahu, setiap aku pergi keluar negeri untuk konser dan mengisi acara musik… Aku selalu memikirkanmu, mencemaskanmu… Aku takut saat aku kembali ke Seoul, kau sudah tidak ada… Kau lelah menungguku… Lelah dengan hubungan rahasia seperti ini.. Lelah dengan….”

 

“Cukup oppa…”

 

“Aahh~ Ne…”

 

“Apakah oppa tahu apa impianku selama ini ?”

 

Yesung menggeleng dan menghentikan kegiatannya di meja kasir. Berbalik menatap yeoja yang berdiri dekat disampingnya itu.

 

“Awalnya aku hanya fans-mu… Seorang Clouds yang bermimpi suatu saat aku akan bertemu denganmu, Kim Jong Woon… Aku begitu mencintai suaramu, segala tingkahmu, bahkan tanpa sadar aku malah mencintai sosokmu yang sebenarnya… Aku tak menyangka kalau kau akan bertemu Yeon Hyo tanpa sengaja di pinggir sungai Han… Menghibur gadis itu disaat dia benar-benar terpuruk dengan kematian namja chingu-nya…”

 

“Aahh.. aku ingat kejadian itu..”

 

“Dan sejak saat itu, aku menyadari kalau kau bukanlah seorang namja yang dingin dan tidak mempunyai hati.. Kau begitu perhatian dan rela meluangkan sedikit waktu senggangmu untuk menemani Yeon Hyo therapy dirumah sakit.. Hingga kau membuat sahabatku bisa berjalan lagi..”

 

“Hhahhaa… itu karna Yeon Hyo sendiri yang berusaha menyelamatkan Kyuhyun.. Seharusnya aku berterima kasih pada Yeon Hyo karna sudah menyelamatkan magnae kami yang ceroboh itu…”

 

Shim Na Na tersenyum dan kembali mengingat-ingat apa yang sudah terjadi setahun belakangan ini. Terlalu banyak kenangan dan memory yang tidak bisa ia katakan satu persatu.

 

“Tanpa diduga, ternyata mereka dijodohkan… Hhahaa.. Benar-benar aneh.. Lalu entah kenapa kita berdua malah semakin dekat sejak pertemuan tidak sengaja dirumah Yeon Hyo waktu itu…” ujar Na Na sambil terkekeh geli.

 

“Saat itu kau mencoba kabur, Na Na-ya… Ku lihat air mata menetes dipipimu saat itu.. Bolehkah aku tahu, kenapa kau menangis saat itu ?”

 

“Itu semua karnamu oppa, kau membuatku sesak nafas saat melihatmu tepat dihadapanku… Apakah kau masih ingat apa yang ku katakan waktu itu ?”

 

“Ingat.. Tentu saja aku ingat.. Kau bicara terlalu cepat, tapi aku mampu mengingat semuanya dengan baik.. hehehhee…”

 

“Ya! Jangan menggodaku seperti itu, oppa !”

“Aku mencintaimu sejak pertama kali aku melihat penampilan boyband Super Junior. Mungkin perasaanku ini aneh, tapi aku tak dapat mencintai namja lain selain Kim Jong Woon. Bukan cinta dari seorang fans pada idolanya. Tapi cinta dari seorang yeoja terhadap namja yang membuatnya tergila-gila…” ujar Yesung sambil mengembangkan senyumannya.

 

“Aigoo.. kau ingat semuanya oppa ? Aaiish.. kau membuatku malu setengah mati..”

 

“Hhahaa.. Apakah kau ingin tahu apa yang terlintas dipikiranku saat itu, Na Na-ya ?”

 

“Apa ?”

 

“Kau aneh, tapi menarik… Bagaimana bisa kau jatuh cinta padaku sebelum mengenalku dengan baik ? Bahkan kau bilang kalau kau tergila-gila padaku… Hahaha..”

 

“Jangan mengejek ku, oppa…” sungut Na Na, pura-pura marah.

 

“Hhahaa.. Kau tahu, kau itu sebuah keajaiban dalam hidup… Miracle..”

 

Na Na tertawa dan kembali sibuk dengan pekerjaannya tadi.

 

“Na Na-ya….”

 

Yeoja itu menoleh dan menemukan wajah Yesung sudah berada dekat sekali dengannya. Membuat yeoja itu merasa jantungnya bekerja dua kali lebih cepat.

 

Yesung tersenyum tipis saat menyadari perubahan raut wajah yeoja yang amat dicintainya itu. Namja itu mencium bibir Na Na sekilas dan meraih tubuh yeoja itu kedalam pelukannya.

 

“Na Na-ya, saranghae….”

 

 

 

 

 

 

 

~XXX~

 

 

 

 

 

 

@Hyo-Kyu’s Home. Icheon. Seoul.

 

 

“Aaiish.. Eottohke ? Bagaimana cara mengganti popok bayi ?” keluh Yeon Hyo sambil berusaha mendiamkan Cho Yong Jin yang berada dalam gendongannya.

 

“Yong Jin-a.. Eomma mohon bersabarlah.. Appa-mu sebentar lagi pulang, ne ?” bisik Yeon Hyo, berusaha mengajak bayi yang baru berusia seminggu itu bicara. Tapi tangisannya malah semakin keras. Membuat yeoja itu kalang kabut.

 

Yeon Hyo butuh waktu dua hari untuk belajar menggendong bayi. Dan butuh waktu tiga hari agar bisa memandikan bayi dengan baik dan benar. Sedangkan membuat susu serta mengganti popok bayi itu adalah ‘jatah’ Kyuhyun.

 

Yeon Hyo meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja. Mencoba menghubungi Kyuhyun.

 

“Yeoboseyo ?”

 

“Yeoboseyo ? Wae ? Kenapa kau menelponku ? Ada masalah dengan Yong Jin ?” cecar Kyuhyun tanpa ampun yang membuat Yeon Hyo mendengus kesal.

 

“Ya! Ya!! Kapan kau pulang ? Yong Jin menangis terus.. Aku tidak bisa mengganti popok Yong Jin !”

 

“Mwoya ? Kau ini… Begitu saja tidak bisa ! Apakah kau tidak memperhatikan caraku saat mengganti popoknya ? Aaiish.. Yeoja bodoh !!”

 

“Ini kan tugasmu, Cho Kyuhyun menyebalkan ! Cepat pulang !”

 

 

Yeon Hyo memutuskan sambungan teleponnya dan tersenyum evil. Pasti Kyuhyun langsung pulang ketika yeoja itu mengadu soal Yong Jin. Bagaimanapun juga Kyuhyun tidak akan membiarkan putra tunggalnya itu menangis terlalu lama.

 

“Yong Jin-a… Jangan menangis lagi, Ne ? Mianhae.. Eomma belum tahu caranya mengganti popokmu… Aaiish.. Yeon Hyo pabbo ! Bagaimana bisa, aku tidak memperhatikan si Cho Kyuhyun menyebalkan itu saat mengganti popokmu chagi ? Mianhaeyo…”

 

Yeon Hyo menatap ke arah luar jendela. Berharap kalau mobil Kyuhyun sudah terparkir dengan manis disana. Ternyata nihil. Kyuhyun belum datang, bahkan Yong Jin sudah mulai menangis lebih keras sekarang.

 

“Eottohke ? Yong Jin-a… Kenapa appa-mu belum pulang juga ?”

 

Yeon Hyo melirik jam dinding yang tertempel disudut kamarnya. Sudah lima belas menit yang lalu dia menelpon Kyuhyun. Tapi namja itu belum juga menampakan batang hidungnya.

 

Yeon Hyo mendengus kesal dan kemudian meletakan Yong Jin diatas tempat tidur. Yeoja itu meraih bungkusan ukuran sedang berwarna biru di atas meja. Popok bayi.

 

“Bagaimana caranya ? Eomma tidak mengerti, Yong Jin-a… Aaiish.. bagaimana bisa Cho Kyuhyun menyebalkan itu belum pulang juga ?!”

 

Yeon Hyo baru saja akan membuka pakaian Yong Jin ketika terdengar suara derap langkah mendekat dan pintu terbuka.

 

Yeoja itu menoleh dan mendapati Kyuhyun masuk kedalam kamar dengan tergesa-gesa. Nafasnya masih belum terkontrol dengan baik.

 

Namja itu merebut popok baru yang berada didalam genggaman Yeon Hyo. Dan dengan cekatan mengganti popok Yong Jin tanpa bicara sepatah katapun.

 

Ajaib ! Setelah Kyuhyun mengganti popoknya, Yong Jin terdiam. Tidak ada tangisan lagi yang keluar dari bibir mungilnya. Bayi itu menutup matanya perlahan-lahan, terlihat lelah menangis dan pada akhirnya tertidur.

 

Setelah memastikan Yong Jin benar-benar tertidur, Kyuhyun sontak meraih pergelangan tangan Yeon Hyo dan menariknya secara paksa keluar kamar. Membuat yeoja itu meronta tanpa bisa berteriak karna takut membangunkan Yong Jin.

 

Kyuhyun menutup pintu kamar secara perlahan setelah ia berhasil menarik Yeon Hyo keluar dengan paksa.

 

Namja itu lantas mendorong tubuh Yeon Hyo, hingga bagian punggung yeoja itu menempel pada dinding.

 

“Wae ? Apa yang ingin kau lakukan ?” tanya Yeon Hyo sedikit takut. Kyuhyun menggeleng dan mencium Yeon Hyo sekilas.

 

“Ya!! Kenapa tiba-tibu menciumku ?” protes Yeon Hyo kesal.

 

“Apa aku tidak boleh mencium istriku sendiri di saat hari ulang tahun pernikahan ?” tanya Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo tersentak kaget. Yeoja itu balas menatap Kyuhyun tajam.

 

“Memangnya ini tanggal berapa ?” tanya Yeon Hyo polos.

 

Kyuhyun mendengus kesal. Namja itu benar-benar tidak menyangka kalau Yeon Hyo mempunyai ingatan yang begitu payah.

 

“Ya!! Sebenarnya kau taruh dimana otak-mu itu, huh ? Apa kau lupa kalau ini tanggal 24 maret ?” sahut Kyuhyun dingin.

 

“Aaiish… jinjja ? Kenapa kau tak bilang dari tadi !”

 

“Ya! Ya!! Kenapa kau malah menyalahkanku ?! Seharusnya aku yang kesal padamu, pabbo ! Kau tadi meneleponku, menyuruhku untuk cepat pulang dan dengan seenaknya menghancurkan rencana besarku !” teriak Kyuhyun emosi.

 

“Rencana ? Rencana apa ? Katakan padaku !”

 

“Aaiish…” Kyuhyun mendecak kesal. Bagaimana bisa dia keceplosan dan mengatakan semuanya dihadapan yeoja ini ? Seharusnya Yeon Hyo tidak boleh tahu kejutan apa yang tengah ia siapkan untuk yeoja itu.

 

“Kau tahu ? Tadi aku ingin pulang larut malam, membiarkanmu menunggu dan pada akhirnya mengamuk hebat.. Kemudian aku akan mengeluarkan tiket liburan ke Thailand selama dua hari untuk membuatmu syok dan pada akhirnya mencium ku karna terlalu senang… Tapi aku lupa soal kau yang tak bisa mengganti popok Yong Jin.. Aaiish.. seharusnya aku mengajarkan mu cara mengganti popok Yong Jin terlebih dahulu sebelum merencanakan semua ini !” jelas Kyuhyun yang sukses membuat Yeon Hyo menganga lebar.

 

Yeoja itu tidak menyangka kalau suami-nya yang menyebalkan itu bisa merencanakan hal-hal romantis semacam itu. Dengan cara khas seorang Cho Kyuhyun tentunya.

 

“Ke Thailand ? Selama dua hari ?” ulang Yeon Hyo masih dengan raut wajah tidak percaya. Waktu liburan dua hari untuk artist terkenal seperti Kyuhyun adalah hal yang langka ! Tentu saja Yeon Hyo belum yakin kalau ini kenyataannya. Belum lagi jadwal Super Junior sangat padat akhir-akhir ini.

 

“Ne, kau suka ?” tanya Kyuhyun sambil tersenyum evil.

 

“Lalu bagaimana dengan Yong Jin ? Apakah dia juga ikut ?”

 

“Aniya… Yong Jin akan dititipkan pada eomma selama kita pergi..”

 

“Yong Jin dititipkan ? Ya! Kenapa bisa begitu ?” protes Yeon Hyo tidak terima. Kyuhyun tertawa.

 

“Hhahaaa.. kau pikir kita kesana mau apa, huh ?”

 

“Liburan ?” tebak Yeon Hyo.

 

“Gadis bodoh ! Tentu saja kita kesana tidak hanya untuk liburan, pabbo !”

 

“Lalu ?” tanya Yeon Hyo tidak mengerti.

 

“Bulan madu… Hahhaaa.. Kita harus memberi Yong Jin adik yang lucu..”

 

“Ya!! Shireo !”

 

Kyuhyun menutup mulut Yeon Hyo dengan tangannya. Membuat yeoja itu tidak bisa berteriak lagi.

 

“Kau mau membangunkan Yong Jin ? Tenanglah sedikit…” ucap Kyuhyun sambil memasang raut wajah sebal.

 

Yeon Hyo menggeleng. Yeoja itu menatap lurus kearah Kyuhyun, seperti memerintahkan namja itu untuk menjauhkan tangannya dari mulut Yeon Hyo.

 

“Dengarkan aku… Walaupun kau sering merasa kesal dan menganggapku sangat menyebalkan.. Tapi kau harus tahu bagaimana perasaanku padamu, Yeonnie… Hhmm.. Aku hanya mengatakan hal ini sekali dan tak kan pernah mengulanginya lagi walaupun kau memohon padaku.. jadi dengarkan baik-baik…”

 

Yeon Hyo mendengus. Mau tidak mau, yeoja itu pada akhirnya mengangguk.

 

“Kau tahu ? Bagaimana perasaanku terhadapmu saat ini ? Kau satu-satunya yeoja yang berhasil mengambil hatiku… Kau tidak hanya menggantikan posisi Rin Rin, malah lebih daripada itu.. Kau mengisi seluruh bagian kosong yang sebelumnya tidak terjamah oleh yeoja manapun, termasuk Rin Rin… Kau berbeda, kau istimewa, kau satu-satunya yeoja yang membuatku tidak bisa berpikir dengan jernih…”

 

Yeon Hyo terdiam. Berusaha memahami setiap kata yang meluncur dari bibir namja tampan dihadapannya itu.

 

“Bagiku.. Kau itu seperti api.. Sering meledak-ledak, tak bisa dihentikan.. Tapi aku selalu membutuhkan api itu untuk membuatku tetap bertahan hidup… Tanpa kau disisiku, seperti memakan makanan mentah setiap hari… Saranghae…”

 

Yeon Hyo tersenyum. Tanpa sadar setetes air mata mengalir membasahi pipinya. Yeoja itu merasa sangat bahagia. Mungkin hari ini adalah hari yang paling membuatnya bahagia. Disaat Kyuhyun mengatakan semuanya. Mengungkapkan semuanya dengan jelas, tanpa keraguan.

 

“Kau ingin tahu bagaimana perasaanku padamu, Kyuhyun-ah ?”

 

Kyuhyun mengangguk.

 

“Aku merasa hidupku kacau saat namja chingu-ku meninggal dan aku dijodohkan dengan namja menyebalkan sepertimu.. Rasanya begitu berat hingga berulang kali aku merasa menyerah.. Tapi aku sadar, aku tak bisa jauh darimu… Aku tak bisa hidup tanpamu… Bagaimanapun menyebalkannya kau, bagaimanapun kau memarahiku dan bertindak seenaknya… Tapi aku tak dapat menjauh darimu, tak dapat berpaling darimu…”

 

“Ya! Kau ini !” seru Kyuhyun pura-pura marah. Yeon Hyo tertawa dan mencium bibir namja itu sekilas lalu tersenyum evil.

 

“Kau itu seperti musik. Hidup akan terasa sepi tanpa teriakanmu di telingaku… Saranghae…”

 

 

 

 

 

-THE END-

 

 

 

 

 

 

 

TAMAT ! My Love, My Kiss, My Heart akhirnya TAMAT !! *plaakk

 

#joget bareng kyu

Wkakkakakaa~

Gimana ENDING-nya ? gimana ? gimana ? kekekeke~~

Ini udah panjang~ dua kali lipat daripada biasanya..

Jangan sampe gak puas dan mual ngeliat Hyo-Kyu berantem dari awal sampe akhir XD

#ditabok

 

 

Hyo-Kyu shipper ! Komment, komment, komment..

Komentarnya di tunggu ! *plaakk

Hahhahahaa..

 

FF selanjutnya –> FF “Reminiscence”

 

Tapi ntar… setelah Proposal aku kelar XD

Wkwkwkwkkw

 

Gomawo buat Hyo-Kyu shipper yang udah SETIA baca FF ini dari awal sampe akhir..

Gomawo buat CAST yang udah rela namanya ku pakek :p

Kekekkee

 

Gomawo buat CHO KYUHYUN yang selalu memberi inspirasi~

Saranghae :*

 

 

_Yoon Yeon Hyo_